WALKING ME HOME - ( VERNON )

9.4K 101 2
                                    


Setelah aktifitas ku setiap hari, mulai dari bangun tidur, membereskan rumah dan tentunya pergi bekerja. Akhirnya ada satu hari untukku buat 'Me Time'. Sudah lama sekali aku tidak jalan-jalan di pinggiran kota Seoul, mengunjungi setiap cafe dan menikmati jajanan dan berbelanja kebutuhan fashion ku ( biar ku jelaskan, bekerja di bidang sepertiku ini menuntut kita berpakain menarik, jadi wajar saja bila setiap bulannya aku harus membeli beberapa fashion terbaru).

Sambil berjalan santai dengan deruan angin ringan, aku mengenakan jeans, cardigan favoritku dan tentunya boots se betis. Dengan rambut terurai dan makeup ku pun dibuat se natural mungkin. Aku berjalan menikmati indahnya kota Seoul, aaahh.. sudah lama aku tidak merasakan ini. Penat rasanya harus terus berkutat dengan makeup, pakaian, dan jadwal bujang-bujang buaya jantan.

Saat berjalan, aku melihat sebuah cafe yang menarik dan terlihat makanan dan minuman disana akan lezat, aku memutuskan untuk beristirahat sejenak. Masuk dan memilih tempat duduk yang senyaman mungkin dan jauh dari jangkau orang lain, sengaja aku ingin sendiri menikmati jalanan dan makanan ku.

Tiba-tiba saja saat melahap makanan ku, kenapa pikiranku langsung teringat pada Vernon ya? Padahal tidak ada angin gk ada hujan. Apa aku merindukannya? Padahal baru kemarin aku bertemu dengannya.

"Hmm seru kayaknya kalo Vernon ada disini. Bakalan kayak couple lucu gtu kali yaa.. hehehe..Tapi... Bagaimana dengan orang-orang yang akan melihat Vernon jalan-jalan bersama seorang wanita. Apalagi kalo mereka tau aku ini hanya asisten nya?" Berbicara sendiri dan sadar dengan khayalan ku sendiri. Aku meneruskan makan lagi, daripada halusinasi yang gak jelas.

Sebenarnya kalo aku mau bisa saja aku menelfon Vernon untuk datang, dan pastinya tanpa pikir panjang dia akan datang dengan sendirinya. Dengan muka datar pakaian sederhana dan pastinya dengan Beanie hat nya, dia akan tiba-tiba muncul dihadapan ku. Tapi aku berpikir kembali, aku tak mau merepotkan nya, hanya karna aku yg ingin ditemani. Sudah lama aku menyukainya, maksudku mencintainya. Tapi seakan-akan takdir menamparku untuk segera sadar.

Kota Seoul sudah mulai gelap, tak terasa seharian ini aku telah berkeliling kota dan jalan-jalan tanpa arah tujuan. Akhirnya tujuan akhirku ke minibar. Aku memilih minibar yang agak jauh dari kawasan gedung Pledis, karna pasti saja aku akan bertemu dengan salah satu member.

Setelah duduk di kursi dan memesan minuman favorit ku, dan aku tak berencana untuk mabuk karna aku sendirian dan bila aku mabuk bagaimana kalo aku melakukan kesalahan lagi dan kejadian dulu bersama Kim Mingyu akan terulang.

Bodohnya aku yang dulu dengan randomnya memencet handphone ku dan menelfon si bodoh besar itu, dan berakhir dengan aku terbangun di hotel dan disampingku ada lengan kekar yg melingkar di perutku. Sebenarnya aku mengingat jelas kejadian dimana saat aku dan mingyu... ya seperti itu.

Tapi yang aku khawatir kan, aku masih takut apa pegawai hotel masih mengingat kejadian hari itu, aku harap Mingyu bisa mengatasinya. Karna sampai sekarang tidak ada kabar tentangnya dengan seorang wanita.

Tepat jam 10 malam aku keluar dari minibar tersebut, dan untungnya aku tak mabuk hanya sedikit pusing dan sebelum naik bus aku mencari toserba terdekat untuk menghilangkan rasa mabuk, dan membeli obat pengar. Setelah membayar aku duduk di kursi yang telah disediakan, dan meminum obatnya. Setelah duduk agak lama, seseorang memegang pundak ku pelan, aku cukup kaget dan berbalik. Seorang pria tinggi memakai masker putih dan memakai beanie hat hitam, jaket kulit dan celana jeans. Aku sempat mengira dia adalah orang jahat. Aku segera beranjak dan bertanya cukup gugup.

"Permisi, Apa anda mengenalku?" Bagaimana ada seorang penjahat yang kulitnya seputih dan sesehat ini. Dan matanya berwarna coklat terang. Aku pikir dia orang asing yang sedang mencari mangsa di negara orang lain.

SEVENTEEN ONE SHOT 21+ - ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang