17 x 17

1.4K 177 7
                                    






Jungwon mendekap tubuhnya dengan selimut tebal milik Jay.

Bibir tipisnya mengerucut, Jungwon berpikir keras di tengah terangnya lampu kamar Jay yang menyorot.

"Aku harus bagaimana?-"

Jungwon memikirkan nasibnya kedepannya akan jadi seperti apa , setelah proyek FLM mereka selesai dan kembali ke Tempat tinggal masing-masing.

J-jungwon kan sekarang tidak punya tempat untuk dia tinggali:(

Ingat? Apartement yang baru seminggu lalu dia beli telah terbakar habis dengan semua barang, pakaian bahkan uang Tunai miliknya yang dia taruh di dalam lemari pakaiannya.

Jungwon sebenarnya bisa saja membeli sebuah rumah, Apartement atau apapun itu yang bisa untuk dia tinggali selama dia menetap di Korea.

Masalahnya ilalah, Membeli tempat baru itu tak semudah kita membalik telapak tangan.Ya'kan?

Terlalu bertele-tele, harus mengurus ini dan itu. Dan Jungwon itu sangatlah malas jika harus berurusan dengan hal-hal semacam itu.

Biasanya Jungkook Hyung, Paman atau sang Kakek lah yang mengurus semua keperluannya.

Tetapi untuk kali ini!!!

Jungwon merasa ragu untuk memberitahukan masalahnya pada sang Kakek ataupun kepada Jungkook dan sang Paman.

Jungwon hanya tidak ingin merepotkan, Dia ingin mencoba melakukan semuanya sendiri mulai sekarang, Yeah...walaupun itu akan sangat menjengkelkan dan akan membuatnya muak.

Hah!-

Menghembuskan nafasnya kasar, Jungwon menolehkan kepalanya kearah pintu Kamar mandi yang baru saja di buka dari dalam.

Jay muncul di baliknya dengan keadaan setengah telanjang, Rambutnya basah .
Pemuda Park itu nampaknya melupakan antesi Jungwon yang malam ini akan menetap di kamarnya: Karna tak ada kamar lain, selain kamar Jay didalam Apartement ini.

Jungwon menatapnya Dengan mata yang sedikit melotot terkejut. Dengan cepat pemuda Yang itu memalingkan wajahnya kearah yang sebaliknya. Sedang tangannya yang lain bergerak-terulur meraih sebuah bantal guling yang kemudian dia lemparkan kuat kearah Jay. Hingga membuat pemuda Park itu mengaduh kesakitan. 

"Aduh!"

Dan baru setelah itu Jay menyadari keberadaan Jungwon di kamarnya.

Pemuda Park itu juga nampak terkejut, dengan kedua bola mata yang membola besar.

Menoleh gelagapan, Jay menarik sebuah kaos asal dari dalam lemari dan memakainya dengan tergesa.

"Yak! Jay Park!! Apa kau lupa kalau aku ada disini! Huh?!!"

Jungwon mendengus , Setelah memastikan Jay sudah memakai pakaiannya dengan benar. Barulah Jungwon menegakkan tubuhnya . Berdiri menghadap Jay dan bersedekap dada.

"Jangan salahkan aku ...kalau nanti aku
' menerkammu ' dengan tiba-tiba, karna kau'lah yang menggodaku duluan
' Tuan Normal' "  Jungwon tersenyum miring.

Jay nampak gugup.
Dengan gusar bergerak menjauh, Yang mana hal tersebut membuat tawa Jungwon pecah seketika.

"K-kenapa kau tertawa?!!"

Jay dengan nada yang sedikit tercekat, menatap Jungwon sansi.

"Karna kau itu lucu.. Hahaha!!!"

"Apanya yang lucu?"

"Kau-"

"Yak!" Jay yang di buat jengkel oleh tawa geli Jungwon yang sepertinya tak menujukan tanda-tanda akan berhenti. Segera mengambil bantal guling yang barusan Jungwon lempar kepadanya , untuk kemudian Jay lemparkan kearah Jungwon.

-ON TRACK- [JAYWON] Ver☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang