2

638 55 11
                                    

Lengan panjang Bradley menarik tangan joe cekatan setelah mendapatinya meringis kesakitan karena jatuh Dan terpental.

" Ngapain disini?"

" Tu-tugas ka Zoey rumah anter"

Seperti biasa, ditanya apa malah Jawab apa.

Manik cokelat tua Bradley  menangkap pemandangan handphone rusak yang masih setia joe pegangi.

" Mana sini Gua liat"

" Eh? Gapapa kak. Ini cuma antigores yang rusa-"

Tanpa ba-bi-bu Bradley langsung mengambil handphone milik joe dan meneliti tiap incinya.

Jemarinya merogoh sakunya Dan mengambil sesuatu.

" Kasih nomor lu"

" Eh? No-nomor?"

Melihat Tak Ada respon dari sang pemilik netra Hazelnut, ia dengan hati-hati mengambil handphone milik Bradley Dan mengetik nomernya takut ia Tak Dapat mengatur nafasnya dengan baik Dan tak mau terlihat terlalu gugup dihadapannya.

" Nanti gw call"

Setelah ia membuang kalimatnya, ia berlalu dari hadapan Joe yang belum dapat menyerap semua Hal barusan.

" Rencana ga sesuai ekspektasi"

" Tapi lebih Dari ekspektasi gue. HA HA makasih ya handphone udah mau jatuh"

👻👻👻


" Update postingan dulu ah"

Jemari lentiknya lihai mengetik serta menekan layar yang terdapat banyak goresan. Bibirnya ikut komat-komit menggumam.

Setelah selesai, ia sedikit menjauhkan wajahnya dari layar kemudian tersenyum girang.

" Hihi no kecot no debat HAHA"

" Hai tayo hai tayo dia blabala"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hai tayo hai tayo dia blabala"

Sebuah panggilan masuk, dari sebuah nomor Tak dikenal.

" Jangan bilang ini-"

" Ekhem ekhem ekhem. Ok pas"

" Halo kak"

Sebuah suara serak dari balik handphone membalasnya to the point.

" Bentar jam 3 di Sentral Cellular. Gua tunggu!"

" Oiya siap kak. Maka-"

" Eh?"

Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, panggilannya diputus sepihak oleh bradley.

Crush CrushedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang