🍀

186 30 5
                                    

Nomer yang anda tuj----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nomer yang anda tuj----

Sakura menatap layar ponselnya yang sudah belasan kali melakukan panggilan tapi tidak diangkat sama sekali. Sakura menghela napas berat kala rasa sesak dirasakannya mengingat kejadian tadi.

______________________________________

"Dia calon tunangan ku, Akasuna Sakura."

Suara Shisui terdengar seperti gemuruh yang akan menciptakan petir. Bagaimana respon tubuh Sakura yang menegang karena merasa bersalah dan tidak menyangka secara bersamaan.

Sakura tidak berani menatap wajah Itachi, ia takut karena rasa bersalah. Jadi yang ia bisa lakukan hanya meremas kedua tangannya sendiri.

"A-a... Benarkah?"

Suara Itachi terdengar namun bagi Sakura itu seperti pertanyaan untuknya dan dari nada bicaranya ia tau jika Itachi merasa kecewa.

Shisui terkekeh lalu merangkul Sakura dengan senyuman bahagianya, "aku sudah bilang dan karena itu aku menyetujuinya."ujarnya mengingatkan Itachi akan ceritanya dulu, tentang gadis yang membuatnya seolah menghentikan waktunya dalam beberapa detik saja.

"Itachi--"

"Ah sepertinya aku harus pergi lagi."Itachi berujar tenang namun tidak bagi Sakura karena dengan sangat jelas Itachi berusaha menghindarinya. Maka dengan keberanian yang  dipaksakan ia mengangkat kepalanya, menatap Itachi yang ternyata sama sekali tidak memandangnya.

"Pergi?" Tanya Shisui heran karena Itachi akan keluar disaat cuaca seperti ini.

"Hn." Itachi hendak berbalik menaiki tangga namun suara Sakura menyebut namanya membuat langkahnya terhenti.

"Itachi-kun."

"Kalian saling kenal sebelumnya?" Tentu Shisui cukup terkejut atas panggilan itu untuk Itachi.

"Sakura-san adalah pelanggan restoran kami itu saja." Jelas Itachi yang langsung menaiki tangga meninggalkan Sakura yang terluka diperlakukan seperti orang asing.

Hanya pelanggan?

Apa dia hanya mempermainkan aku?

"Apa kau baik-baik saja Sakura?"

Pertanyaan Shisui membuat Sakura yang sejak tadi terdiam terkesiap. Dengan ragu ia mengangguk namun dipandangan Shisui tidak seperti itu. Wajah cantik yang membuatnya jatuh cinta itu terlihat memucat.

"Sepertinya kau kedinginan," Shisui membuka mantelnya, menyisakan sweater berbalut kemeja yang dipakainya lalu ia pakaikan kepada Sakura.

"Aku baik-baik saja--" Sakura menolak. Meskipun gadis itu berpakaian dengan mantelnya sekalipun namun Shisui tidak peduli.

Tomorrow With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang