"-You have to be able with our situation, bcs you're the part of us rn"
▄︻̷̿┻̿═━一
WAKTU sudah menunjukkan pukul delapan malam. Saat ini, [name] masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh pemimpin Bonten tersebut.
Bloody Night/? Malam Berdarah/? Terdengar tidak terlalu baik untuk mental [name] yang sudah terguncang sejak berada disini.
"-Gotcha! I got your king, sweetie" Ujar Rindou sambil mengambil bidak raja milik [name].
Itulah yang membuat [name] bingung. Ini sudah malam, tetapi yang dilakukan oleh para anggota Bonten hanyalah bermain catur, minum wine, mengerjakan berkas, merokok, dan hal-hal yang biasa mereka lakukan.
Lalu apa itu Bloody Night/?
[name] terus memikirkan hal tersebut sampai-sampai melupakan apa yang sedang dilakukannya saat ini. Bermain catur dengan salah satu anggota Bonten.
"Haha, She is daydream, Rindou~ You make her bored~" Ujar Ran sambil terkekeh ringan dan meneguk winenya.
"Yare-yare, i hate to be ignored by someone-" Ujar lelaki bersurai ungu tersebut sambil meraih pistol dari kantung celananya dan mengarahkannya pada gadis di hadapannya.
"DORRR"
"PRANGG!"
Gadis bermarga Yosano tersebut terlonjak kaget dengan apa yang baru saja terjadi.
Sebuah peluru hampir saja mengenai telinganya. Benar-benar hampir. Karena ia bisa merasakan desiran kecepatan peluru yang melewatinya barusan.
Untungnya, peluru tersebut memang tidak diniatkan untuk membunuhnya. Melainkan untuk memecahkan sebuah keramik senilai puluhan juta yang terpajang dengan megahnya beberapa saat yang lalu.
Yang saat ini hanya menyisakan tumpukan serpihan potongan keramik yang tak lagi berharga sedikitpun.
"R-rindou" [name] berusaha mengatur kesabarannya. Namun, ia juga merasa bersalah karena ia telah berlaku tidak sopan dengan mengabaikan orang yang ada dihadapannya.
"-Yare, have woke up, sweetie?" Ujar Rindou sambil memutar-mutar pistol di jarinya.
"Gila" Ujar Ran.
"TF Rindou! Keramiknya mau kujual b*jing*n. Harganya dah sampe 100 million kemarin. Dah susah-susah nipu orang, eh dipecahin gitu aja!
-Ga mau tau pokoknya ganti sih" Ujar Kokonoi sambil memegang kepalanya yang sepertinya pening seketika.
Rindou hanya mendecih kecil lantas tersenyum menyeringai.
"Kokonoi, i thought Sanzu has some hooman, right?
"-And then, their kidney, eyes, heart, or liver still complete~
"-How if, our doctor help them to stop their painfull and help us to increase our benefits~" Ujar Rindou sambil tersenyum dan menyentuh pipi gadis di hadapannya.
Kaget. Yosano [name] segera menjauhkan wajahnya dari sentuhan lelaki dihadapannya. Rindou, sengaja mengatakan hal tersebut dengan bahasa yang gadis itu pahami agar gadis itu mengerti.
"Yare, i have asked it to Mikey, yesterday. It's your turn to ask him.
-If u ask for my opinion, ofc i want it" Ujar Kokonoi sambil tersenyum tipis.
"Rindou, i know you annoyed to me bcs of my response before, so, im so sorry before-
-but connect it with that problem is so bad, thank you for your opinion but i never accept it" Ujar Yosano [name] sambil menghembuskan nafasnya perlahan.
Kesel sih, ngungkit-ngungkit hal yang selalu dikhawatirkan sama [name]. Tapi [name] juga ngerasa dirinya salah gara-gara udah ngabaikan orang yang lagi didepannya.
*/jadi ngga formal, gomenノ( º _ ºノ)"Yosano [name], i don't need your permission, i just need Mikey's permission. And i wanna make him accept it~" Ujar Rindou sambil terkekeh ringan.
Terlihat senang sekali menggoda gadis dihadapannya yang terlihat kesal.
Namun, tiba-tiba, ditengah perbincangan dan perdebatan mereka, suara rentetan senjata dan tembakan mulai terdengar.
"Mereka sudah datang" Ujar Mikey mulai membuka suara.
Para anggota Bonten yang lainnya pun segera beranjak dari sofanya dan bersiap-siap.
Memakai sarung tangan, menyiapkan senapan, maupun senjata lainnya.
Yosano [name] masih duduk sambil memandangi para anggota lain yang terlihat sibuk.
Satu persatu lelaki tersebut mulai keluar dari mansion tersebut. Hingga terakhir, Mikey yang hampir menyentuh pintu keluar sebelum ujung kemejanya di pegang oleh sang gadis dari belakang.
"A-ano, Mikey, what do you wanna do?
-is this the bloody night?" Ujar
[name]."Yes. Just stay here if you still want to live" Ujar Mikey sambil berlalu.
▄︻̷̿┻̿═━一
[name] hanya bisa kembali duduk disofanya. Pintu tersebut sebenarnya tidak dikunci. Tapi, mendengar suara rentetan senjata dan teriakan dari tempatnya sekarang, membuatnya mengurungkan niatnya untuk keluar dari mansion tersebut.
Entah apa yang sedang terjadi diluar sana. Tapi gadis itu yakin, ada banyak sekali lawan yang sedang menyerang mereka. Khawatir/? Tentu saja, mau bagaimana lagi Yosano [name] adalah seorang dokter.
Siapa sih, dokter yang ngga khawatir sama nyawa manusia/?
Satu jam telah berlalu, suara berisik dari luar sudah terhenti. Pintu terbuka dan menampilkan para anggota Bonten yang mulai masuk satu persatu.
Dan jangan tanyakan, [name] se-syok apa saat ini.
Selain kaget karena penampilan para anggota Bonten yang dipenuhi cipratan cairan merah tersebut, ia juga kaget dengan situasi di luar pintu.
Pintu terbuka. Menampilkan situasi yang terjadi diluar saat ini.
Gadis yang awalnya tak percaya dengan apa yang dilihatnya pun segera berlari kearah pintu tersebut.
Lautan manusia yang dipenuhi darah. Tubuh yang terpotong-potong dan tersebar dimana-mana, suara rintihan kesakitan yang ia dengar dari beberapa orang yang terlihat sudah tak bisa diselamatkan.
Gadis bersurai hitam tersebut langsung terduduk lemas. Seketika pikirannya terasa kosong.
Hingga seseorang memanggil namanya.
"[name], what are you doing, there"
Benar. Itu adalah suara pemimpin organisasi kejam ini.
Yosano [name] menoleh kearah sumber suara perlahan. Raut ketakutan dan pucat pasinya terlalu terlihat diwajahnya.
Saat ini yang ada dipikirannya adalah lari, lari, dan lari. Tapi, pikiran warasnya juga mengatakan itu tidak mungkin.
"Come here, Do your job, doctor"
Mau bagaimana lagi, para anggota Bonten yang lain juga terlihat mendapat luka dibeberapa bagian tubuh mereka dan seperti yang dikatakan Mikey, dia harus melakukan pekerjaannya.
[name] mulai kembali memasuki mansion tersebut. Melupakan niatnya untuk melarikan diri dan memilih untuk masuk kedalam pelukan para iblis.
"-You have to be able with our situation, bcs you're the part of us rn"
Ujar Mikey sambil melepaskan perbannya karena lukanya kembali terbuka.
▄︻̷̿┻̿═━一
TBC.
Mba nem be like: "Gini amat jadi dokter, next book buat jadi tuan putri lah thor"
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 In The Devil Residents
Fanfic[Bonten's members x name] Bagaimana jadinya apabila liburan Yosano [name] jadi kacau gara-gara jadi korban salah tangkap oleh anggota Bonten/? WARN! Very different with the original version and u can find many oocs and typos. But, i hope u can enjoy...