7

18 5 0
                                    

"nyaman, hanya satu alasan saja yang membuatku sangat sulit untuk jauh darimu"

Sebenarnya aku agak meng-ngakak ya di part ini. Bukan ngakak karena adegannya lucu bukan, aku ngakak karena kata kata dan alur cerita di part ini itu kacau bangettt😭

Sebenernya aku juga agak ragu ya up part ini, takutnya kalian malah ga suka sama part ini. Tp yaudahlah semoga kalian mengerti❤

Jangan lupa vote nya ya gengg. Aku selalu ngigetin kalian untuk vote loh, awas klo msih ada yg nggak vote.

Oh iya kemaren di ig aku buka QnA ternyata banyak yg bilang 'aku cuma baca aja tapi nggak vote' 'sebenernya aku mau vote, tapi harus login dulu, jadi aku gabisa vote deh' agak kesel ya sama kalian yg begini, disuruh vote aja susah banget euyy😭

Tp itu hak kalian juga sih, mau vote atau enggk, ya tp masa klian ga ada bentuk penghargaan gitu buat aku? wkwk gapapa ga harus juga sih

Gitu aja dehhh, yang lain bakal aku omongin di akhir cerita aja.

Oh iya pada penasaran ama wajahnya si Alex ga? Kalau penasaran di akhir cerita bakal aku tunjukin ke kalian wajahnya si Alex

••🦋••

Happy reading❤


7. nyaman, hanya satu alasan saja yang membuatku sangat sulit untuk jauh darimu

"lain kali kalau mau nganterin pesanan malem malem gini kabarin gue, biar gue anter lo dan lo nggak akan digangguin orang lagi" ucap Iqbal.

"iya iya"

"yaudah kalau gitu gue balik lagi kesana" Iqbal melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 21:45 "soalnya bentar lagi balapannya mulai"

"lo serius mau ikut balapan" tanya Fanny mengkhawatirkan Iqbal dan dibalas anggukan olehnya.

"yaudah gue balik dulu yaa" pamit Iqbal dan kemudian melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Setelah melihat motor Iqbal sudah menjauh dari area gang rumahnya, Fanny segera masuk kedalam rumah karena hari sudah larut malam dan sudah dipastikan bahwa ibunda Fanny akan memarahinya karena pulang selarut ini.

Namun setelah Fanny mencari cari keberadaan sang ibundanya disekitar ruangtamu dan dapur, Fanny tidak menemukan batang hidung dari sang ibundanya. Fanny menghela nafas lega karena sang ibundanya tidak melihatnya pulang selarut ini dan sudah dipastikan kalau sang ibundanya sudah tidur.

Fanny segera mengunci pintu rumahnya lalu beranjak pergi ke kamarnya. Tangannya masih terasa sakit akibat cekalan tangan milik pria yang ada di cafe tadi.

Fanny berjanji ia akan melarang sang ibundanya untuk tidak menerima pesanan di malam hari. Selain takut ditipu oleh pelanggan lagi Fanny juga sudah cukup dibuat shock dengan kejadian tadi. Masih beruntung Iqbal ada dicafe tersebut dan menolongnya, jika tidak Fanny akan dibawa oleh pria menyeramkan itu.

Meskipun ia sering ditipu pelanggan dengan cara memesan kue nya tetapi memberi alamat pengiriman yang salah ia masih memaafkannya karena mereka tidak pernah memesan kue selarut ini.

Fanny segera mengganti pakaiannya lagi, kemudian ia merebahkan tubuhnya yang terasa amat sakit. Hari ini ia tidak menyetor curhatan hatinya, karena ia sudah sangat capek dan ia memutuskan untuk langsung tidur saja. Lagipula hari sudah larut malam dan besok ia harus bersekolah kembali dan bersiap menghadapi cacian dari teman temannya.

Friend Zone (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang