27. BENCI CINTA DAN FAKTA

33K 1.6K 10
                                    

Apa perlu, aku untuk benci dahulu, agar dapat mencintai? Sama seperti yang orang bilang 'Jangan terlalu benci nanti jadi cinta'. -Deran Bhalendra

🎶 Kita Teralih - Nadin Amizah 🎶

27. BENCI CINTA DAN FAKTA

Alisha banyak menonton siaran FTV dimana biasanya selalu menceritakan tentang pertemuan dua orang yang tidak disengaja, saling menjauh tapi malah semakin menjadi dekat.

Mungkin sama seperti yang tengah di alaminya. Bertemu dengan orang asing, kemudian disatukan oleh takdir. Memang benar, kita bisa merencanakan tapi hanya Tuhan yang menggariskan kemana jalan yang harus kita tempuh.

Memikirkan kembali fakta-fakta bahwa kini Alisha dan Deran bukan cuma status pacaran tapi, suami-istri? Alisha mempunyai kewajibam untuk melayani Deran sebagai suami dan Deran yang harus menafkahi Alisha sebagai seorang istri.

Kisah yang biasanya tertoreh dalam FTV selalu akan menjumpai ending yang bahagia, namun entahlah Alisha merasa abu-abu akan cahaya kebahagian itu.

Hidup seatap, bahkan seranjang dengan Deran selama dua bulan lebih ini belum cukup untuk Alisha mengetahui fakta-fakta tentang siapa seorang Deran Bhalendra. Seorang laki-laki yang dulu sangat membencinya, laki-laki yang selalu tak mau mengalah dengannya, laki-laki dengan segala karismanya, laki-laki dengan segala keabu-abuanya.

Tapi nyatanya tidak. Tidak semua yang Alisha lihat dari kebiasaan Deran adalah fakta dari cowok itu. Mungkin, itu hanya sebagian dirinya yang ia tunjukan dan masih banyak lagi bagian yang belum sepenuhnya Alisha ketahui.

Dan lihat, bagaimana sekarang cowok itu memberhentikan mobilnya didepan minimarket. Menoleh sebentar kemudian turun dari mobil.

"Ngapain masih didalem? Ayo!" Deran mengetuk kaca mobil membuat Alisha menoleh.

Lantas detik itu juga Alisha turun, terdiam karena tak paham kemana tujuan cowok itu.

"Makan bakso, mau?"

Alisha mendongak untuk melihat ekspresi wajah tampan didepannya.

"Iya."

Berjalan beriringan untuk memesan bakso disore hari, dengan langit yang mulai menjingga. Di sertai angin-angin yang mampu membuat bulu kuduk berdiri. Tapi tidak untuk Alisha, ia malah merasa panas terlebih lagi pikirannya. Apalagi saat jari jemari besar milik laki-laki itu menggenggam tanganya, erat.

"Ran, jangan pakeㅡ"

"Jangan pake bawang, mi putih sama toge, iya udah tau ah," ucap Deran menyela.

Alisha tersenyum masam. Bagaimana Deran mengetahui hal kecil yang Alisha tak suka. Merutuki diri bahwa ternyata Deran lebih perhatian pada dirinya.

Setelah dua mangkok bakso itu tersaji, Alisha mulai membumbui, karena terlihat kuah baksonya masih polos.

"Jangan pake pedes, gue tau lo nggak suka."

Lagi...

"Polosan aja Al, ini udah mau tengah bulan. Biasanya lo merah kan tanggal segitu."

...dia mengingatnya.

"Pake pedes aja dikit nggak apa-apa, kali?"

Deran menggeleng kuat. "Enggak! Sakit perut kayak waktu itu, gimana, enak?"

Deran adalah Deran.

Alisha kembali ingat saat dirinya tak sengaja memakan risols dengan variasi pedas saat dirinya tengah datang bulan, itu mengakibatkan sakit perutnya menjadi dua kali lipat. Tapi yang rusuh bukannya Alisha, tapi malah Deran.

DERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang