3 - Curiga
"Ayoo sayang, duduk didekat Omah. Kita makan bersama," ajak Icha mendekati Amara lalu menuntunnya untuk duduk disamping dirinya.
"Aku gak pantas makan disini Omah," keluh Amara pelan, tak enak saat Icha tengah mengambilkan makanan untuknya.
"Diamlah, menurut saja!" tegur Icha menatap tajam ke arah Amara lalu menaruh piring yang berisi nasi, lauk dan sayur dihadapan Amara.
"Ayoo makan," ajak Icha mulai mengambil makanan untuk dirinya.
"Punya Kean, tidak diambilkan Omah?" tanya Kean pelan melihat Icha yang tengah melahap makanan.
"Kamu bisa mengambilnya sendiri, ini hukuman untukmu," geram Icha lalu fokus makan lagi, tak menghiraukan Kean yang merengut kesal.
"Omah pilih kasih," gerutu Kean pelan lalu mengambil makanannya sendiri.
"Mara, nanti malam kamu pijitin Omah ya, soalnya Omah suka pegel," pinta Icha dibalas anggukan oleh Amara.
"Siap Omah," seru Amara dengan ceria.
"Bahan makanan mau habis, setelah ini kamu dan Kean pergi belanja ya! Omah, mau istirahat," perintah Icha mutlak menatap tajam ke arah Kean yang hendak protes.
"Mara bisa sendiri Omah," tolak Amara dengan halus.
"Kamu itu baru disini, kalau tersesat gimana! sudah apa susahnya sih nurutin perintah Omah," ujar Icha dengan nada kesal.
"Iya Omah, nanti Kean antarkan dia," seru Kean datar, ia melanjutkan makannya lagi.
"Cucu Omah emang pengertian," kata Icha dengan ceria.
***
Kean menunggu Amara tengah mencuci piring, ia memainkan kakinya sambil menatap tajam ke arah wanita yang menolong Omahnya. Masih ada rasa tak percaya jika dia iklas menolong Nenek, ia harus waspada takut perempuan dihadapannya itu mencelakai Icha kesayangannya.
"Jangan dilihatin terus, Amara tidak akan kemana - mana, mendingan kamu duduk diruang tengah menunggunya!" tegur Icha pelan karena risih melihat cucunya menatap Amara seperti buronan yang lepas.
"Tapi Omah," protes Kean tidak digubris ia langsung diseret ke ruang tengah.
"Kalau dia macam - macam gimana Omah, dia orang asing lho," terang Kean mengutarakan kecurigaannya.
"Omah yakin, dia orang baik! kamu nonton televisi sana. Omah mau bantu Amara," usir Icha lalu melangkah pergi ke dapur.
"Omah mah, selalu aja percaya ama orang lain," gerutu Kean menghempaskan bokongnya ke sofa lalu menyalakan televisi.
Icha baru saja hendak membantu Amara, tetapi wanita itu sudah selesai mengerjakan pekerjaannya dengan cepat. Perempuan tua itu mendekati Amara, lalu berdiri disisinya.
"Baru aja, Omah mau bantu," ungkap Icha membuat Amara menoleh lalu mengulas senyuman.
"Tidak perlu Omah, ini sudah beres kok. Aku tinggal pergi ke pasar untuk membeli stok bahan," seru Amara lalu mengelap tangannya yang basah.
"Kok ke pasar? Minimarket aja Mara," tutur Icha dibalas gelengan oleh Amara.
"Tidak Omah, mendingan ke pasar aja, nanti aku bisa nawar," kelakar Amara sambil menutup mulutnya yang tertawa.
"Kamu ini, ya sudah ini list belanjaan sama uangnya," kata Icha sambil menyodorkan uang beberapa lembar dan kertas.
"Oke Omah, Mara pergi dulu," pamit Amara memasukan uang dan kertas ke saku, lalu menyalimi Icha.
"Pergi diantar Kean, ayoo ke ruang tengah dulu," ujar Icha menggandeng lengan Amara.
"Padahal Mara bisa sendiri lho," tutur Amara pelan.
"Nanti juga Bisa sendiri. Kalau ada Kean, kamu harus pergi bersamanya," ucap Icha final tidak mau diganggu gugat.
"Ayoo Kean, antar Mara belanja," kata Icha saat sampai diruang tengah.
"Iya Omah," balas Kean datar, lalu tangannya meraih lengan Icha untuk salim.
"Kami berangkat dulu Omah, assalamualaikum," ujar Amara lalu keluar karena dirinya sudah salim tadi.
"Kean pergi dulu," pamit Kean lalu mencium kening Omahnya dan bergegas menyusul Amara.
"Ayoo Tuan cepat! nanti kita bakal kehabisan bahan yang segar," pinta Amara sudah menunggu di depan pintu mobil.
"Iya bawel," balas Kean lalu duduk di kursi kemudi diikuti Amara disampingnya yang langsung ditatap tajam oleh Kean.
"Ada apa Tuan? saya duduk dibelakang, apa Tuan mau jadi sopir?" tanya Amara spontan.
"Sialan kamu, tidak kamu duduk disitu saja!" geram Kean kesal lalu melajukan mobilnya.
Kean menyeringai ia akan membawa perempuan ini ke pasar, bukan ke minimarket. Dia menunggu reaksi wanita disampingnya ini disaat dibawa ke tempat yang bau dan becek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Usai Di talak
RandomHadir di KBM App, Goodnovel. Cerita ini sudah tamat disana. Amara, seorang wanita yang ditalak oleh suaminya, yang tak sengaja menumpahkan kopi ke adik madu yang lebih tua dari Amara. Fadli ---suaminya menyiksa terlebih dahulu, lalu pergi mening...