6. Punishment (1)

31.8K 1.8K 143
                                    

miss me?

wkwk sorry abis dicaplok megalodon 🙏

vote & comment dlu yh ayang

cus cekidot

cus cekidot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞🔞🔞

Jeno melangkah dengan cepat menuju ruangannya. Sudah cukup terlambat dia memasuki kantor hari ini, dan yah.. berkat acara ngambek Jaemin tadi tentu saja.

Tapi tidak apa, Jeno tidak marah ataupun menyesalinya. Malahan senyuman lebar mengembang di wajahnya, membuat dia yang memang sudah terlahir tampan jadi terlihat lebih tampan lagi.

Jika kalian ada di sana, mungkin kalian akan terkapar di lantai dan sudah mimisan. Benar kan?

Lalu langkah Jeno mendadak berhenti di pintu ruangan kerjanya. Mata gelapnya menangkap Mark dan Sungchan di dalam sana, sedang duduk berseberangan di sofa dan kompak langsung menatap dirinya tepat saat Jeno tiba.

Mark berdecih pelan, "Lihat siapa yang baru datang. Jam berapa ini Sungchan?" Sindirnya pada Jeno.

"Jam berapa pun ini, dia bosnya kan?" Balas Sungchan, dia terkekeh pelan.

Mark merotasikan bola matanya malas, "Berhentilah membelanya, adik kecil. Kau ini adikku juga bukan, hm?"

"Sayangnya Jeno Hyung memperlakukanku lebih baik ketimbang dirimu, hahaha."

Apa-apaan? Mark melotot mendengarnya, "Yak! Dasar adik durhaka."

"Sudahlah Mark Hyung, dia memang lebih sayang padaku. Akui saja itu," Jeno akhirnya melerai mereka. Dia lantas mendudukkan diri dengan nyaman di samping yang paling muda.

Tapi ada yang aneh.

"Tumben sekali kau datang terlambat, Hyung?" Sungchan tampak penasaran, "Apa terjadi sesuatu?"

Mark berdeham, mengembalikan emosinya yang sempat sedikit meluap tadi. Dia lalu menatap si bungsu, "Kau sungguh tidak tau?" Tanyanya.

Dan dibalas tatapan bingung oleh Sungchan, "Apanya?"

"Dia punya sesuatu yang menarik saat ini, bukankah begitu Jen?"

Hm.. menarik?

Jeno berpikir sebentar, mengingat semua kejadian yang telah dia lalui bersama seorang laki-laki cantik dengan sejuta pesona yang melekat padanya.

Bagaimana Jaemin tersenyum manis di bawah kungkungan pertama Jeno pada wastafel toilet bar waktu itu. Dan bukannya merasa takut dengan orang yang masih asing, dia malah melingkarkan lengannya dengan mulus di leher si Jung.

Bukan hanya karena pengalaman dunia malamnya, Jaemin memang mempunyai sesuatu. Keagresifan dan charming point yang tidak bisa dijelaskan, mampu membuat semua orang terpikat.

Sugar Daddy [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang