22. ANGSA 2.2

38.2K 1.8K 22
                                    

Angsa simbol dari kesetiaan dan cinta abadi bagi manusia. -Deran

22. ANGSA 2.2

Sepulang sekolah, Alisha terus mengubrak-abrik isi lemari entah apa yang di cari cewek itu. Sementara di sisi lain, Deran hanya memandangnya dengan tatapan kesal. Dirinya belum makan dan bisa-bisanya Alisha malah tidak memperhatikannya.

"Ran... gue perasaan nyimpen di meja belajar deh, tapi kenapa nggak ada?" Alisha berkacak pinggang menghadap kearah Deran dengan wajah sewot.

"Lo lupa nyimpen kali." Deran menjawab tanpa minat.

"Enggak mungkin. Gue nyimpennya disini kok," kekeh Alisha.

"Ya mana gue tau," jawab Deran acuh.

"Dimana sih..." gerutunya. "Gue inget banget, nyimpennya disana tuh, di jejeran deket buku sekolah. Kemarin masih ada masa sekarang nggak ada?" Alisha terus mengoceh sembari mengeluarkan baju-baju yang sudah di lipat dari dalam lemari.

"Tapi masa dalㅡeh ini apa?" Alisha penasaran saat ada benda kecil yang jatuh tepat mengenai kakinya.

"Buku... nikah? Punya siapa?"

Deran yang awalnya fokus pada ponselnya langsung mengalihkan pandangan kearah dimana Alisha berdiri.

"Sini."

Alisha berjalan mendekat, membawa dua buku kecil yang terdapat lambang garuda di depannya dengan warna merah dan hijau.

"Buku nikah siapa?" tanya Alisha pada Deran.

"Bukalah."

Dengan gerakan lambat, Alisha mulai membukanya salah satu dari kedua buku kecil itu.

"Gue...? Sama, lo?!" Ada nada terkejut saat Alisha mengatakannya.

Deran tertawa. "Muka lo kecut banget."

Alisha tak terima. "Muka lo apalagi. Datar gini nggak ada bagus-bagusnya!"

Mereka sama-sama tidak menyangka bisa memiliki buku nikah di umur yang baru saja menginjak 18 tahun.

"Gue terakhir liat ini waktu ijab," kata Deran mengingat-ngingat. "Enggak nyangka gue waktu itu bisa ngucap kalimat sakral."

Alisha diam mendengarkan.

"Inget nggak Al?"

"Apa?"

"Ini tanggal berapa?"

"Tanggal... 2?" jawab Alisha sedikit ragu.

Deran mengulas senyum. "Waktu itu, gue inget banget, gue ngucap ijab qobul pas tanggal 2."

"Hah? Jadi..."

Alisha langsung mengambil buku nikah tersebut dan melihat tanggal di sana.

"Dua bulan yang lalu."

Deran mengangguk.

"Bulan pertama kita bahkan enggak inget."

"Jadi kita nikah udah dua bulan? Tapi berasa cepet banget."

Deran tersenyum kecil. "Karena kita nikmatin setiap prosesnya?"

Alisha mengangguk, tangannya kembali sibuk membuka-buka buku tersebut.

"Selamat dua bulan pernikahan Alisha."

Alisha diam. Terbius senyum manis Deran. Kata yang di lontarkan begitu lembut dan tulus.

"Selamat dua bulan pernikahan juga Deran."

Tangan Deran kemudian terulur mengelus surai hitam milik Alisha. Berhenti tepat di sebelah pipi gadis itu.

DERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang