🍀

263 51 8
                                    

Hari ketiga mereka disini dan kini Sakura sudah sibuk bergabung dengan mereka, membawa pesanan pelanggan dengan senyuman tak henti-hentinya ia perlihatkan dengan perasaan bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ketiga mereka disini dan kini Sakura sudah sibuk bergabung dengan mereka, membawa pesanan pelanggan dengan senyuman tak henti-hentinya ia perlihatkan dengan perasaan bahagia.

"Kau terlihat sangat bahagia Sakura-chan."

Sakura kini berdiri disisi Deidara yang sedang menunggu pesanan minuman di meja bar.

"Benarkah?" Tanyanya.

"Aku jadi takut jika mulutmu robek jika terus tersenyum seperti itu." Deidara hanya menggoda namun tentu perkataannya sangat menyebalkan membuat gadis itu memicingkan matanya sebal. Ah, mereka kini sudah lebih banyak berbicara begitupun dengan yang lainnya.

"Justru kau harus banyak tersenyum jika tidak ingin wajahmu itu kaku mengeras seperti es."

"Aku sudah tampan sejak lahir jadi senyum atau tidak itu tidak jadi masalah." Elak Deidara menolak ucapan Sakura.

"Kau terlalu percaya diri pirang," Kakuzu yang mendengarnya  mendengus. Tingkat narsis Deidara memang tinggi dan itu tidak bisa dibantah.

"Bilang saja kau iri Kakuzu," Deidara mencibir rekannya yang sibuk dengan list belanja di gadgetnya.

"Selain uang tidak ada yang membuatku iri tuh."

"Dasar matre."

Kakuzu terkekeh menanggapinya, "itulah pilihan." Karena baginya hal itu tidak perlu diambil pusing selagi uang di tanganmu karena hidup memang benar-benar membutuhkan uang.

"Sakura tolong bantu Itachi karena banyak pesanan sekarang." Konan datang dengan beberapa note yang menunjukan pesanan makanan.

Hari ini adalah akhir pekan yang tentu pengunjung lumayan banyak yang datang ketempat ini. Memang benar untuk menikmati waktu akhir pekan sangat pas jika berkunjung ke tempat ini. Selain pemandangan dan tempatnya yang bagus, restoran ini pun lumayan menyuguhkan masakan yang sangat enak.

"Aku?" Sakura bukan tidak mau, tapi kenapa harus ia yang ke dapur disaat ingin menghindar dari pria itu.

Konan mengangguk, "ya, kenapa?"

"Tidak apa-apa," Sakura tersenyum dengan gelengan, "aku akan kesana." Ucapnya lalu pergi ke dapur untuk membantu Itachi seperti kata Konan tadi.

"Kau mencoba menjadi cupid?"

"Ya sakit!" Konan menyentuh dahinya yang terasa sakit karena sentilan Pein barusan. Lagipula tidak apa kan mendekatkan mereka saat bekerja seperti itu. Ugh, ia jadi membayangkan seperti adegan di drama-drama yang ia tonton jadinya.

Tomorrow With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang