Jaemin meracau tak jelas saat tidur lelapnya mulai terganggu akibat ulah seseorang. Matanya mengerjap pelan, akhirnya terbangun dari alam mimpinya yang indah. Dia masih mencoba mengumpulkan seluruh kesadarannya ketika perlahan merasakan sesuatu mengelus perut polosnya yang tanpa busana.
Penasaran, pemuda manis itu melirik ke bawah.
Ada tangan manusia.
Oh, ternyata itu....
Tapi tunggu, tangan manusia?
Jaemin refleks menengok ke belakang. Senyuman sabit Jeno yang teduh langsung menyambutnya, "Have a nice dream last night, baby?"
Pemuda manis itu mematung tak menjawab, otaknya masih mencerna apa yang terjadi. Bagaimana dia bisa sampai tidur dalam pelukan seorang pria tampan berhidung seperti perosotan hingga pagi dan itu pun dengan telanjang.
Memangnya apa yang terjadi semalam?
Rasa sakit pada lubangnya akhirnya mengingatkan Jaemin lagi. Ah benar, dia telah digempur habis-habisan oleh adik perkasa milik Jeno dari malam sampai subuh.
"Bukankah ini surga dunia ketika seseorang baru saja bangun dan langsung disuguhi pemandangan yang sangat indah seperti ini?" Bisik Jeno, tangannya kembali mengelus lembut perut rata si submissive.
Jaemin mendengus mendengarnya, "Seperti apa, hm? Seperti tubuh polosku begitu? Yes, I know."
Pria Jung itu terkekeh kecil, "Lalu apa kau juga tau yang satu ini?" Tanyanya.
"What?"
Mendekatkan bibir penuhnya pada telinga Jaemin, Jeno lantas menjilat cupingnya sekali. "Kalimat binalmu itu selalu berhasil membuatku-- ah tidak, penisku ketar-ketir," akunya pelan.
Jaemin merotasikan bola matanya malas, "Penis sialanmu itu sudah kenyang setelah memakanku semalaman, mister bawel. Jadi tugasku sudah selesai, aku akan memberikan nomor rekeningku padamu."
Baru saja Jaemin mendudukkan dirinya, tetapi Jeno langsung menariknya kembali. Mendudukkan pemuda manis itu dalam pangkuannya dengan dia yang duduk bersandar pada kepala ranjang.
"Jangan khawatir, aku pasti akan membayarmu bahkan hingga tiga sampai empat kali lipat," Jeno meyakinkan Jaemin. Tangannya melingkar indah pada pinggang yang lebih manis. "Tapi tugasmu belum selesai."
Jaemin mengernyit bingung sebagai balasan, "Maksudnya?"
"Lebih dari sekedar one night stand...." Pria tampan itu menggantung kalimatnya. Dia menatap Jaemin tepat pada manik cokelatnya.
"Jadilah sugar baby pribadiku."
Jeno cukup percaya diri bahwa Jaemin tidak akan menolak tawarannya, tapi ternyata si manis menggeleng pelan. "Aku tidak mau," adalah sanggahan yang terlontar dari bibir plum yang menggoda untuk dicium itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy [NOMIN]
Fanfiction🔞 Warn! [BxB] [M] [M-preg] Orang bilang, Jaemin itu sangat memabukkan. Candu seperti manisnya narkoba, membuatmu ingin merasakannya lagi dan lagi saat dia berada di bawah kendalimu sambil meneriakkan namamu dengan keras. Dan sialnya, Jeno sudah ter...