vote, comment, follow dulu
yang cuma baca doang minggat aja ya, ga nerima
happy reading <3
***
Seusai mandi dan selesai berpakaian terlebih dahulu, Jaemin tinggal duduk manis di ranjang besar milik Jeno. Tengkurap santai sembari memperhatikan si Jung yang tengah mengancingkan kemeja putihnya satu per satu.
Tanpa sadar Jaemin melamun. Terlalu fokus pada kegiatan yang Jeno lakukan sehingga seakan dunia berputar sangat lambat.
Oh, sial. Kenapa juga pria itu terlahir begitu tampan?
"Baby."
Tapi Jaemin tidak menjawab.
Jeno memilih memanggil sekali lagi, "Baby."
Panggilan kali ini akhirnya memecah lamunan Jaemin. Dia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya menatap Jeno yang juga menatapnya. "Yes, daddy?"
"Do you need anything?" Tambah Jaemin lagi.
Jeno terkekeh, "Daripada sekedar mengagumi wajahku yang memang tampan ini, bukankah lebih baik kau membantuku?"
Seketika membuat semburat merah tipis menghiasi kedua pipi si manis. Dia tertangkap basah!
Jaemin mendengus keras, sebelum kemudian beranjak bangun dan menghampiri Jeno yang sudah siap dengan kemeja putih dan jas hitamnya.
"Setidaknya tidak bisakah kau pura-pura tidak tau?" Jaemin mencubit kencang pinggang Jeno, "Ck, aku malu."
Mendengarnya pria berhidung bangir itu terkekeh pelan, "Untuk apa malu, baby? Ke mana perginya Nana kecilku yang binal, hm?" Tanyanya. Perlahan lengan Jeno melingkar dengan mulus di pinggang Jaemin.
"Aku ini memang binal tapi-"
Jaemin menghentikan kalimatnya. Bukankah ada yang janggal?
"Tapi apa, sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy [NOMIN]
Fanfiction🔞 Warn! [BxB] [M] [M-preg] Orang bilang, Jaemin itu sangat memabukkan. Candu seperti manisnya narkoba, membuatmu ingin merasakannya lagi dan lagi saat dia berada di bawah kendalimu sambil meneriakkan namamu dengan keras. Dan sialnya, Jeno sudah ter...