Learn From Mistakes

2.2K 239 6
                                    

[A/N: Perhatian! Konten dari percakapan di bagian ini cukup berat, panjang, padet, DAN mungkin bakal bikin mumet, so here I am apologizing to you all in advance ≥﹏≤, but other than that, hope you all would still... ENJOY! the story]

Rafe’s POV

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Aku dan Evelyn bersama dengan pengacara kami masing-masing sudah menyelesaikan semua persiapan untuk surogasi. Tanpa terasa sekarang sudah memasuki bulan akhir kehamilan Evelyn dan dia kini sudah dimasukkan ke rumah sakit untuk menunggu proses persalinan dan melakukan berbagai tes pengecekan kondisi kehamilannya. Aku sendiri pun masih sibuk dengan tesis akhir, sebab aku memilih untuk menyelesaikan pendidikan dalam kurun waktu satu tahun, sehingga aku harus memadatkan semua mata kuliah sekaligus menyusun tesis dalam waktu yang terbatas ini.

Saat aku mengutarakan keinginanku untuk menunda pernikahan, kakekku pun langsung setuju, dengan syarat aku harus selalu berkomunikasi dengan Evelyn. Tentu saja aku senang, sebab usulan itu sejalan dengan rencana kami yang ingin melakukan surogasi. Dengan alasan ingin mengenal satu sama lain lebih jauh lagi, kami bisa banyak bertemu, dan kakekku tidak akan menaruh curiga saat tahu Evelyn tiba-tiba hamil.

Bukan bermaksud untuk mengatakan bahwa kehamilan di luar pernikahan adalah hal yang lumrah dan tidak tabu, hanya saja pola pikir kami orang-orang Barat agak berbeda dengan orang-orang Timur pada umumnya. Di tambah lagi, kehamilan Evelyn itu tidak dipermasalahkan oleh kakekku sebab kami melakukannya dengan rencana pernikahan di dalamnya. Selama Evelyn dirawat untuk menunggu hari kedatangannya untuk melahirkan, aku menyempatkan diri untuk sesekali mengunjunginya. Untungnya, dari hasil tes terakhir, tidak ditemukan adanya masalah apapun dengan Evelyn maupun dengan kandungannya.

Di hari penentuan, kami harus menunggu beberapa jam di luar kamar operasi, sebab Evelyn akan menempuh C-section atau operasi sesar. Saat lampu di atas pintu operasi akhirnya terbuka, dokter dan beberapa perawat mendorong brankar tempat tidur keluar dari ruang operasi dengan Evelyn yang masih berada di bawah pengaruh obat bius. Sementara itu salah satu perawat menginformasikan bahwa bayi kami yang baru lahir sudah dibawa ke ruang observasi, dan kami bisa menengoknya sebentar lagi.

Dengan perasaan gembira, beberapa orang yang ada di sana, ikut kembali ke kamar tempat Evelyn dirawat, dan menunggu sampai dia sadar. Sekitar dua jam setelahnya, Evelyn sudah sadar dan kami diperbolehkan untuk mengikuti perawat untuk menengok bayi kami. Sayangnya, bayi kami masih belum bisa meninggalkan ruang observasi, karena dikhawatirkan akan ada resiko gangguan yang luput dari pengamatan, sehingga Evelyn belum bisa bertemu dengannya. Tapi itu tidak masalah untukku, sebab pada akhirnya bayi itu akan menjadi anakku seorang.

Berkaitan dengan rencana pernikahanku dengan Evelyn, aku menyerahkan semua persiapannya kepada anggota keluargaku yang lain dan juga kepada Evelyn. Sebab saat ini aku disibukkan dengan entri untuk sidang kelulusan. Selama bayi—yang kuberi nama Renitta Charmeine Donovan atas masukan ibuku—itu tumbuh, dia diasuh langsung oleh ibuku dan tidak banyak menghabiskan waktu dengan Evelyn, sebab sebagian besar keluarga kami tahu bahwa ada perjanjian legal yang disahkan oleh hukum diantara mereka, yang mengharuskan mereka untuk berinteraksi seminim mungkin.

Selama disibukkan dengan pendidikan lanjutan, kehamilan Evelyn, dan persiapan pernikahan, di sela-sela waktu itu selalu saja ada satu dua orang teman dekatku yang menyampaikan pesan bahwa Adam ingin bertemu denganku dan berharap aku mau berbicara dengannya. Sayangnya, aku tidak punya waktu untuk dibuang-buang untuk hal yang sudah jelas akhirnya seperti ini. Dari awal aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, aku benar-benar memutus semua jalur komunikasi dengan Adam. Aku tidak lagi menggunakan ponsel atau nomor yang sama, aku melarang keluargaku untuk mengadakan kontak dengannya, dan aku mengabaikan teman-temanku yang menjadi perantara pesan untuknya.

Teach Me How to be Gay! [Revised Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang