ENAM: MAU BELAJAR?

10 0 0
                                    

"Hiks.. hiks.. Dela gu-gue takut Hiks.. Del-Dela dia hiks.. marahin gue hiks..Vano hiks.. wa-wajah nya se-seram hiks.." Mika terus meracau di dalam kamar setelah berbicara dengan keras di meja makan tadi.

Sementara Niko, dia masih terkejut setelah mendengar perkataan Mika tadi.Ah jika saja tadi dia tidak sedang menatap Mika,maka dia tidak akan percaya jika yang bersuara keras tadi itu adalah Mika.

Setelah menghilangkan keterkejutannya,Niko lalu menuju kamar mereka.Hanya sampai pintu kamar,dia tidak masuk.

Tok!
Tok!
Tok!

"Mika boleh aku masuk?" Tidak ada balasan dari dalam.

Sebenarnya Niko bisa saja langsung masuk, kalaupun terkunci dia masih punya kunci cadangan.Tapi tidak dia lakukan, Mika sedang marah sekarang, pasti tidak suka jika Niko langsung masuk begitu saja kedalam.

Niko hendak memanggil Mika lagi tapi terhenti saat mendengar suara tangis nya.

Langsung saja Niko masuk ke dalam kamar, ternyata pintu kamar tidak dikunci oleh Mika.Masalah Mika semakin marah, dipikirkan nanti saja.Sekarang Niko sangat kalut karna mendengarkan tangisan Mika.

Saat masuk Niko melihat Mika yang duduk bersandar diatas kasur dengan kaki ditekuk keatas menyangga kepala nya.Saking larutnya dalam tangisannya,dia tidak menyadari kalo Niko sudah berdiri di sampingnya.

Mika terus saja meracau sambil menyebut kan nama Dela dan Vano.Mendengar Mika menyebut nama Vano entah kenapa Niko merasa

Cemburu?

Sebenarnya dia ingin menanyakan hubungan Mika dan Vano setelah makan tapi sepertinya dia malah membuat Mika menangis.Jujur Niko tidak mengerti sikap mananya yang membuat Mika menangis.

"Hey kenapa nangis?" Tangan Niko terulur untuk mengelus rambut Mika.

Mika tersentak kaget saat mendengar suara Niko.Dia lalu mendongak menatap Niko yang berdiri disampingnya.Buru-buru Mika menghapus air matanya,tapi air matanya justru semakin mengalir deras saat melihat wajah Niko dan tangisannya makin menjadi jadi.

"Hiks.. hiks.."

Niko yang panik melihat Mika yang semakin menangis tanpa sadar memeluk tubuh Mika.Dan mendudukkan dirinya didepan Mika.

"Hey Mika, are you oke?"

Niko terus memeluk dan mengusap punggung tubuh Mika,mencoba mereda kan tangisannya.

Mika yang dipeluk oleh Niko pun lantas membalas pelukan Niko dengan erat,sudah lama dia tidak dipeluk seperti ini.Pelukan Niko sangat menenangkan nya dan tangisannya pun mulai reda.

"Sudah lebih tenang?" Tanya Niko saat mendengar suara isakan Mika yang mulai hilang.

Niko merasakan anggukan kepala Mika di pelukannya.Mika pun melepaskan pelukan mereka dan menatap baju kaos Niko yang bahas karna air matanya.

"Sorry, bajunya..."

"Gakpapa"

Niko ikut melirik bajunya yang basah.Niko tiba-tiba mengangkat kaos nya dan mengarahkannya ke hidung Mika lalu menjepitnya.

"Keluarkan"

"Ha?" Mika menaikkan alisnya bingung.

"Ingusnya"

Mika pun menuruti perkataan Niko mengeluarkan ingusnya dan Niko dengan telaten membersihkan ingus Mika.

"Boleh aku tanya sesuatu?"

Mika mengaggukkan kepalanya.

"Apa salah aku?" Tanya Niko menatap Mika intens, sedangkan yang ditatap sibuk mengalihkan pandangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mini | Mika & NikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang