8

2.5K 311 10
                                        


Bel pulang sekolah sudah berdering dari tadi. Seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk kembali ke asramanya masing masing.

Tapi tidak dengan winter dan teman-temannya. Mereka masih tidur-tiduran di rerumputan hijau menatap langit yang berwarna biru dipenuhi awan yang berwarna putih. Hembusan angin tenang melewati pipi tembem nya winter yang selalu di cubit karina.

Siang ini sejuk. Tidak panas terik yang membuat orang pusing jika melihat langit.

"Capek banget gue anjir hari ini," Keluh winter.

Ryujin memiringkan kepalanya untuk melihat winter, "emang ngapain aja lo?".

Winter diam berfikir sejenak.

Memikirkan apa saja yang dia lakukan hari ini.

"Tidur di kelas, bangun, nyatet, tidur lagi, gitu gitu terus sih," Ucap winter jujur.

Ningning memutar bola matanya malas, "lo sekolah apa numpang tidur di kelas sih?".

"Kan tetep bela—" Ucapan winter terpotong.

"Tadi padahal ada kak karina win, ngeliatin lo tidur ngiler banyak banget sampe bikin pulau," Dusta yujin.

"—DEMI APA ANJING, MUKA GUE MAU DI TARO DIMANA," Ucapan winter berhasil menarik perhatian sekitar tempat itu.

"Gausah teriak teriak bego," Ningning memukul winter dengan gulungan kertas yang sedari tadi ia pegang.

Tiba-tiba saja ada bayangan yang menutupi cahaya matahari yang sedari tadi menyinari wajah winter. Siapa lagi kalau bukan  karina. Teriakan winter tadi berhasil membuat karina penasaran.

"Winter," Panggil karina.

Winter langsung bangkit dari tidurnya. Berdiri berhadapan dengan karina yang selalu membuat jantungnya digidaw degedew.

"E-eh kak rina," Winter yang terkejut langsung menunjukkan senyuman andalannya.

"Win stop," Tiba tiba tangan karina menutupi mulutnya winter.

Winter menunjukkan wajah bingung nya karena mulutnya yang tiba tiba ditutup.

"Stop senyum senyum gitu dong, nanti aku makin suka gimana," Ucap karina menggoda winter.

"Jijik anying denger karina ngomong gitu," Giselle bergidik ngeri melihat kelakuan temennya itu.

Sedangkan ketiga temannya winter menahan tawa melihat kakak kelasnya itu.

Karina pun menjauhkan tangannya dari mulut winter. Membiarkan winter berbicara lagi.

"Kakak juga jangan suka tiba-tiba gitu dong, jantung aku gak siap," Winter balik menggoda karina.

"Siapa yang ngajarin kaya gitu?" Tanya karina.

"Kak rina lahhhh siapa lagi," Ucap winter sambil memeluk karina.

Belakangan ini karina dan winter menjadi semakin dekat. Walaupun masih belum ada kejelasan, tapi mereka juga nyaman satu sama lain bersikap seperti itu.

Tanpa disadari, dari tadi ada 6 orang yang melihat kelakuan mereka berdua ini. Siapa lagi kalau bukan ryujin, yujin, Ningning, Giselle, Lia, dan heejin. Kalau bukan temen mungkin mereka sudah meninggalkan mereka berdua di tempat itu. Antara jijik dan iri.

"Hadohh jadi nyamuk lagi ini," sindir Ningning.

"Yaudah sama gue aja yuk ning," Ajak Giselle.

"Dih ogah ah," Tolak Ningning.

Sepertinya Giselle harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan hati adik kelasnya itu.

"Peluk pelukan doang jadian kagak," Ledek heejin.

Dedek gemes [Winrina] (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang