2

42 11 0
                                    

Haii guys sebelum mulai ceritanya, aku mo kasih tau kalau di akhir cerita bakal aku beritahu cast cast nya oke?

Vote dulu dongg masa baca doang tp kga vote sih:)

"Selamanya Kita Akan Tetap Bersama"

••🦋••

Happy reading❤


2. Selamanya Kita Akan Tetap Bersama

"FANNY LATSMANIA BANGUN!!!!" teriak seorang laki laki seumuran dengan Fanny yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan memukul tubuh Fanny menggunakan guling.

Fanny membuka matanya perlahan dan melihat Iqbal yang tengah membawa guling kesayangannya. Mata Fanny masih berat untuk dibuka sepenuhnya, entah mengapa pagi ini ia merasa sangat mengantuk dan malas untuk bangun dari ranjang ternyamannya ini.

"hm.... Apasih bal gue masih ngantukk" Fanny merebut kembali gulingnya kemudian berniat melanjutkan tidurnya lagi.

Iqbal menghela nafas kasar ketika melihat Fanny yang bersiap untuk melanjutkan tidurnya kembali.

"udah jam berapa woyy? Lo kagak sekolah apaa?" ucap Iqbal meninggikan suaranya.

Mendengar ucapan Iqbal barusan membuat mata Fanny terbuka lebar. Ia segera bangun dari mimpi indahnya kemudian melihat kearah jam dinding.

Mata Fanny melebar lantaran melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.30 yang artinya setengah jam lagi bel sekolah akan berbunyi.

Fanny mengambil handuk dan seragam sekolahnya dengan cepat kemudian berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

"IQBAL BEGO!!!! KENAPA BANGUNIN GUE JAM SEGINII!!!"

Iqbal mendengus kesal, lagi lagi dia yang disalahkan. Padahal ia sudah membangunkannya sejak pukul 05.30 tetapi gadis itulah yang tak kunjung bangun dari tidur nyenyaknya.

"buset gatau apa daritadi gue udah bangunin, lo nya aja yang kayak kebo" gumam Iqbal kemudian segera beranjak pergi dari kamar gadis itu "gue tunggu diluar" ucap Iqbal sedikit meninggikan suaranya.

"iyaa"

Iqbal menutup pintu kamar Fanny dan segera pergi menunggu Fanny di halaman rumahnya. Namun langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil namanya.

"gimana bal Fanny udah bangun?" tanya seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Rina, ibunda dari Fanny Latsmania.

"barusan bangun tante, daritadi Iqbal bangunin susahnya minta ampun" Iqbal menggaruk garuk tengkuknya yang terasa tidak gatal.

"Fanny pasti lupa pasang alarm nya, Iqbal tau sendirilah Fanny ngga akan bangun kalau ngga ada yang bangunin dia" ucap Rina seraya mengusap pundak Iqbal.

"mangkannya itu tante, Iqbal udah berkali kali bilang ke Fanny kalau sebelum tidur itu jangan lupa pasang alarm dulu tapi malah ngga dilakuin" ucap Iqbal.

"namanya juga kebiasaan" Rina terkekeh dengan kebiasaan buruk anaknya itu.

Iqbal dan Rina memang sudah sangat akrab. Iqbal sudah menganggap Rina sebagai ibu kandungnya sendiri, walaupun ia tahu tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibu kandungnya didalam hatinya. Namun dengan kasih sayang dan perhatian yang diberikan Rina untuknya membuat ia merasakan kasih sayang seorang ibu lagi.

Friend Zone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang