9 - Let Me Bring You To Heaven

14K 1K 136
                                    

Jeno menaikkan alisnya ketika melihat Jaemin yang pulang diantarkan oleh kakanya, Taeyong. Sebenarnya tidak aneh karena ia tahu kedekatan hubungan mereka, tapi masalahnya adalah Jeno merasakan tatapan tajam dari kakak iparnya ini. Terlebih ia tidak berani menatap kearah Jaehyun karena hawanya lebih menyeramkan hingga membuatnya bergidik.

"Taeyong-hyung, Jaehyun-hyung," Ujar Jeno dengan sopan karena masih tidak mengerti kenapa ia mendapat perlakuan seperti ini.

Jeno mengambil tangan Jaemin yang dituntun oleh Taeyong. Namun, tangannya langsung ditepis oleh Taeyong.

"Apa yang kau lakukan?!! Setelah mengabaikannya seharian hingga membuat anak ini jatuh pingsan, dan kau masih berani menyentuhnya??" Sentak Taeyong karena sudah merasa kesal sejak mendengar cerita Jaemin tentang apa yang telah dilakukan bocah ini.

Jeno yang baru saja mengetahui tentang keadaan Jaemin langsung tersentak.

"Jaemin pingsan?" Jeno yang baru saja mengetahui informasi itu berbalik pada Jaemin.

"Aku sudah tidak apa-apa, hanya badanku saja yang masih terasa lemas." Ujar Jaemin menjawab wajah Jeno yang berada tepat di depannya, sambil ia menekan tangan Taeyong berada di lengannya, mengisyaratkan untuk tidak melanjutkannya.

"Jeno sudah disini, mungkin sebaiknya kakak juga pulang bersama Jaehyun-hyung Aku tidak apa-apa." Jaemin mengucapkan kalimat terakhirnya dengan pelan, ia menatap kakaknya dengan sendu untuk memahami tindakannya.

Taeyong tidak kuat melihat ekspresi Jaemin seperti ini, jika bukan karena permintaan Jaemin untuk membiarkannya menyelesaikan masalahnya sendiri, ia mungkin sudah baku hantam dengan Jeno, dengan bantuan Jaehyun tentunya.

Jaemin yang menghadap Taeyong, membuatnya membelakangi Jeno untuk menyembunyikan ekspresinya. Jaehyun yang melihatnya menghela nafas, ia dengan cepat menarik tangan Taeyong dari Jaemin.

"Jaemin masih butuh istirahat, sebaiknya kita tidak berlama-lama menganggunya disini. Ia sudah cukup besar mengurus dirinya sendiri." Ujar Jaehyun pada Taeyong. Namun Taeyong menatap Jaehyun dengan puppy-eye masih belum bisa meninggalkan Jaemin.

"Kalau kau merasa sendirian di rumah, datang saja ke tempatku. Atau kau cukup menghubungiku, aku akan menjemputmu. Okay?" Ujar Taeyong sebelum meninggalkan Jaemin.

"Jika kau menginginkannya, aku akan menghajarnya untukmu." Ujar Jaehyun pelan, sambil mengikuti Taeyong.

Jaemin bernafas lega mendengar kakak dan kakak iparnya yang begitu mencemaskannya. Tapi ia merasa aneh karena Jeno yang terdiam sejak tadi.

Jaemin melihat Jeno yang berdiri di belakangnya terdiam, ia menundukkan kepalanya sambil mengepalkan tangannya.

"Jeno?" Panggil Jaemin. "Kau tidak apa-apa?"

Jeno dengan lembut menyentuh tangan Jaemin, "Jaemin-ah, apa aku suami yang buruk bagimu?" Ujar Jeno pelan, ia ragu menanyakan sesuatu yang jawabannya takut ia dengar.

"Huh? Apa maksudmu?" Jaemin tak mengerti kenapa Jeno bertanya seperti itu.

"Bagaimana bisa aku tidak mengetahui keadaanmu, hingga kau jatuh pingsan dan aku tidak tahu sama sekali akan hal itu." Jeno menggenggam tangan Jaemin kuat, wajahnya penuh amarah pada dirinya sendiri karena membiarkan Jaemin sakit.

Jaemin menghela nafas, sepertinya ia harus menunda untuk membahas kejadian di kantor tadi. Ia mengusap wajah Jeno yang penuh penyesalan, dengan senyuman lembut ia menatap Jeno.

"Aku tidak apa-apa. Bagaimana mungkin kau bisa tahu jika aku tidak mengatakan apapun padamu, lain kali aku akan memberitahumu jika aku sakit. Jadi, jangan begitu menyesalinya." Ujar Jaemin lembut.

"Kemarilah." Lanjut Jaemin membuka tangannya di depan Jeno, Jeno pun dengan lembut tubuh kecil di depannya.

"Maafkan aku, aku akan memperhatikanmu lebih baik kedepannya." Ujar Jeno, dan dibalas gumaman kecil dari Jaemin.

Jaemin ingin percaya bahwa semua ini adalah kebenarannya, bahwa ia adalah satu-satunya bagi Jeno dan tidak akan pernah berubah.

***

Jaemin membuka matanya dengan suguhan wajah Jeno di depannya sedang tertidur lelap, hal ini cukup untuknya memulai hari dengan tersenyum. Ia melihat hari yang sudah terang kemudian membangunkan Jeno.

"Jeno-ya, bangunlah. Kau tidak kerja? Kau bisa terlambat jika seperti ini." Ujar Jaemin sambil mengusap bahu Jeno untuk membangunkannya.

Jeno tak merespon, ia menarik pinggang Jaemin kedalam dekapannya, menghirup aroma candunya.

"Aku bossnya, siapa yang akan marah jika aku telat?" Jawab Jeno dengan suara serak paginya.

"Meskipun begitu, kau tidak bisa memberikan contoh seperti itu sebagai pemimpin yang baik." Balas Jaemin yang tak ingin Jeno dianggap sebagai pemimpin yang tidak baik.

"Tidak apa-apa, Jaem. Aku sudah mengabari Renjun, dia yang akan mengurusnya. Hari ini aku ingin menemanimu saja." Ujar Jeno masih dengan mata tetutup.

"Akhir-akhir ini... aku sangat lel..ah." Suara Jeno terputus, Jaemin melihat Jeno yang sudah kembali tidur.

'Dia memang kelihatan sangat lelah. Mungkin satu hari istirahat tidak akan masalah.' Batin Jaemin.

Jaemin dengan senang hati akhirnya masuk ke dekapan Jeno, ia menciumi leher Jeno yang terlihat mulus dengan aroma yang sangat menyenangkan di hidungnya.

Melihat kulit mulus di hadapannya, membuatnya terpikir akan sesuatu. Ia mendekati leher Jeno perlahan, kemudian menciumnya dalam sebelum akhirnya ia menghisap kulit Jeno di bibirnya.

"Nnggh." Jeno mendesah merasakan hal itu, akhirnya ia membuka matanya.

"Kau sudah nakal dari pagi, Jaem." Ujar Jeno.

"Tidak boleh?" Tanya Jaemin dengan ekspresi puppy-eye nya. Jeno seakan mendapat sengatan listrik dari keimutannya.

"Tentu saja boleh, lakukan sesukamu." Jawab Jeno akhirnya dengan senyum menatap Jaemin yang naik keatas perutnya.

Jeno merasakan lidah Jaemin bermain di lehernya. Ia memberikan kissmark-nya di beberapa tempat.

"Sudah cukup? Sekarang giliranku." Ucapan Jeno membuat Jaemin kembali ke posisi duduk diatas Jeno, hingga ia menyadari sesuatu yang keras berdiri di belakangnya.

Jeno tersenyum melihat wajah Jaemin, ia mengubah posisi mereka membuat Jaemin dibawahnya.

"Let me bring you to heaven, Jaem." Ujar Jeno.

To Be Continued..

Jangan Lupa Like and Comment nya guys..

Btw, boleh bantu subscribe Channel Youtube-ku ya.. Namanya Hilly, aku buat reaction video buat beberapa drama BL disana.. Hehehehe

https://www.youtube.com/watch?v=ihudW2n-ItE&t=1066s 

Can You Handle Me S2 | Nomin ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang