Bagian 11

485 78 11
                                    

Bisa bisanya anda masih menunggu cerita saya yang sangat sangat slow up seperti ini.

Oh, tidak ada? Yasudah.

Vote sebelum membaca?
Follow akun saya?
Done? Thanks!

.

Inumaki tengah mengemasi barang barang (name) dan mulai memasukkannya ke dalam koper karena hari ini (name) sudah bisa pulang ke rumah setelah hampir dua bulan ia di rawat di rumah sakit ini.

(Name) sendiri tengah di bantu oleh seorang suster untuk melepas selang infus yang menempel pada tangannya, tak lama kemudian ia sudah selesai dengan urusannya.

Gadis berambut (h/c) tersebut turun dari ranjangnya dan segera menghampiri sang kekasih yang menunggu di ambang pintu.

"Sudah selesai, Inumaki-senpai"

Inumaki yang tadinya memainkan game di ponselnya lantas menoleh dan menganggukkan kepalanya. Ia menekan tombol home pada layar handphone nya kemudian memasukkan benda pipih tersebut ke dalam saku bajunya.

Inumaki menggenggam pergelangan tangan (name) yang hampir berbentuk tulang, sekurus itu.

Bayangkan saja, bahkan inumaki rela jungkir balik salto kayang agar sang dara mau makan, namun tetap saja (name) tidak mau.

Inumaki beralih menggenggam tangan (name) erat. Mereka berjalan beriringan secara perlahan karena (name) tampak masih tertatih saat berjalan.

Di sana sudah terdapat haru dan Jessi yang menunggu di depan rumah sakit setelah menyelesaikan urusan administrasi.

Jessi segera bangkit dari duduknya dan membantu (name). Inumaki sendiri menyingkir sembari menarik koper besar.

Memang sikap Jessi berubah semenjak kejadian dimana ia di selamatkan oleh (name). Entah sikapnya ini semata-mata karena balas budi atau memang tulus (name) tidak tahu.

Jessi menuntun (name) untuk duduk di kursi belakang mobil bersama dengan inumaki sedangkan haru menyetir.

Selama di perjalanan tampaknya tidak ada yang membuka suara. Mereka sama sama bergulat dengan beban pikiran masing-masing.

"(Name) bagaimana kondisi mu? Apa ada yang terasa sakit?" Tanya Jessi tanpa menoleh ke belakang.

(Name) berdehem, "iya aku baik baik saja"

Berbicara dengan seseorang yang dulu bahkan tidak pernah peduli padanya membuat (name) merasa sedikit canggung.

Sampai semuanya tersadar jika mereka sudah berada di depan kediaman Azumi.

Inumaki menyuruh (name) agar tetap berada di dalam mobil sementara ia akan mengeluarkan koper (name) dan memberikan nya pada salah satu pelayan yang menyambut kedatangan mereka.

Setelah itu inumaki membuka pintu mobil, dan mengulurkan tangannya.

(Name) tersenyum lembut lalu menyambut tangan kokoh inumaki. Ia menggenggam tangan inumaki sebelah kanan, sedangkan tangan kiri inumaki tengah merangkul pundak (name).

Inumaki menuntun (name) menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamar (name) yang menampilkan desain kamar bernuansa abu abu.

Kamar (name) begitu rapi membuat inumaki sedikit kaget. Yah meskipun ia Seharusnya menduga hal ini sejak awal.

Inumaki menuntun (name) untuk duduk di ranjang nya setelah itu ia membantu melepaskan Alas kaki (name).

"Arigatou, Inumaki-senpai"

Inumaki mengangguk. Ia berjalan keluar dari kamar (name) lalu kembali dengan sebuah koper di tangannya, ia mulai membuka koper dan memasukkan isi nya ke dalam lemari.

With You || Inumaki TogeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang