"Well, i hope i can do it well"
▄︻̷̿┻̿═━一
PERTARUHAN, disinilah Yosano [name] berada. Kedua kelopak matanya dikatupkan, takut apabila peluru tersebut segera memasuki tengkoraknya.
Namun, beberapa second telah berlalu dan ia tak mendengar suara tembakan sedikitpun, begitu pula kondisi kepalanya yang masih utuh.
Gadis bersurai hitam tersebut menelan salivanya, lantas membuka kedua kelopak matanya perlahan.
Pistol yang awalnya diacungkan dipelipis gadis tersebut telah dimasukkan lagi kedalam saku celana lelaki dihadapannya.
Gadis bermarga Yosano tersebut akhirnya mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah dirinya selamat/?
"So, you are a doctor" Ujar lelaki dihadapannya memecahkan keheningan.
Dengan mantap Yosano [name] pun menatap lelaki dihadapannya dan menjawab.
"Yes, i am, i can help you"
▄︻̷̿┻̿═━一
Diantarkan disebuah ruangan serba putih di salah satu bagian mansion tersebut. Yosano [name] terperangah melihat kemewahan setiap bagian mansion tersebut, begitu pula dengan ruangannya saat ini.
Terdapat banyak peralatan seperti disebuah rumah sakit ternama, dan kebanyakan masih dalam kondisi baru.
Yosano [name] mulai bertanya-tanya darimana mereka mendapatakan semua itu, tapi hal tersebut ia simpan jauh-jauh ketika melihat sebuah lemari yang penuh dengan obat-obatan terlarang dan dipajang bagaikan barang disebuah museum.
"Ini, narkotika?" Ujar [name] lirih.
"Hei, c'mon do your job! I wanna see your proof, but if you are lying~haha" Ujar seorang lelaki bersurai ungu sambil memainkan pistol ditangannya.
Yosano [name] pun segera melepas coatnya, memakai pakaian steril yang tersedia, mencuci tangannya serta memakai sarung tangan.
Tak lupa ia telah mencuci peralatan yang akan ia pakai dan segera menghampiri lelaki bersurai perak tersebut.
"Permisi, bisakah kau melepas kemejamu dulu?" Ujar [name] dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Tapi, kedua lelaki yang ada dihadapannya hanya terdiam.
Kaget, [name] lupa harus memakai bahasa inggris.
"Ah, sorry, my bad, can you take off your shirt?" Ujar [name] gugup.
Dengan cepat lelaku tersebut pun melepaskan kemejanya.
Yosano [name] mulai kaget karena, luka tembakan tersebut tidak hanya berada di lengan lelaki tersebut. Tetapi juga di bahu dan perutnya. Ini akan jadi operasi yang panjang. Ia bingung, bagaimana bisa lelaki ini menahan luka-luka tersebut.
Yosano [name] pun segera berdoa dalam hati agar ia mampu melakukan yang terbaik, habisnya melakukan operasi dengan dibayang-bayangi kematiannya didepan mata merupakan hal yang tak baik-baik saja.
"Ah, do you have a dope? It'll be so hurt if we do that without dope" Ujar Yosano [name].
"Rin, ambilkan itu" Ujar lelaki bersurai perak tersebut.
"Ah, tunggu, Ran yang menyimpannya" Ujar lelaki bersurai ungu tersebut sambil meraih ponselnya dan menelpon sessorang disana.
Tak lama kemudian, lelaki berwajah sama dengannya datang dan segera menuju lemari yang berisi narkotika tersebut.
Setelah itu ia mendekati mereka. Sambil memberikan sesuatu.
"Mau Morfin apa Kokain?" Ujarnya.
Yah benar, Morfin dan Kokain merupakan Narkotika yang mampu digunakan untuk pembiusan dalam bidang medis. Yosano [name] juga mengetahui hal tersebut.
Namun, biasanya ia menggunakan obat bius yang walaupuan ada kandungan zat-zat tersebut tetap saja, sudah di campur dengan zat lain sehingga tidak overdosis.
Lalu, saat ini, mengonsumsinya tanpa dosis yang sesuai/?!
"Wait!" Ujar [name].
"How can you consume it without my permission?" Ujar [name] sambil merebut Morfin yang hampir dikonsumsi oleh lelaki dihadapannya.
Yosano [name] segera menuju mesin timbangan dan mengingat-ingat segala sesuatu yang berkaitan dengan obat terlarang tersebut.
Benar, obat terlarang yang diperbolehkan dalam dunia kedokteran adalah Narkotika tingkat 2. Sedangkan Narkotika tingkat dua saja memiliki efek 1/12 dari Morfin, maka dari itu aku hanya membutuhkan sekitar...
Beberapa saat kemudian, Yosano [name] kembali dan memberikan 'obat' tersebut.
Operasipun dimulai.
▄︻̷̿┻̿═━一
Beberapa jam telah berlalu, Yosano [name] telah berhasil mengeluarkan seluruh peluru yang bersarang ditubuh lelaki tersebut. Operasi tersebut sukses.
Kini tinggal menunggu lelaki tersebut bangun dari tidurnya.
Lelah/?! Jelas. Ia melakukan operasi sendiri tanpa rekan maupun seorang suster. Kini, ia sedang duduk di salah satu sofa bersama seorang lelaki yang memainkan laptopnya dan seperti sedang sibuk menghitung sesuatu.
Kruyuk kruyuk.
Suara perut [name] mulai terdengar. Membuat lelaki yang duduk disebelahnya langsung menoleh kearahnya.
Sementara itu [name] hanya memeluk perutnya yang terasa kosong akibat belum makan sedari tadi siang.
"Kau lapar?" Ujar lelaki tersebut membuka suara.
[name] lagi-lagi tak memahami bahasa tersebut.
"I'm sorry i didn't understand what you said" Ujar [name] lirih.
"Are you hungry?" Ujar lelaki tersebut.
"Em, actually yes. I'm sorry" Ujar [name] lirih, takut salah bicara kalau-kalau dirinya tak diperbolehkan untuk makan ditempat tersebut.
Namun, setelah [name] mengatakan hal tersebut, lelaki tersebut malah mengajaknya ke dapur dan—
ia memasak/?!
Beberapa saat kemudian, lelaki tersebut selesai memasak dan menyajikannya dihadapan sang gadis.
"Let's eat, i haven't eaten too" Ujar lelaki tersebut sambil duduk dihadapannya dan mulai makan.
Gadis yang awalnya ragu-ragu tersebut langsung makan dengan lahap setelah mengetahui rasa masakan tersebut. enak. itulah yang ia rasakan.
Setelah selesai makan, Yosano [name] langsung berdiri dari kursinya dan membantu memberesakan piring dan alat makan lainnya.
Ia pun menawarkan diri untuk mencuci semuanya. Sedangkan lelaki tersebut hanya mengangguk dan berlalu.
Tapi, saat ini di pikirannya hanya terisi tentang "Kapan ya pasiennya akan bangun?" dan "Kapan ia akan pulang?"
▄︻̷̿┻̿═━一
TBC.
Dah hampir sehari [name] terculik, kakaknya gimana ya?
Oh iya, mulai chapter kedepannya, maybe makin banyak percakapan pakai bahasa inggris, menurut kalian baik dikasi translate langsung atau ngga usah ngga apa/? Tolong komennya yah, cyaa \(-ㅂ-)/ ♥ ♥ ♥

KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 In The Devil Residents
Fanfiction[Bonten's members x name] Bagaimana jadinya apabila liburan Yosano [name] jadi kacau gara-gara jadi korban salah tangkap oleh anggota Bonten/? WARN! Very different with the original version and u can find many oocs and typos. But, i hope u can enjoy...