IV pemakaman

47 4 0
                                    

Semua pelajaran ditiadakan, semua ujian ditangguhkan. Beberapa anak bergegas dibawa pergi dari Hogwarts oleh orangtua mereka selama beberapa hari berikutnya -- si

kembar Patil sudah pulang sebelum sarapan pada pagi setelah meninggalnya Dumbledore

dan Zacharias Smith dikawal meninggalkan kastil oleh ayahnya yang bertampang congkak.Seamus Finnigan, sebaliknya, menolak mentah-mentah ikut pulang bersama ibunya.

Mereka beradu-teriak seru sekali di Aula Depan, yang baru berhasil diselesaikan ketika ibunya sepakat dia boleh tinggal sampai pemakaman. Ibunya sulit sekali mendapatkan tempat menginap di Hogsmeade, Seamus memberitahu Harry dan Ron, karena para penyihir membanjiri tempat itu, siap memberikan penghormatan terakhir kepada

Dumbledore.

Anak-anak kelas awal yang belum pernah melihatnya, menjadi heboh ketika sebuah kereta biru-muda seukuran rumah, ditarik selusin kuda-putih-raksasa bersayap, meluncur dari langit pada petang hari sebelum hari pemakaman dan mendarat di tepi Hutan. Harry dan marjo

mengawasi dari jendela ketika seorang wanita rupawan bertubuh besar, berkulit warna buah

zaitun dan berambut hitam turun dari undakan kereta dan melempar dirinya ke dalam pelukan Hagrid yang telah menantinya.

Sementara itu, bagi delegasi pejabat Kementerian, termasuk Menteri Sihir sendiri, disediakan akomodasi di dalam kastil. Harry dengan tekun

menghindari kontak dengan mereka, dia yakin bahwa, cepat atau lambat, dia akan diminta lagi untuk menceritakan perjalanan terakhir Dumbledore dari Hogwarts.

Harry, Ron, marjo, Hermione, dan Ginny melewatkan semua waktu mereka bersama-sama.

Mereka mengunjungi rumah sakit dua kali sehari. Neville sudah diizinkan pulang, namun Bill masih di bawah perawatan Madam Pomfrey. Luka-lukanya masih sama parahnya seperti sebelumnya. Sejujurnya, dia sekarang mirip sekali dengan Mad-Eye kendatipun, syukur,

dengan dua mata dan dua kaki utuh. Namun sifatnya tampaknya masih sama seperti sebelumnya.

Satu-satunya yang berubah adalah sekarang dia suka sekali makan steak yang dimasak setengah matang.

"... jadi beruntung dia akan menikah denganku," kata Fleur riang, seraya mengempukkan bantal Bill, "karena orang Inggris memasak daging mereka terlalu matang, dari dulu sudah kubilang begitu."

"Kurasa aku harus menerima bahwa Bill benarbenar akan menikahinya," desah Ginny

petangnya, ketika dia, Harry, Ron, marjo dan Hermione duduk di sebelah jendela ruang rekreasi

Gryffindor yang terbuka, memandang halaman temaram.

"Dia tak seburuk itu," kata Harry.

"Tapi jelek," dia menambahkan buru-buru, ketika Ginny mengangkat alisnya, dan Ginny terpaksa terkikik.

"Yah, kurasa kalau Mum tahan, aku juga tahan."

"Ada orang lain yang kita kenal yang mati?" Ron menanyai Hermione, yang sedang membaca Evening Prophet.

Hermione berjengit mendengar ketegaran yang dipaksakan dalam suaranya.

"Tidak," katanya mencela, melipat korannya. "Mereka masih mencari Snape, tapi tak ada jejak ..."

"Tentu saja tak ada," kata Harry, yang menjadi marah setiap kali topik ini muncul.

"Mereka tak akan menemukan Snape sampai mereka menemukan Voldemort, dan mengingat mereka tak pernah berhasil selama ini ..."

 Marjolaine Scamander ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang