🍀

337 47 9
                                    

Pagi sudah menyapa meskipun hawa dingin masih setia dirasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi sudah menyapa meskipun hawa dingin masih setia dirasa. Sakura dengan rasa pusingnya masih terasa akibat semalam, sangat enggan singgah dari tempatnya sekarang. Meskipun sudah lama tapi aroma Itachi bisa tercium dan itu membuatnya kembali sangat merindukan pria itu.

Tapi saat ingat apa yang terjadi membuat senyumannya seketika lenyap,"aku benci padanya." Gumamnya dan beranjak dengan lesu menuju pintu karena suara ketukan dan panggilan untuknya.

"Apa tidurmu nyenyak?"

Alih-alih menyapa selamat pagi justru Konan menanyakan keadaannya yang sedang berantakan. Yang ia ingat hanya sebelum tertidur terlalu banyak minum dan setelah itu ia tidak mengingat apapun. Mungkin tujuannya minum memanglah sangat tepat, menghilangkan rasa sedihnya.

"Um, ya." Sakura mengangguk pelan dengan kondisi yang masih berantakan akibat baru saja terbangun dari tidurnya. Tapi melihat Konan yang bersikap aneh dengan tersenyum jahil lalu mengedipkan sebelah matanya membuat Sakura kebingungan.

"Ada apa?" Tanya Sakura merasa jika Konan sedang mentertawainya. Ia merapihkan rambutnya yang berantakan dan mengusap kedua pipinya, memastikan kondisinya.

"Apa ada yang aneh?"tanyanya lagi dan sontak Konan semakin terkekeh.

"Tidak baik melewatkan sarapan dan aku baru tau nyamuk disini ternyata sangat ganas ya." Ujar Konan yang masih terkekeh kemudian berbalik pergi dengan tawa kecilnya.

Merasa tidak mengerti akan maksud Konan, Sakura berbalik menuju kamar mandi untuk merapikan dirinya. Namun saat ia menyisir dan akan mengikat rambutnya, kedua matanya membulat melihat warna merah yang sangat kentara dilehernya. Hanya titik merah yang tidak begitu besar namun sangat jelas.

"A-apa-apaan ini?" Sakura berusaha mengosoknya, mengira itu adalah lipstiknya tapi nyatanya tanda itu tidak hilang.

"Apa disini nyamuknya seganas itu?" Tanyanya kepada diri sendiri karena ingat akan perkataan Konan barusan.

"Aku harus segera pergi." Sakura bergegas keluar kamar mandi. Ia akan menyusul Konan setelah memakai sweater turtle neck milik Itachi yang ada pada lemari. Meskipun sangat besar saat dipakai tapi, 'biarlah.' ujarnya dalam hati karena berpikir sang pemiliknya sekarang tidak berada disini dan ia hanya meminjamnya sebentar.

.

.

.

Sakura terus berbincang dengan Konan disela acara sarapannya. Banyak hal yang mereka ceritakan tentang keadaan disini. Bagaimana pria yang sekarang menjadi koki mengantikan Itachi tadi sempat bergabung dengan mereka, bagaimana seorang Hidan yang terus kedatangan perempuan yang dengan terang-terangan menyukai pria taat itu dan lainnya. Dan saat Konan menanyakan tentang pria yang tidak ingin didengar membuat mood Sakura langsung memburuk.

"Bagaimana dengan kabar Itachi?"

Jujur saja Sakura masih kesal karena perlakuan Itachi kepadanya meskipun dalam hati ia terus menyebut namanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tomorrow With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang