Verlya Pov
Perasaan apa ini? Benarkah aku telah mencintainya? Aku belum pernah merasakan ini sebelumnya. Reon pemuda tampan yang telah memikat hatiku semenjak pertemuan pertama ku dengannya waktu itu. Banyak pria-pria yang mendekatiku termasuk Angga anak Tunggal dari Bupati di kotaku. Namun, aku tidak pernah tertarik dengannya. Tapi, setelah aku mengenal reon sampai sedekat ini padanya aku merasakan hal aneh. Jantungku selalu berdetak kencang setiap berada di dekatnya. Apalagi sekarang kami berdua saling mentap. Dia dengan telaten membersihkan bekas roti di sudut bibirku, aku bisa merasakan detakan jantung reon. Apakah dia juga merasakan hal yang sama sepertiku? Semoga saja!
Tatapan kami terhenti ketika handphone reon berbunyi sepertinya ada telpon masuk. Dia tersadar dan segera menjauh dariku kemudian mengangkat telpon yang entah dari siapa itu.
Setelah ku lihat reon mengangkat telpon tadi dia kelihatan panik.
"Hei, reon? Ada apa? Muka kamu kelihatan murung kayak gitu? Apa ada masalah?," Tanyaku.
"Ibuku masuk rumah sakit verlya, beliau jatuh dari kamar mandi. Jawabnya.
"Astafirullahalazim 🤦. Aku kaget mendengar apa yang di katakan reon.
Terus? Bagaimana ini reon.?"Maaf 🙏 verlya, sepertinya aku harus pulang sekarang. Tidak mungkin aku meninggalkan ibu ku dalam keadaan seperti itu.
"Ysdh reon, kalau begitu kita pulang saja nanti aku bilang sama guruku supaya kita tidak ikut. Kataku.
"Jangan... Jangan,, verlya ini kan penting buat kamu, ini....?
"Urusan kamu lebih penting reon, aku tidak apa-apa nanti aku minta tugas saja sama guruku sebagai pengganti aku tidak ikut kegiatan ini. Karena, aku juga tidak mau ikut kalau kamu tidak ikut. Tegasku.
"Tapi, ver....
"Reon, pleaseee 🙏🙏 kita pulang ya, kita jenguk ibu kamu. Pintaku. Dan akhrinya reon menuruti kata-kata ku. Dan detik itu juga aku izin pada guru dan teman-teman ku untuk tidak mengikuti camping ini. Semua nya kecewa apalagi ke-3 sahabatku.
"Loe yakin gak mau ikut, verlya?
Tanya dini."Bener bukannya loe udah menanti hari ini verlya, kita bisa camping dan bisa senang-senang.
Sambung Dina."Hati-hati ya tampanku, kamu yang sabar ya, aku yakin ibumu tidak akan kenapa-kenapa.
Kali ini Bella yang sedang bicara pada reon, sambil memegang tangan reon. Dasar playgirl cari kesempatan dia deketin reon. Dengan cepat aku melepaskan tangan Bella yang sedang asyik memegangi tangan reon."Ydh ayo, reon kita pulang sekarang. See you friends, selamat bersenang-senang kalian. Aku sama reon pergi dulu. Bye.
S
K
I
KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Hari Nanti
Teen Fictionkatanya cinta, katanya sayang, buat merelakan saja aku tidak bisa, dasar aku. 🤴 R 😉