Di masa ini. Kota naville terbagi menjadi beberapa bagian yakni Selatan, Barat, Timur dan Utara setelah mendapatkan gelar kemerdekaan. Setiap daerah yang terletak disana dipimpin oleh beberapa keluarga berpengaruh salah satunya adalah keluarga Quartz yang memegang kekuasaan di pusat kota. Di masa ini ideologi manusia sedang berkembang
untuk memahami Perasaan itu sendiri.
...
Cerobong kereta berbunyi, setelah itu nampak Jendral Philip De Quartz bersama putri Rose De Quartz turun dari kereta. Tidak lama, para tentara meyiapkan barisan dan memberi hormat
"SELAMAT SIANG JENDRAL PHILIP!!"
"Selamat siang tuan putri, mau saya bawakan barang anda??"
"Apakah kamu pelayanku?"
"Benar tuan saya pelayan anda disini"
Rose menatap orang itu datar dan melangkahkan kakinya pergi, para tentara langsung membawakan barang Jendral Philip. Philip De Quartz adalah seorang Jendral bintang lima dan salah satu 5 keluarga besar
"SEMUANYA SIAP GERAK!" Seru tentara pada mereka yang menghadiri camp ini
Pada masa ini sebagian camp tentara di penuhi oleh para remaja di bawah umur. Mereka semua dijadikan budak untuk berabdi kepada kota Naville, apakah ini nasib? ataukah ini sebuah paksaan? mungkin tidak keduanya melainkan takdir bagi mereka yang terlahir bukan dari keluarga bangsawan
"DENGAR! dengan segala kehormatan untuk Jendral Philip"
"Cukup, Saya hadir untuk melihat bibit muda yang akan membela kota kita. Saya meresmikan camp pelatihan angkatan ke 13"
"KALIAN TIDAK USAH SENANG, ini baru permulaan dari Jendral."
"BUBARKAN BARISAN" Teriak tentara memberikan perintah
Tepat pukul 12:00. para tentara harus bersiap menjalani pelatihan pertama. Tidak ada istirahat, orang-orang lemah tidak pantas hidup.
"Tuan putri apakah anda ingin secangkir teh?"
"bawakan aku 2 cangkir teh mawar"
"2? be-baiklah akan segera saya siapkan" Dengan bingung pelayan itu pun melangkah pergi
Rose memandang keluar jendela dan melihat pelatihan tentara, melihat mereka berusaha keras untuk menunjukan mereka layak hidup.
"Tuan putri, ini 2 cangkir teh mawar yang anda minta"
"namamu?" tanya Rose dengan datar
"namaku? Vincent, saya pelayan camp militer"
"Vincent ya, kau mau duduk minum teh?"
"ee kami para pelayan tidak di perkenankan untuk duduk bersama Bangsawan"
"duduk saja, itu bukan masalah"
"be-baiklah Tuan Putri jika ini permintaan anda"
Cangkir terangkat memberikan perasaan pada mereka yang menghabiskan nya, ini kali pertama bagi Rose untuk menikmati teh bersama orang lain selain keluarga bangsawan
"Vincent"
"ya Tuan Putri?"
"mengapa mereka berjuang sangat keras?"
"para prajurit ya heem, mereka memliki orang yang mereka sayang dan cintai"
"sayang, cinta? mengapa mereka melakukan itu hanya untuk 2hal bodoh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Of Quartz
FantasyKenangan manis yang dimiliki perlahan menjadi masa lalu terbengkalai, yang tak pernah terjamah. Terbayang akan ke tidak mampuan memahami setiap emosi, Rose De Quartz menjalani masa kini dengan begitu ter hantui, masa lalu hingga dewasa. Menjadi pew...