41. RACUN DAN PENAWAR

25.5K 1.2K 12
                                    

41. RACUN DAN PENAWAR

Alisha tidur. Begitu juga dengan Zara dan Siska. Setelah selesai bercerita dan merasa lelah dengan aktifitas yang mereka lakukan akhirnya mereka tertidur. Yang mengakibatkan Alisha bangun adalah suara notifikasi dari ponselnya.

Sebelum mengambil ponsel yang tergeletak dibawah, Alisha melirik jam dinding yang terdafat dikamar Siska. Jam menunjukan pukul tujuh malam. Yang artinya Alisha hampir dua jam tertidur.

D?!?! : Al, kapan pulang

D?!?! : Masih dirumah Siska, kan?

23 Panggilan tak terjawab

D?!?! : Gue jemput sekarang

D?!?! : Alisha jawab!

D?!?! : Udah malem woi

Saat akan mencoba untuk membalas, tiba-tiba ponsel Alisha mati. Bukan sulap bukan sihir yang sudah pasti ini karena kehabisan daya.

Akhirnya Alisha beranjak untuk sedikit membereskan rambutnya yang acak-acakan. Setelahnya ia kembali menoleh kepada kedua sahabatnya yang masih terpejam. Mata Alisha jelalatan untuk mencari ponsel milik Zara.

Ketemu.

Alisha mengambil dan mencoba untuk membukanya. Hasilnya nihil karena ponsel milik Zara disandi.

Alisha mencoba untuk mencari ponsel milik Siska. Namun, nyatanya ponsel Siska juga mati.

Tidak punya pilihan lain, akhirnya Alisha mencari kabel charger untuk menghubungkan pada ponselnya. Setelah menyala, Alisha akan mencoba menghubungi Deran.

Alisha: Sorry ketiduran, tadi hp gue habis daya ini juga sambil di charger

Setelah itu Alisha berjalan meninggalkan ponselnya, untuk membangungkan kedua sahabatnya. Sebelum suara notifikasi masuk membuatnya mengurungkan niat.

D?!?! : Gue jemput sekarang kesana

Alisha: Gue nginep aja gimana?

Alisha menggigit bibir bawahnya, setelah mengirim pesan itu.

D?!?! : Gak ada!

Oke.

Alisha: iya

Alisha berdecak malas, ia berniat untuk sekedar bercanda tapi respon Deran malah langsung memberinya tanda seru.

Setelah Zara dan Siska bangun. Zara langsung cemberut karena Alisha harus pulang dan sebentar lagi Deran akan menjemputnya.

"Bisa nggak Al, lo nginep aja kali?"

"Nggak bisa," balas Alisha. "Kalau sampe nginep Deran nggak ngijinin."

"Gimana sih jadi ceweknya Deran?"

"Apanya?"

"Rasanya. Lo jadi ceweknya Deran, tinggal serumah, tidur seranjang--eh bentar, lo tidur seranjang nggak sih?" Kepo Siska membetulkan duduknya dan menghadap kearah Alisha dengan sempurna.

Sebelum menunggu Deran menjemput, mereka memutuskan untuk duduk disofa ruang keluarga milik Siska.

Alisha mengangguk. "Iya."

"Anjir," itu Zara. "Kok gue nggak kepikiran nanya itu ya," bingungnya sendiri.

"Gimana rasanya?" Siska memilih untuk bertanya kembali merasa kepo.

"Nggak ada rasanyalah."

"Enggak, maksudnya waktu lo tidur gituu," gemas Siska. "Gimana?"

"Gue tidur ya merem lah."

DERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang