4. Washing? Surely More than That

34.9K 2K 182
                                    

🔞🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞🔞🔞

Mengoleskan salep? Sudah.

Mandi pagi ini? Belum.

Jeno sedang mengusahakannya. Ya, mengusahakan. Karena dia ingin mandi bersama Jaemin, tapi ternyata pemuda manis itu sangat sulit untuk diajak mandi. Seperti kucing yang takut air, masuk ke bathtub ibarat Jaemin bertemu dengan musuh bebuyutannya.

Jeno menghela napasnya sekali. Matanya memperhatikan Jaemin yang meringkuk di ujung sisi lain ranjang tempat Jeno berdiri, sengaja menjauh dirinya.

"Baby."

"Badanmu itu pasti lengket sehabis kegiatan panas kita semalam, ayo mandi." Jeno kembali duduk di atas ranjang, perlahan mendekati Jaemin.

Dan masih dengan sambil menyembunyikan kepalanya dalam bantal empuk, Jaemin menggeleng. "No, aku tidak mau," lalu matanya mengintip menatap Jeno.

Pemuda manis itu bahkan masih belum memakai celananya selepas mengoles salep, dia bisa masuk angin. Bukannya Jeno khawatir atau apa. Tidak, tidak.. Jeno tidak khawatir sama sekali. Hanya saja....

Ah, si Jung itu memang terlalu gengsi untuk mengakuinya.

Payah.

"Kenapa kau tidak mau mandi, hm? Ini tidak seperti kau akan mati kalau membersihkan dirimu kan?" Tanya Jeno sedikit sarkas.

Jaemin mendengus, "Aku ingin mandi kok, tapi takut nanti Tuhan marah."

"Marah? Maksudnya?" Kenapa juga Tuhan marah pada Jaemin karena mandi? Jeno mengeryit bingung.

"Iya, marah."

"Kalau mandi kan membuka aurat, nanti Tuhan marah," alasan Jaemin.

Jeno hanya tersenyum hingga matanya menghilang, agak sedikit mengerikan bagi Jaemin. Sebab di sekitar pria tampan itu seperti muncul aura hitam.

Seram.

Mengangkat tubuh Jaemin dengan paksa menuju kamar mandi, Jeno membiarkan si manis berteriak dan memberontak dalam gendongannya. Dia mengangkat Jaemin layaknya karung beras di pundak kiri, "Diam atau kuhujam lagi lubangmu tanpa ampun, sayang."

Membuat Jaemin langsung patuh. Ck, dia sebal.

Jaemin tidak mau mandi!

Pemuda manis itu masih sesekali memberontak kecil sebelum akhirnya pasrah saat Jeno sampai di depan bathtub yang sudah terisi penuh dengan air. Jeno secara cepat melucuti seluruh pakaian mereka. Lantas memasukkan sebelah kakinya, lalu kakinya yang lain dan duduk di dalam sana bersamaan dengan Jaemin yang memang menempel padanya.

Selanjutnya Jeno mendudukkan Jaemin dalam pangkuannya, posisi pemuda manis itu membelakanginya. Kemudian mengecup cuping telinga si manis sekali, "Tidak buruk bukan di dalam sini?"

Sugar Daddy [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang