V

86 9 0
                                    

Brakk.......
Pintu kelas pertahanan ilmu hitam di buka keras dan tirai jendela di. Tutup.

" Buka halaman 394" berjalan kebelakang setelah menurunkan layar proyektor

Semua membuka buku termasuk marjo. Yang duduk di belakang

" Maaf, sir. Dimana profesor Lupin?" Tanya Harry memajukan badannya di depan meja.

" Itu bukan urusanmu kan Potter?" Tanya nya dingin " cukup kukatakan profesor mu merasa dirinya tak  mampu mengajar........ Saat ini buka halaman 394" memukul tongkat pada proyektor.

" Warewolf" tukas Ron

" Tapi kami batu belajar red caps, hinkypunk. Belum sampai hewan hewan malam" ucap Hermione protes

"Silent" sedikit membentak

"Kapan dia masuk? Kau lihat dia masuk?" Heran ron. Marjo yang melihat nya hanya tersenyum pasalnya dia juga sudah memakai time Turner saat kelas dua malah.

"Siapa di antara kalian yang tahu bagaimana mem-bedakan manusia serigala dari serigala asli?" tanya Snape.

Semua duduk bergeming, kecuali Hermione, yang tangannya, seperti yang sering terjadi, mengacung ke atas.

"Ada yang tahu?" kata Snape, tidak mengacuhkan Hermione. Senyum sangarnya terpampang lagi. "Apa Profesor Lupin belum mengajari kalian perbedaan dasar antara..."

"Kami sudah memberitahu Anda," kata Parvati mendadak, "kami belum sampai ke manusia serigala, kami masih..."

"Diam!" bentak Snape. "Wah, wah, wah, tak kukira aku akan bertemu anak-anak kelas tiga yang bahkan tak bisa mengenali manusia serigala kalau mereka melihatnya. Aku akan
memberitahu Profesor Dumbledore, kalian semua ini sangat ketinggalan..."

"Maaf, Sir," kata Hermione, yang tangannya masih mengacung,

"manusia serigala
berbeda dari serigala asli dalam beberapa hal kecil. Moncong manusia serigala..."

"Ini kedua kalinya kau bicara saat bukan giliranmu, Miss Granger," kata Snape dingin.

"Potong lima angka lagi dari Gryffindor karena kau sok tahu dan menye-balkan."

Wajah Hermione merah padam. Dia menurunkan tangannya dan memandang lantai dengan air mata berlinang. Semua anak memandang Snape dengan marah. Jelas seluruh
kelas sangat membenci Snape, karena mereka semua pernah mengatai Hermione sok tahu paling tidak satu kali, dan Ron, yang me-nyebut Hermione sok tahu paling tidak dua kali seminggu, berkata keras,

"Anda mengajukan pertanya-an dan dia tahu jawabnya! Buat apa
bertanya kalau Anda tak mau dijawab?" Tukas marjo di belakang dengan pena bulunya menempel di telinga kiri.

"Detensi, scamander" kata Snape licin, wajahnya sa-ngat dekat dengan wajah marjo.

"Dan kalau aku sekali lagi mendengarmu mengkritik cara mengajarku, kau akan sangat
menyesal."

Tak seorang pun bersuara sepanjang sisa pelajaran. Mereka cuma duduk dan membuat catatan tentang manusia serigala dari buku pelajaran, sementara Snape berjalan hilir-mudik di antara kursi-kursi, memeriksa
pekerjaan yang telah mereka lakukan bersama Profesor Lupin.

"Penjelasannya sangat parah... itu keliru, Kappa lebih umum ditemukan di Mongolia... Profesor Lupin memberi nilai delapan untuk ini? Kalau aku cuma akan memberi nilai tiga..."

Ketika akhirnya bel berdering, Snape menahan me-reka.

"Kalian harus menulis karangan untuk diserahkan kepadaku, tentang cara-cara mengenali dan membunuh manusia serigala. Minimal dua gulungan perkamen dan diserahkan paling lambat Senin pagi. Sudah waktu-nya ada orang yang mengawasi kelas ini. Scamander kau tinggal, kita harus mengatur detensimu."

 Marjolaine Scamander ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang