6 - I'm Waiting

25.9K 1.9K 95
                                    

Entah apa, sesuatu mengganggu di hatinya. Semuanya yang berjalan lancar dan sempurna entah kenapa mengusiknya, firasat Jaemin seperti merasakan bahwa roda kehidupan kembali berputar menuju kebawah.

Apa kalian percaya? Jika setelah susah akan ada senang dan setelah senang pun akan ada susah?

***

Jaemin menggeliat diatas tempat tidur kemudian meraba sisi lain tempat tidurnya namun tak menemukan Jeno disana. Ia pun membuka mata menyadari hal tersebut.

Jaemin melihat sekelilingnya namun tak juga menemukan Jeno.

"Kau sudah bangun?" Suara Jeno terdengar dari pintu kamar yang terbuka.

Jeno masuk dengan pakaian lengkap dengan jasnya, ia mengelilingi tempat tidur dan kemudian duduk disisi Jaemin.

"Jam berapa sekarang? Kau sudah akan berangkat?" Tanya Jaemin melihat jam di meja tidurnya.

"Ada tamu perusahaan hari ini. Aku harus menyambutnya. Tidur lah lagi, aku akan menjemputmu untuk makan siang nanti." Ujar Jeno kemudian menggapai kepala Jaemin dan mengecup halus dahi dan bibirnya.

Saat Jeno akan berdiri, Jaemin menahannya dan menarik Jeno untuk kembali duduk. Ia pun mencium Jeno panas yang diterima Jeno dengan seringai yang terukir.

"Kau sangat bertenaga pagi ini." Ujar Jeno selepas mencium Jaemin. Jaemin tersenyum polos sambil mengusap bibirnya yang basah.

"Hanya sebentar, sekarang sudah habis lagi tenagaku." Jawab Jaemin sambil kembali tidur dan menelusup kedalam selimut.

"Oh tidak, kau terlalu imut sampai aku tak tega meninggalkanmu." Balas Jeno kemudian mengecup pelan dahi Jaemin.

"Hehe, pergilah atau kau akan terlambat. Aku akan kembali tidur." Ujar Jaemin kemudian menutup kepalanya dengan selimut.

Jeno pun menghela nafas kemudian meninggalkan Jaemin yang tertidur kembali beberapa saat kemudian.

***

Jaemin sudah bersiap menunggu Jeno menjemputnya untuk makan siang. Ia sudah bangun sejak tadi dan selalu menebar senyum setiap melakukan kegiatannya karena merasa bahagia tanpa alasan.

Sambil menunggu ia memainkan ponselnya untuk menghabiskan waktu. Hingga hapenya bergetar kuat nyaris membuatnya terkejut.

Jaemin melihat nama Jeno di di layar nya. Hal itu membuatnya tanpa pikir panjang menjawab panggilan tersebut.

"Apa kau sudah sampai?" Tanya Jaemin begitu mengangkat telefon Jeno.

"Ah, maaf sayang. Sepertinya aku tidak akan bisa menemanimu makan siang. Hari ini ada masalah pada rencana pembangunan proyek terbaru. Aku sepertinya akan sangat sibuk hari ini. Maaf sayang." Jawab Jeno mencoba menjelaskan keadaannya pada Jaemin.

"Kau lebih mementingkan pekerjaanmu dibanding aku?" Balas Jaemin datar. Ini pertama kalinya Jeno membatalkan janjinya.

".... Bukan begitu, Jaemin-ah. Prioritasku akan selalu dirimu, Jaemin. Tapi dalam janjiku untuk melamarmu adalah kehidupan yang bisa membahagiakanmu, aku tahu uang tidak bisa membeli segalanya tapi aku pun percaya sulit bahagia tanpa uang. Dan aku pun melamarmu dengan tanggung jawab sebagai seorang CEO perusahaan ini. Tolong pahami aku." Jelas Jeno dengan sangat lembut.

Di sisi lain telfon Jaemin tak bisa menahan senyumnya. Ia sangat puas dengan jawaban Jeno meskipun pertanyaan ia sebenarnya hanyalah untuk menguji Jeno. Jeno sendiri tak mendengar jawaban dari Jaemin membuatnya khawatir jika Jaemin benar-benar marah padanya.

"Jaemin-ah, jadilah kekasih yang sabar. Untuk kali ini saja." Lanjut Jeno.

"Jeno-ya..." Panggil Jaemin lembut pada Jeno di telfonnya.

"Hm?" Balas Jeno.

"Saranghae.. Aku baik-baik saja disini. Aku mungkin akan marah jika kau lebih memilihku dibandingkan pekerjaanmu disaat genting seperti ini." Lanjut Jaemin.

Jeno yang mendengarnya tersenyum sendiri. Ia bersyukur bertemu Jaemin dan menjadikannya pasangannya.

"Mendengarmu mengatakan itu, aku jadi ingin pulang sekarang juga." Ujar Jeno sambil tersenyum lebar.

"Kutunggu pulangmu." Ujar Jaemin sambil berbisik menggoda Jeno dari telfonnya.

"Yasudah, sana selesaikan pekerjaanmu." Lanjut Jaemin sambil terus tersenyum dan menutup telfonnya.

TO BE CONTINUED.

Jangan Lupa Vote and Comment nya ya.....

Can You Handle Me S2 | Nomin ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang