CH-5

61.6K 3.4K 90
                                    

Suara pintu toilet terbuka, menampakan pria dewasa memakai kemeja putih dan celana hitam. pria itu adalah seorang guru.

"Kalian bukanya ada pelajaran olahraga ya?, ko masih pada di sini?" ucap guru itu kepada Fahru dan alvar yang sedang berpura-pura mencuci tangan di wastafel.

"Ah iya pak saya baru aja ganti pakaian pak." ucap fahru dengan tersenyum.

"Ohh, yasudah kalian berdua kalo udah selesai Sana pergi ke lapangan." ucap guru itu.

"iya pak, saya duluan yah pak." fahru langsung bergegas keluar toilet dengan alvar yang hanya diam dan langsung mengikuti fahru dari belakang keluar toilet.

Saat sedang berjalan menuju lapangan basket.

"Berhenti." Panggil alvar dingin.

fahru yang mendengarnya berhenti dan berbalik badan menghadap alvar yang sudah di belakangnya.

"Lo belum cukup permaluin gw hah?, dengan apa yang lo lakuin ke gw waktu di kantin, dan tadi maksud lo apa tiba-tiba ci- " ucap fahru terpotong.

"Lo imut gw tertarik sama lo, gw mau lo jadi milik gw."

"Lo lupa atau gimana? Lo ngebully gw di depan semua siswa, lo bilang ke gw kalo gw banci homo, dan sekarang lo bilang lo tertarik sama gw? jadi lo tertarik sama banci homo kaya gw hah?" Kini fahru mulai emosi karena sifat alvar yamg sangat tidak berperasaan.

"Iya gw suka sama banci homo kaya lo, Kalo lo nolak gw lagi, gw bakalan gangguin hidup lo selamanya." ucap alvar dengan tatapan tajamnya.

"Lo itu gila tau gak!! Apa perlu gw ingetin lagi? gw gak sudi deket sama cowok brengsek kaya lo."
setelah mengucapkan kalimat itu, fahru langsung bergegas menuju lapangan dan duduk di kursi penonton untuk menonton pertandingan basket.


sekarang gw makin tertarik sama tu cowok, jadiin milik gw. bakal gw pastiin tu cowok bakal memohon sama gw dan tunduk ke gw, biar dia tau siapa tuannya.
sekarang gw tau perasaan ini bukan perasaan cinta melainkan rasa penasaran gw dan hasrat untuk membuat dia tunduk ke gw, biar dia tau siapa yang baru saja dia tolak. Batin alvar.

_______________________________

Sekarang alvar memasuki lapangan basket.

Walaupun alvar bandel dan bodoh pelajaran. tapi dia handal dalam olahraga salah satunya basket dan sepak bola.

"Woy! lama banget li ganti bajunya, udah buruan sini udah mau mulai nih tinggal nungguin lo doang dari tadi." ucap Oji.

Saat alvar sudah di tengah lapangan, dia ngeliat fahru ada di bangku penonton bersama dengan teman sekelasnya.

Oke akhirnya permainan di mulai.

~~

Selama pertandingan basket, saat Alvar memasuki bola ke dalam ring dia melirik ke arah fahru.

Pertandinganpun selesai, semua siswa di lapangan kembali kekelas masing-masing.

Terkecuali geng Alvar.

"Var gimana cowok imut kemarin? Gw juga pengen ngerasain bangsat, kayaknya kalo junior gw masuk kemulutnya pasti enak banget sialan." Ucap egi teman alvar.

"Jangan sentuh dia" ucap alvar dingin lalu setelahnya meninggalkan lapangan basket.






__________________________________







Sekarang fahru dalam perjalanan pulang bersama rio.

"Sorry yah ru gw gak bisa bantu saat lo di bully kak alvar pas di kantin kemarin. lo kan tau gw gak bisa kelahi." ucap Rio meminta maaf pada fahru. fahru mengerti kondisi rio.

"It's oke gakpapa ko, lagian salah gw juga kok ikut campur Maslah itu." ucap fahru.

"Harusnya Lo jangan lakuin itu ke kak alvar, apa jangan-jangan lo gak tau ya tentang rumor dia?"
ucap Rio, yang tidak di mengerti fahru.

"Rumor apaan?" ucap gw

"Eh kayaknya ini bukan rumor lagi deh tapi fakta." ucap Rio lagi.

"yaudah emang apasih?"

"jadi kak alvar itu ketua geng yang di takuti di sekolah maupun luar sekolah, dan gengnya sering tawuran antar sekolah dan suka bikin keributan kaya sering bolos, dan sering juga balapan liar gitu.
dan satu lagi dia itu anak dari pengusaha kaya, ayahnya punya beberapa restorant, terus juga lu tau kan hotel bintang 5 di Tangerang? yah itu milik ayahnya kak alvar, terus ada lagi usaha usah yang lainnya tapi gw lupa." Ucap Rio bener bener membuat fahru kaget akan hal itu berarti dia dalam bahaya banget sekarang.

Fahrupun mengingat kejadian di sekolah.

flashback on

Fahru pov;

sekarang gw coba melawan nih cowok brengsek tapi nihil kekuatan dia lebih kuat dari gw, malahan dia lebih agresif nyium gw.

hmmmm. suara gw saat gw mencoba menarik nafas, gw udah kaya mau mati nafas gw hampir habis karena nih cowok brengsek, ciumannya bener benar kasar, lidahnya mencoba masuk paksa ke dalam mulut gw dengan cara menggit bibir bawah gw.

hmmmm. entah kenapa desahan itu keluar sendiri dari mulut gw saat lidahnya berhasil masuk ke dalam mulut gw. tiba tiba suara hentakan kaki terdengar di telinga gw, dan mungkin terdengar juga oleh cowok brengsek ini, buktinya sekarang dia ngelepasin ciumannya dan melepaskan tubuh gw yang tadinya terkunci oleh tubuhnya, tak lama saat dia udah menjauh dari gw dan mendekati wastafel terdengar suara pintu terbuka dan terlihatlah pria dewasa yang aku tahu itu guru.

Fahru pov end.

flashback off

"Woy lo ngapain ngelamun sih ini udah sampe nih." Rio sedikit teriak ke fahru.

"Oh udah nyampe ya yaudah gw masuk duluan yah, makasih tumpangannya." Fahru langsung turun dari motor rio.

"Eh lo gimana sih gak tawarin gw masuk gitu makan ke minum ke gitu?" ucap Rio dengan tingkahnya cengengesan.

"Eh lo bikin repot aja, udah sonoh pulang." Usir fahru, diapun bergegas masuk ke dalam rumah.

"Anjing lo." Rio langsung mengegas rem motornya.

Saat fahru hendak masuk kedalam rumah, terdengar suara motor lagi menghampirinya, diapun berbalik dan terlihat pria bermotor ninja dengan seragam sekolah yang di tutupi jaket hitamnya.

"AlVAR!!??" teriak fahru saat pria bermotor ninja merah itu membuka helmnya.

Next chapter...

jangan lupa vote dan komen yah:)

ALVAR [bl story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang