CH-16

33.9K 1.6K 44
                                    

Fahru menangis sejadi-jadinya sembari menatap kuburan Rio sahabatnya, dia benar- benar tidak menyangka sahabatnya berakhir seperti ini.

"Bundah Rio bund hiks." Ucap Fahru memeluk tubuh ibundahnya sembari menangis dia tidak tega melihat Rio yang sedang di kubur.

"Kamu sabar yah sayang, kamu harus kuat, Bundah yakin Rio bakal tenang di sana." Ucap wanita yang sudah berumur itu menenangkan anaknya.

Acara pemakaman Rio sudah selesai, kini fahru pulang bersama ibundahnya.

Sesampainya di rumah, Fahru langsung naik ke kamarnya, dia menangis sembari mengingat masa-masa dia bersama Rio, gimanah jadinya kalo gak ada rio, Rio sahabatnya satu-satunya Mereka sudah dari kecil bersahabatan.

Saat di sela sela tangisannya ada panggilan masuk dari handphonenya. AVAR nama itu terpampang di layar handphonenya.
fahru mengabaikan panggilan masuk itu, dia langsung mengambil handphonenya dan mengaktifkan mode pesawat, agar tidak ada yang meneleponnya.

FLASHBACK ON

Fahru mulai membuka matanya setelah melihat kejadian Rio sahabatnya bunuh diri. Dia sekarang terbaring lemas di UKS bersama Alvar di sampingnya sembari memegang tangan Fahru.

"Sayang kamu udah sadar." Ucap Alvar yang langsung mengambil gelas yang berisi air putih itu. Minum dulu sayang biar kamu sedikit tenang.

"Var gw mimpi Rio bunuh di var tapi itu kayak nyata." Ucap Fahru memeluk tubuh Alvar ketakutan.

"Sayang kamu sabar yah." Ucap Alvar memeluk erat tubuh kekasihnya itu, dia Sangat kasian, dia tau kalo Rio itu termasuk orang yang di sayangi kekasihnya itu, tapi kini orang itu sudah tiada.

"Itu mimpikan var, aku yakin itu mimpi, mana mungkin Rio bunuh dirikan var." Ucap Fahru meyakinkan dirinya sendiri, dia tidak bisa membedakan kejadian tadi mimpi atau kenyataan.

"Sayang kamu harus kuat sayang, kamu harus ikhlasin Rio." Ucap Alvar memeluk erat tubuh Fahru.

"Kamu ngomong apasih var, gk asik tau becandanya." Fahru benar benar yakin itu hanya mimpi.

Untuk membuktikanya di langsung berlari menuju kelas Rio, dia mencari keberadaan Rio tapi enggan menemukannya.

"Lo liat Rio gak." Ucap Fahru bertanya kepada siswa yang ada di kelas Rio.

"Fahru lu kenapa, lu harus sabar." Ucap siswa itu.

"Bukannya di tempat kejadian lu ada di situ yah, kenapa lu nanya Rio kemanah." Ucap siswi di situ.

"Engga!! Gw yakin itu mimpi!! Hiks." Teriak histeris Fahru.

Tiba tiba Alvar datang dan menenangkan Fahru, dia membawa Fahru untuk pulang kerumahnya.

Setelah sampai di rumahnya, ibunda Fahru menangis menghampiri anaknya itu.

"Sayang kamu sabar sayang." Ucap ibundanya memeluk Fahru, dia tau Rio salah satu orang yang dia sayangi, Rio sahabatnya dari kecil hampir hidupnya dia bersama dengan Rio.

"Bun Rio bun." Tiba tiba Fahru pingsan lagi dan langsung di gendong ke kamarnya oleh Alvar.

FLASHBACK OFF

Sudah tiga hari Fahru tidak masuk sekolah dan satu itu juga Alvar kerumah Fahru, tapi Fahru enggan keluar kamarnya. Dia masih harus menenangkan dirinya dia harus mencoba hidup barunya tanpa Rio.

"Sayang kamu gak mau sekolah hari ini, ini uadah satu minggu Lo sayang kamu diem di kamar." Ucap Ibundah Fahru.

"Bagaimana pun kamu harus menjalani hidup seperti orang-orang walaupun Rio sudah tiada, Bundah tau kamu belum bisa melupakannya, tapi setidaknya kamu harus tetap menjalani hidup kamu." Peluk ibundah Fahru.

"Iyah mah, hari ini Fahru bakal sekolah ko."  wajah sangat pucat.

"Bagus sayang terlalu terpuruk itu gak baik, sesayang apapun kita ke orang yang sudah meninggal Tidak membuat mereka hidup kembali, jadi Kita harus ikhlas dan tabah ngadepinnya."

"Iyah Bundah."

__________________

Fahru berjalan di lapangan sekolah lalu dia berhenti di tempat di mana Rio terjatuh, dia melihat ke atas atap, tak lama bell berbunyi dia langsung bergegas menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas dia langsung duduk di kursinya, dan di situ sudah ada Ervan yang sedang duduk.

"Ru akhirnya lu masuk sekolah juga, gw khawatir sama lu ru." Ucap Ervan memegang tangan Fahru.

"Makasih Van lu udah khawatir sama gw."
Fahru memperhatikan senyumnya.

"Gitu dong, lu harus kuat, Lu gak usah khawatir gw bakal selalu di samping lu ko gw bisa jadi sahabat terbaik lu bahkan lebih." Ucap Ervan memamerkan senyum manisnya kini lesung pipi itu terlihat yang semakin membuat Ervan terlihat manis.

__________________

Kini Fahru sedang di belakang sekolah dia sedang menunggu Alvar, tadi sebelum bel berbunyi Fahru mengajak Alvar untuk menemuinya di belakang sekolah.

"Sayang." Ucap Alvar yang baru saja datang dan langsung memeluk tubuh fahru.

"Aku kangen banget sayang,". Alvar memegang pipi Fahru, Alvar terlihat senang melihat Fahru baik baik saja.

"Maaf aku kesini mau ngomong, kalo aku mau hubungan kita berakhir." Ucap Fahru melepaskan tangan Alvar yang ada di pipinya.

"Kamu ngomong apasih sayang." Ucap Alvar memegang tangan Fahru.

"Yang aku tau, cuma kamu dan teman-teman kamu yang punya video itu, itu berarti kalian yang udah nyebarin video itu." Fahru mengeluarkan air matanya.

"Tapi sayang, aku yakin itu bukan perbuatan teman teman aku, aku yakin, aku udah ngapusin semuanya."

"Terus menurut kamu siapa?? Udah jelas yang punya video itu cuma geng kamu hiks."

"Tapi sayang, kamu gak boleh nuduh gitu dong sama temen temen aku." Ucap Alvar mencoba membela diri.

"Yaudh terserah kamu, yang pasti aku tau pelakunya di geng kamu, jadi tolong jangan ganggu aku lagi." Fahru bergegas meninggalkan Alvar.

"Sayang kamu kenapa gini sih,  kamu gak bisa seenaknya mutusin hubungan ini."
Ucap Alvar menahan Fahru.

"Maaf var, ini keputusan aku, aku gak mau berhubungan sama orang yang udah ngebuat Rio meninggal."

"Kamu apa apansih, lagian kamu ga punya bukti kalo geng aku yang udah sebarin video itu." Bentak Alvar.

"Tapi yang punya videonya itu kalian hiks, pokoknya kita putus, aku sama kamu gak ada hubungan apa-apa lagi."

"Gak pokoknya hubungan kita belum berakhir, kamu masih punya aku." Alvar menarik kasar badan Fahru dan langsung memeluknya.

"Var lepasin gw var, kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi." Berontak fahru mencoba melepaskan pelukan Alvar yang sangat erat.

"Gak!! Lu gak boleh pergi, Lo gak boleh mutusin gw kayak gini, pokoknya selamanya lu tetep jadi pacar gw!!!!." Dengan kasar Alvar langsung mencium fahru, dia benar-benar marah karena fahru mengucapkan kalimat yang tidak ingin di dengarnya, kalimat yang di takutinya akan terjadi, dan hari ini benar-benar terjadi.

Brugk!!! tiba tiba Ervan datang  dan memukul Alvar.

"Lu gila yah var, Fahru bilang dia mau putus sama lu dan lu malah cium dia kasar gitu!!."

"Anjing lu gak usah ikut campur sialan!!!" Alvar hendak memukul Ervan tapi tiba tiba Fahru menghalanginya, akhirnya pukulan itu mengenai tepat di wajah Fahru, Fahru pingsan seketika itu juga.

"Fahru!!." Teriak Alvar yang sadar dia telah memukul orang yang paling di cintainya.
Alvar langsung menghampiri Fahru hendak membawanya ke UKS

"Jangan sentuh dia anjing, lu cuma buat Fahru makin menderita, kalo lu mau dia gak semakin ngebenci, mending lu ngejauh dari sekarang." Ucap Ervan yang langsung mengangkat tubuh Fahru dan membawanya ke UKS.

"Anjing!!!" Alvar menangis dia langsung pergi dari sekolah dan memutuskan pergi ke bar,
Dia akhirnya mabuk-mabukan setelah lama dia tahan karena fahru melarangnya, kini dia sudah tidak ada yang melarang.








ALVAR [bl story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang