DUA: HARI PERTAMA SEKOLAH

16 3 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Mika dan Niko sekolah setelah mereka menikah.

Mika kini mengenakan seragam putih abu-abunya dan tidak lupa dengan jilbab putih segi empatnya.Dia sekarang sedang di dapur membuat susu vanila.

Sedangkan Niko masih dikamar menyiapkan buku pelajaran sekolahnya.

Tadi Mika sudah memasak nasi goreng untuk sarapan Niko dan untuk bekal Mika bawa ke sekolah, Mika tidak terbiasa dengan makanan di kantin sekolah.

Niko keluar dari kamar bersamaan dengan Mika yang sedang mengoleskan dua lembar roti tawar dengan selai cokelat di meja makan.

Niko duduk di kursi seberang Mika dan mulai menyendok kan nasi goreng ke mulutnya.

Tiga hari tinggal bersama,Niko tau kalau Mika tidak terbiasa sarapan makanan berat.

"Dasi kamu belum dipasang" Mata Mika menatap dasi di leher Niko yang belum terpasang.

"Gak pandai"

Mika terkejut mengetahui fakta bahwa Niko tidak pandai memasang dasi.

"Hmm...,kalo gitu-"

"Bantu pasangin" Niko memotong perkataan Mika lalu berjalan memutari meja dan berdiri di depan Mika.

Mika spontan berdiri saat Niko berada disamping kursinya.

"Bantu pasangin" ulang Niko menatap Mika yang hanya setinggi dadanya.

Mendengar nada bicara Niko yang seperti memerintah?

Mika lalu dengan cepat mulai memasang dasi Niko dengan berjinjit-jinjit.

"Kamu duduk aja deh"

Frustrasi sudah Mika,Niko itu sangat tinggi.Sangat sulit baginya untuk memasang kan dasi pada Niko yang tinggi nya 175 cm.Sedangkan,dia hanya setinggi 160 cm.

Melihat Mika yang frustasi,Niko tanpa sadar tersenyum tipis,sangat tipis.Bahkan Mika yang menatap Niko tidak akan sadar jika saat ini Niko sedang tersenyum.

Niko pun duduk di bangku yang tadi di duduki Mika.Menatap intens wajah Mika yang mulai memasangkan dasinya.

Wajah Mika itu cantik,Niko akui itu.Wajar jika ada banyak cowok disekolah nya yang menyukai Mika apalagi mengingat kepribadian Mika yang terkenal ramah dan murah senyum di sekolah.

Tapi jujur saja,selama tiga hari ini Niko tidak pernah melihat Mika tersenyum.Niko juga mengerti tidak hal yang membuatnya untuk tersenyum.Apalagi mengigat mereka menikah karna perjodohan,Mika pasti tidak pernah mengharapkan ini dalam hidupnya.

Tanpa Niko tau,Mika sadar jika sedari tadi ada sepasang mata yang menatapnya sangat intens.Memasangkan dasi Niko saja sudah membuatnya sangat gugup dan canggung, apalagi mengetahui Niko yang melihat nya seperti itu.

"Ekhem... udah selesai"

Ucapan Mika tadi membuat Niko memutuskan pandangannya.

Niko lalu berdiri,dan kembali duduk di kursinya tadi melanjutkan sarapannya yang tertunda.

Niko dan Mika kini sedang berjalan keluar gedung apartment.Posisisnya Mika didepan sibuk dengan ponselnya dan Niko dibelakang berjalan santai sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana.

Niko yang berjalan dibelakang Mika tidak sengaja melihat layar ponsel Mika menampilkan aplikasi ojek online.

Saat tiba di depan gedung apartment Mika menghentikan langkahnya.Jari nya baru saja akan menekan tombol pemesanan ojek online kalau saja suara Niko tidak menghentikannya.

"Ngapain?"

"Mesen ojol"

"Buat?"

"Buat?" Mika menaikkan salah satu alisnya tidak mengerti.

Huhh~

Niko menghela nafasnya,istrinya ini meski selalu mendapat juara umum disekolah tapi otaknya itu sangat lola alias loading lama.

"Buat apa mesen ojol?"

"Buat ke sekolah"

"Bareng aku aja"

Mika membulatkan matanya lebar.

Apa Niko lupa jabatannya disekolah?

KETUA OSIS.

Inget itu, Ketua OSIS.

Yang ada dia akan dijadikan bahan gosip cewek-cewek disekolah kalo ke sekolah bareng Niko.

"Gak usah deh Niko,aku naik ojol aja" Mika berusaha untuk menolak tawaran Niko.

"Kenapa gak sama aku?"

"Emm... gak usah,ntar anak sekolah mikirnya aku pacar kamu lagi" Mika benar benar tidak ingin menjadi bahan gosip anak sekolahan.

"Kamu istri aku" Niko mengatakan itu sambil menatap mata Mika.

Hanya karna satu kalimat itu,entah mengapa hati Mika rasanya menghangat.Jujur saja dia tidak mengharapkan apapun didalam pernikahan ini.Dia pikir Niko akan mengabaikannya, mengacuhkannya dan menganggapnya tidak ada.

Tapi tidak,untuk ukuran cowok dingin seperti Niko.Menurut Mika,Niko cukup care padanya.Itu sangat jauh dari bayangan Mika dulu.

"Baiklah,aku berangkat sama kamu" Mika mengucap itu sambil tersenyum lebar dan mata yang sedikit memanas.Jika saja dia tidak menahannya,bisa-bisa dia sudah menangis di depan Niko sekarang.

Mika terharu Niko benar-benar menganggapnya sebagai istri.Mika itu tipe gadis yang sensitif.Karna itu satu kalimat yang Niko ucapkan tadi, sangat berarti bagi Mika.Itu artinya Niko menerima Mika sebagai istrinya.

Mereka lalu pergi ke parkiran roda empat, masuk ke mobil dan pergi menuju ke sekolah.

"Niko nanti turunin aku di halte dekat sekolah ya" minta Mika saat mereka sedang didalam perjalanan menuju sekolah.

"Iya" Niko menuruti saja permintaan Mika.Niko mengerti ketakutan Mika yang akan digosipkan oleh anak sekolah jika berangkat sekolah bareng dirinya.

Saat menyetir Niko sesekali melirik Mika yang tengah menatap jalanan dengan tatapan kosong.

Niko sadar Mika butuh waktu untuk ini,untuk perubahan status nya dan untuk semuanya.

Bahkan Niko pun rasanya masih sedikit berat untuk menyandang status sebagai suami seseorang.

Tanggung jawabnya kini bertambah,ada gadis yang harus dia jaga.Dan gadis itu adalah istri nya,Mika Anastasya.

Walau cinta itu belum ada,tapi Niko berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan berusaha untuk tidak menyakiti Mika.
___________________________________________

DonatSelaiCokelat🍩

Mini | Mika & NikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang