Suatu Hari Nanti

42 3 0
                                    

Verlya Pov





Kringgggg 🔔
Anggap saja itu bunyi bel, tanda pelajaran telah usai. Dan semua murid-murid bersorak ria.

"Akhirnya selesai juga hari ini, udah gak sabar gue mau pulang.
Ujar Verlya pada Bella yang duduk sebangku dengannya.

"Cieeee2 bilang aja loe udah gak sabar mau ketemu pangeran Reon.
Bella mengejek.

"Apaan gak, biasa aja.
Ketus Verlya.

"Nohh, pangeran loe udah gelisah nungguin loe.
Tunjuk Bella dkk serempak menunjuk ke arah Reon yang telah menanti Verlya. 

Tapi sebelum Verlya menuju Reon, Angga mencegah Verlya.

"Hallo, princess Verlya pulang bareng gue yuk..?
Ajak Angga. Namun Verlya segera menolaknya.

"Maaf gga, aku udah ada yang jemput.
Kata Verlya dan segera menuju Reon. Tapi Angga menyusul Verlya.

"Verlya, tunggu boleh gue maen ke rumah loe...?,"

"Iya, gga boleh ko maen aja. Ydh gue duluan ya, gga.? Yuk, Reon.

"Ya, Verlya makasih. 🙏







Perjalanan Pulang....



"Reon, loe udah makan..?,"
Tanya Verlya pada reon yang lagi fokus menyetir.

"Belum, Verlya. Memangnya, kenapa..?,"

"Ydh, kita ke cafe aja ya Reon kita makan. Atau loe mau makan di restoran tenang gue yang traktir loe dech...,"
Kata Verlya.

"Gak usah Verlya, aku belum laper ko."
Tolak Reon.

"Gak ada penolakan, pokoknya gue mau makan sama loe. Ydh, loe mau makan di mana.?,"
Tawar Verlya pada reon.

"Kita makan bakso aja gimana..?,"
Saran Reon. Tanpa pikir berulang2, Verlya mengiyakan ajakan Reon. Mobil pun menuju ke arah warung bakso sederhana, yang banyak di kunjungi oleh para pengunjung.

"Yuk, Verlya kita makan baksonya di sini GPP kan.? Di sini baksonya enak loe, Verlya.
Ucap Reon penuh semangat.



"Gimana, enak kan Verlya..?,"
Tanya Reon pada verlya yang sedang menikmati baksonya, sampe-sampe ada sesuatu yang menempel di sudut bibir Verlya dan Reon segera mengambil tissue untuk membersihkannya.

"Maaf Verlya, aku....
Belum sempat Reon menyelesaikan pembicaraannya, handphone Verlya berbunyi.

"Iya, pa.? Belum pa, ini aku sama Reon masih makan bakso pa. Iya, pa aku bakalan cepat pulang ko. Love you too pa.,"
Verlya mengakhiri telponnya.

"Tuan nelpon ya, Verlya..? Aduh, pasti nanti tuan marah padaku karena aku telah membawamu ke sini Verlya sebelum pulang ke rumah. Maafkan aku, Verlya..? Maaf 🙏🙏🙏🙏."
Sesal Reon. Wajah Reon penuh dengan penyesalan, tapi dengan segera Verlya meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Reon udah loe tenang, gue jamin papa pasti gak akan marah ke loe. Gue yang akan bilang ke papa kan gue yang ngajakin loe makan. Loe tenang ya.
Verlya menenangkan Reon sembari menyentuh tangan Reon, membuat jantung Reon seperti meraton. Sama seperti yang Verlya rasakan. Lama mereka berpegangan tangan hingga mereka tersadar karena handphone Reon berbunyi.

"Hallo, tuan. Iya, tuan ini aku dan non Verlya mau pulang. Ya, tuan aku minta maaf, aku tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Ya, tuan siap.

"Pasti papa yang telpon ya, Reon.?

"Ya, Verlya ayok kita langsung pulang.
Ajak Reon, dan seperti biasa Verlya menggandeng Reon tanpa rasa gengsi.




Di perjalanan ke rumah pun Verlya curi pandang pada reon.
"Reonchaidee, gue tertarik sama loe. Tapi, apa mungkin ini bisa berjalan sesuai apa yang gue harapin.? Karena pasti akan banyak rintangan kalau emang gue bisa jadi milik loe dan gue bisa jadi milik loe...?,"
Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benak si cantik Verlya."











Semoga Terhibur 🙏🙏🙏🙏



_-_ anak singkong_-_

Suatu Hari Nanti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang