Siapa lagi?

7 1 0
                                    

Senin....

Rezy bergegas untuk berangkat ke sekolah, ia amat tak sabar untuk menceritakan pengalaman nya selama mengikuti program pertukaran pelajar yang ia ikuti.

Bima sudah pulang ke rumahnya Minggu sore kemarin.

.
...
......
Sampailah di sekolah...

"Arlina...." Teriak rezy memanggil temannya

"Rezy..." Ucap arlina

"Gue seneng banget, bisa ketemu Lo lagi Ar" ucap rezy memeluk arlina

"Gue juga kangen" kata arlina

"Yuh kita masuk..." Arlina

.
..
...
....
.
Kantin sekolah
"Lo dapet apa aja rez?"tanya arlina

"Gue dapet banyak banget mulai dari temen sampai oleh² hehehe. Astaghfirullah gue lupa" rezy

"Apa?!" Arlina

"Gue mau kasih ke Lo, nanti yah Ar. Karna perut rezy keroncong gak sempet deh" jelas rezy

"Ya ampun rez rez kamu tuh yah" arlina
..
..
.
.
Di lain waktu....

"Bima akhirnya Lo balik juga, gue kira Lo bakalan menetap disana" ejek Janu

"Apaan sih" ucap ketus Bima

"Eh eh ko Lo kaya gini?" Heran Janu

"Dah lah gue capek, gue mau tidur yah" Bima

"Ada yang aneh deh?. Gue rasa Bima kecewa sama seseorang deh" tebak Janu

"Ah yang bener Bae Lo Jan? Masa cowok ke Bima bisa kecewa sih" ucap Rayan

"Gue pernah ngerasain Yan. Emang Lo jomblo"ejek Janu

"Ya elah" Rayan

"Liat deh, Bima biasanya gak pernah tuh nundukin kepalanya tapi baru pertamakali gue liat dia kaya gitu" kata Janu

"Gimana kalo kita nanti maen aja ke Bima " saran Rayan

"Okelah siap" Janu
.
.
.
.
.
.
Tak seperti biasanya, Bima tampak lesu dan tak bersemangat itu disaksikan oleh sahabat nya Rayan dan Janu. Mereka sudah lama kenal dengan Bima , sampai apa yang dirasakan Bima mereka berdua pun bisa mengetahui nya.
.
.
.

"Ini dia gantungan kunci sakura untuk arlina..." Kata rezy dengan memberikan gantungan

"Wah cantiknya terima kasih rezy" arlina

"Temen² ada yang mau?" Tanya rezy

"Gue gue..." Sorak 1 kelas

.
.
.

"Oh yah gue pergi dulu yah Ar" izin rezy

"Kemana?" Tanya arlina

"Bentar ko, dadah...." Rezy

.
.
.
.
.
"Akhirnya sampai juga, Hem... Permisi ini kelasnya Bima Adrian kan?"tanya rezy pada salah satu murid

"Iyh bener. Tuh Bima"-

"Heh. Okeh terima kasih" rezy
.
.
.
.
.
.
"Bim..." Panggil rezy

"Diem Lo! Gue suka sama Lo rez" ucap Bima

"Bim! Bangun" Janu

"Hah!" Kaget Bima

"Hah Lo rez" ucap Bima yang bangun dari lamunannya

Rezy, Rayan dan Janu menatap ke arah Bima dengan heran, entahlah ini pertama kalinya Bima tampak aneh menurut Rayan dan Bima.

"Lo tadi bilang apa Bim?" Tanya Rayan

"Gue... Bukan apa-apa kok" Jawab Bima

"Lo kenapa disini sih?!" Tanya ketus Bima pada rezy

"Biasa aja dong. Nih gantungan kuil torri buat Lo, tumbenan Lo murung begitu" tanya balik rezy

"Siapa yang murung, gak tuh"kata Bima

"Ah pergi gak Lo " usir Bima dengan mendorong rezy keluar

"Ih Lo kok ngusir sih...." Teriak rezy

"Ah bodo amat!" Bima

"Bimaaaaa" teriak rezy

.
.
.
.
Rezy hampir jatuh karena tersandung namun seseorang menangkap nya.

"Woy Lo cowok kenapa dorong-dorongan cewek kaya gini, hampir jatuh pula!" Teriak seseorang

"Hehehe maaf " ucap rezy

"Gimana sih Lo jadi cowok!" Teriak balik -

"Mmmaff lagian aku gpp kok" mohon rezy agar cowok itu tidak memperbesar masalah

"Minggir Lo!" Ucap -

Cowok itu melangkah kan kakinya untuk menghajar Bima,belum sempat sampai pada Bima. Rezy malah memeluk erat cowok itu, sembari memohon agar tidak melanjutkan pertengkaran itu.
.
.

Dihadapan Bima, ini sudah ke dua kalinya Bima merasakan bahwa rezy benar² tidak bisa ia gapai. Rasanya tidak harapan untuk bisa menjadi seseorang yang istimewa untuk nya.

.
.
.
.

Suara sorakan memenuhi seisi kelas itu, namun seketika hening ketika cowok tadi melepaskan pelukan rezy kemudian meninggalkan kelas itu.

Rezy berbalik arah dan menghampiri Bima,tapi apa yang didapatkan nya, Bima juga tak menghiraukan nya.
.
.
.

..
....
Bima duduk kembali di bangkunya kemudian menundukkan kepalanya. Sedangkan rezy terus menatap ke arah Bima sayang bel masuk berbunyi. Rezy bergegas untuk ke kelasnya sendiri.

.
.
.

"Pertama Hiro sekarang Yosi berikutnya siapa lagi rez? Gue cemburu" ucap pelan Bima
.
.






.............

Ketika Kita Pisah untuk Hari Ini(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang