WAITING ROOM - (DOKYEOM)

17.2K 136 2
                                    

Vomment juseyooo... 🥺💙

Hari ini kesibukanku sangat padat melihat dari jadwal Seventeen yang sedang sibuk perilisan album terbaru mereka. Hari ini pun mereka harus syuting interview dan promosi album mereka yang baru rilis. Maka dari itu tentu saja jadwalku pun semakin padat, harus merias sana sini, dan kebetulan juga aku merangkap sebagai asisten mereka. Tapi anehnya aku sangat menikmati pekerjaanku ini walaupun terkadang harus menghadapi kerandoman mereka yang selalu saja ada di setiap momen.

Semua berjalan lancar seperti hari-hari biasa, dengan pakain dan tata rias yang luar biasa mereka kenakan, walau kita tau bahwa mereka tidak berusaha keras pun mereka sudah terlihat tampan. Tapi ada satu hal yang aku berbeda aku rasakan, saat aku sedang merias DK atau akrab disapa Dokyeom, terlihat begitu berbeda. Dia biasa menggoda ku dengan candaan candaannya yg biasa aku nikmati, untuk hari ini dia lebih ke agresif, sempat tadi aku sedang mengukir alisnya dia tiba-tiba menyentuh pipiku lembut, aku sedikit tersentak dan mencoba untuk terlihat profesional. Aku merasakan dia sedang menyentuh pahaku, dan akupun kembali tersentak, tapi respon dia hanya menautkan bibirnya dan memberi isyarat untuk tetap diam.

*Flashback*

"Sebentar Dokyeom-si, angkat sedikit kepalamu"
Dia mengangkat kepalanya dan secara tiba-tiba menyetuh pipi sebelah kananku, mengelusnya lembut dan berkata.

"Kau terlihat cantik hari ini" nafasnya yang berat dan terdengar cukup seksi membuat bulu kuduk ku merinding. Aku segera menepis pelan, sebelum member dan staff lain melihatnya. Aku takut Mingyu melihat perlakuan Dokyeom padaku, aku tak ingin mereka bertengkar lagi.

"A-a-a.. Oppa apa yang sedang kau lakukan?"

"Tidak, aku hanya kagum pada dirimu saja. Aku masih heran mengapa gadis secantik mu tidak menjadi public figure saja."
Tiba-tiba ia mengelus pahaku dari bawah hingga atas, aku sangat terkejut dan meringis pelan.

"Yaa.. oppa hentikan. Ada apa dengan kau ini? Bagaimana bila staff lain melihat kejadian ini?" Bisikku tapi sedikit membentak dan menepiskan tangannya dari pahaku.

"Ada apa dengan kau ini Hyeri-ya, aku tau kau pernah melakukannya kan dengan Mingyu?" Sambil memasang muka smirk-nya.

Pertanyaan itu sontak membuat ku terdiam, bagaimana bisa dia tau kejadian aku dengan Mingyu oppa. Baiklah aku jujur untuk kali ini. Memang, aku pernah melakukannya dengan Mingyu Oppa, tapi waktu itu kita tidak sadarkan diri, dan aku sempat frustasi dan tidak percaya dengan perlakuan seorang Kim Mingyu yang sangat dikagumi seluruh dunia dan nyatanya kelakuannya seperti itu. Tapi aku tidak ingin munafik, aku memang menikmatinya walaupun sedikit tak sadarkan diri. Semenjak kejadian itu, mingyu oppa semakin selalu menggodaku saat hanya kita berdua.

"B-bagaimana oppa tau? Apa dia menceritakan semuanya?"
Tanyaku gugup dan takut.

"Ck...tentu saja. Mana ada seorang pria sudah bermain tidak menceritakan nya kepada seluruh temannya"

Aku sangat kecewa dan marah, tapi apa boleh buat semua sudah terjadi. Yang aku takutkan tak hanya Mingyu dan Dokyeom yang akan memanfaatkan ku tapi seluruh member, ahh tidak jangan sampai. Aku masih membutuhkan pekerjaan ini.

*Flashback end*

Sore menjelang malam telah tiba, seluruh member telah menghapus make-up nya dan bersiap untuk pulang. Semua member telah berpamita padaku, dengan kelakuan mereka seperti memeluk, dan mengacak ngacak rambutku. Hhh.. mereka ini ada-ada saja. Saat aku sedang memberes kan alat-alat make-up ku, selanjutnya membereskan kekacauan yang ada di ruang tunggu, hhh... Pasti mereka tidak membereskan kembali dan menaruh bekas minuman dan snack sembarangan. Aku mengambil tas dan segera menuju pintu bertuliskan 'Waiting Room Seventeen' .

SEVENTEEN ONE SHOT 21+ - ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang