23 (Cuplikan)

232 1 0
                                    

Dua hari berlalu semenjak kejadian keluarga Kean datang ke rumah. Amara memandang langit yang cerah, masih merasakan malu karena peristiwa dirinya tersandung karpet. Suara bunyi bel membuyarkan lamunan Amara, dia cepat menuju pintu utama dan membuka perlahan.

"Hallo Maraaaa," sapa seorang wanita lalu cipika-cipiki pada Amara.

"Hallo juga Tan, Tuan masih di kantor, Tan," ucap Amara tanpa dikomando.

"Tante ke sini bukan untuk bertemu Kean, tapi bertemu kamu," seru Mawar.

"Kita ngobrol di dalam yuk, Tan," ajak Amara dibalas anggukan Mawar lalu mereka melangkah ke ruang tamu.

Setelah Amara membuatkan minuman untuk Mawar, ia duduk menemani wanita itu. Tantenya begitu baik, ceria dan modis. Sehabis Mawar menyeruput jus buatan istri keponakannya, dia memandang Amara dengan senyuman di bibir.

"Mara, apa kamu tidak berniat mengganti panggilan kesayanganmu pada Kean?" tanya Mawar, Amara mengedipkan mencerna pertanyaan Mawar.

Bahagia Usai Di talak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang