07. Berbincang

56 27 6
                                    

Sebelum lanjut, VOTE TERLEBIH DAHULU DAN JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN BEBERAPA KATA DI KOLOM KOMENTAR!!!☺️
TERIMAKASIH 🙏

Selamat membaca☺️

* * * * * * * *

23.45 KST rumah sakit

"Yoongi, ikut aku. Ada yang ingin ku bicarakan." Ucap Jimin keluar dari ruang rawat.

Yoongi tidak menjawab tapi dia beranjak dari duduknya dan mengikuti Jimin.

"Ada apa?" Tanya Yoongi setelah keluar dari ruangan tersebut.

"Aku mau kau jujur." Ucap Jimin yang berdiri menyandarkan tubuhnya di dinding lorong tepat dekat dengan kursi tunggu yang berada didepan ruangan rawat Aeri.

"Apa?" Tanya Yoongi berjalan menuju kursi disamping Jimin.

"Maaf jika pertanyaanku menyinggung mu. Tapi, aku tahu kau bukan orang yang akan sepanik itu kepada perempuan yang tidak kau sukai." Jeda Jimin mengambil nafas kasar. " Huufftt.. Apa kau menyukai.. Aeri?" Lanjutnya ragu.

Yoongi terdiam setelah mendengar perkataan Jimin.

"Aa emm.. jika tebakanku salah, kau tak usah menjawabnya tak apa. Mungkin.." ucap Jimin terpotong saat Yoongi mulai bersuara menjawab pertanyaan Jimin.

"Iya." Jawab Yoongi singkat.

Seketika Jimin mematung setelah mendengar kata "iya" yang di lontarkan Yoongi. Sungguh sesuatu yang tidak terduga olehnya, ini membuat dia semakin ragu untuk mengatakan bahwa dirinya menyukai Aeri. Bagaimana mungkin dia menyatakan perasaannya setelah mengetahui bahwa sahabatnya sendiri juga menyukai orang yang dia suka. Lebih baik diam dan memendam daripada berbicara dan ada yang terluka. Itu prinsipnya, lebih baik dia yang merasakan sakit daripada orang-orang sekitar yang dia sayang.

"Aa b-begitu ya." Jawabnya kaku.

"Apa kau juga menyukai dia?" Ucap Yoongi menatap Jimin yang masih bersandar.

"A-apa? Aku? Menyukai Aeri?" Jawabnya gelagapan sembari menunjuk dirinya sendiri dengan wajah yang terkejut.

"Heem" Jawab Yoongi.

"M-mana mungkin aku menyukainya, aku menganggapnya sebagai adik kecil yang harus dilindungi. Kau tau kan, dia orang yang ceroboh seperti anak-anak yang perlu di awasi orang tuanya." Jawab Jimin dengan cepat, berusaha menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

"Ahh benar, kau memperlakukan dia seperti seorang ibu yang merawat anaknya." Jawab Yoongi dengan kepala yang mengangguk-angguk.

"Iya. Jadi, hal seperti aku menyukainya itu tidak mungkin terjadi. Jadi kau tenang saja, aku akan mendukungmu sebagai seorang sahabat." Jawab Jimin berusaha tersenyum menatap Yoongi.

"Tapi aku tidak yakin apa perasaan Aeri sama denganku." Ucap Yoongi menengadahkan kepalanya dengan kedua tangannya yang di lipat di dada.

"Mungkin saja kalian memiliki perasaan yang sama. Tapi, sejak kapan kau menyukainya?" Ucap Jimin bertanya dengan mengubah posisinya yang kini menghadap Yoongi namun masih menyandarkan tubuhnya di dinding sana.

The Human Eros : Agape (haitus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang