4

445 39 17
                                    

Penjelasan salah satu kembar itu alhasil membuat Joey senewen sambil menggaruk tengkuknya yang Tak gatal.

Tak Ada perbedaan signifikan pada tampilan luar mereka, namun Ada satu titik perbedaan mereka, itu terletak pada senyuman mereka berdua. Sang kakak Bradey memiliki senyum yang manis, sedangkan adiknya Bradley jarang tersenyum.

Otaknya serasa terperas habis. Perkara yang sebelumnya belum kelar ia pikir ditambah lagi dengan sekarang.

Setidaknya, disatu sisi ia legah bahwa ternyata orang yang sedang ia taksir bukan Pacar kakaknya namun kembarannya.

" Naik!"

Perintah Bradley dengan suara tegas.

Joe menunduk malu sambil menyembunyikan wajahnya, namun ia hanya ingin memperjelas bahwa ia benar-benar meminta maaf atas kecerobohannya karena kesalah pahamannya.

" Naik atau Gua jalan?"

Balasnya dengan nada ketus.

" Iya kak. Gue Naik"

Di sepanjang jalan Tak Ada cuitan dari kedua pihak. Entah karena menikmati Dan fokus pada jalanan atau canggung. Namun joe terlihat begitu tegang.

Bahkan jemarinya rela memegangi ujung motor agar Tak memeluk pinggang menawan milik Bradley.

Kemudian, laju motor menjadi lebih cepat daripada sebelumnya. Namun, joe masih setia memegangi belakang motor dengan erat.

*CITT*

Motor seketika berhenti mendadak, alhasil wajahnya menubruk punggung Bradley yang kekar dengan keras.

" AHHH"

Mendengar rengekan dari cowok mungil di belakangnya, ia menengok ke arah kaca spion untuk mengecek keadaan joe.

Bradley menarik nafas kasar,

" Pegang ujung jaket Gua!"

Jemari yang mengusap-usap wajahnya kini berpindah pada ujung jaket kulit hitam yang Bradley kenakan.

Tanpa aba-aba bradley kembali melanjutkan perjalanan tanpa secuit percakapan setelahnya.


👻👻👻

Apakah wajar jika seseorang berdansa dengan handphonenya?

Sangat wajar untuk seorang yang tengah dimabuk Asmara, bahkan mereka dapat lebih modar karena cuitan ketikan di layar.

Setelah beberapa menit, senyumnya Tak kunjung meredup.

" Apa Gue chat kak bradley Aja ya?"

" Chat apa ya?"

Netranya berkeliling lalu terbelalak mendapati sebuah ide di kepalanya.

Jemarinya membuka percakapan terakhir mereka.

Wajahnya berubah kicep seketika setelah melihat percakapan terakhir mereka.

" AAAAHHHH!!"

Teriakannya ini sontak mengundang kakaknya mendobrak masuk kedalam kamarnya.

" MANA PENCURINYA?!"

Crush CrushedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang