Bel pulang sekolah berbunyi,semua siswa berhamburan keluar kelas tak terkecuali dengan Fendah yang sedang merapikan bukunya.
"Fen,Lo bawa motor gak?" Tanya Shella yang juga sedang merapikan buku untuk dimasukkan ke dalam tas.
"Bawa Shell, kenapa?" Tanya Fendah yang sudah selesai merapikan buku.
"Emm gue ga bawa motor, boleh nebeng gak?" Tanya Shella yang kini sedang meringis menunjukkan giginya.
"Boleh dong,yuk pulang" ajak Fendah yang langsung menggandeng tangan Shella dan menuju parkiran bersama. Tetapi sebelum sampai keluar kelas, Fendah menghentikan langkahnya.
"Eh bentar Shell" ucap Fendah yang langsung memperhatikan bangku belakang. Tepatnya bangku milik Fendi.
"Fendi udah pulang?kok gue ga tau sih" tanya Fendah pada diri sendiri.
Shella yang peka dengan keadaan pun menepuk pundak Fendah.
"Fendi udah pulang tadi waktu kita lagi ngobrol" ucap Shella.
"Huftt, yaudah deh kita pulang aja" ajak Fendah yang kemudian berjalan keluar kelas dan menuju parkiran.
Saat diparkiran, sebuah motor besar berwarna putih itu berhenti tepat disamping motor Fendah. Pemilik motor itu membuka kaca helm full face nya.
"Hai" sapa Rey. Ya, orang itu adalah Rey.
"Hai" jawab Fendah yang entah kenapa kini merasa canggung.
"Udah mau pulang?" Tanya Rey.
"Iya,gue duluan" ucap Fendah yang langsung menjalankan motornya.
"Eh gue belum selesai ngomong" ucap Rey dengan sedikit berteriak.
"Akhh sial, padahal mau diajak pulang bareng" dengus Rey. Lalu menjalankan motor besar nya.
"Fen,itu tadi anak kelas XI kan?" Tanya Shella yang sedang membonceng motor Fendah.
"Iya, kenapa" tanya Fendah.
"Gapapa si. Kok Lo bisa kenal dia?" Tanya Shella.
"Dia minjemin gue seragam waktu itu" jawab Fendah dengan sedikit berteriak. Takutnya Shella tak terlalu jelas mendengar suaranya.
"Ooh itu orangnya" ucap Shella.
Fendah tak menjawab,ia fokus pada jalanan didepannya. Tak lama, motornya kini sudah berada didepan rumah Shella.
"Thanks ya Fen" ucap Shella
"Yoi,gue duluan ya" pamit Fendah
"Iya, hati-hati Fen" ucap Shella sembari melambaikan tangan.
Kini Fendah melajukan motornya dengan kecepatan sedang,ia ingin menikmati perjalanannya.
Motornya kini berhenti disebuah taman,lalu ia berjalan menuju kursi yang tersedia.
Fendah memejamkan matanya, menikmati angin yang menerpa wajahnya. Tanpa ia sadari,ada seseorang yang kini sedang memperhatikan nya. Dia adalah Rey.Rey mengikuti Fendah tanpa sepengetahuannya.
"Cantik" ucap Rey dalam hati. Kakinya kini melangkah menuju Fendah.
Fendah membuka mata ketika ia merasa ada seseorang yang tiba-tiba duduk disampingnya.
"Rey?Lo ngapain disini" Tanya Fendah yang sedikit terkejut dengan kehadiran Rey.
"Kebetulan lewat aja si" ucap Rey bohong.
Fendah hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali menatap lurus ke depan. Berbeda dengan Rey yang menatap wajah Fendah dari samping.
"Kok belum pulang kerumah?" Tanya Rey.
Fendah tak menjawab, pikiran nya kini sedang tertuju pada Fendi. Apa yang harus ia lakukan agar Fendi mencintai nya.
"Hey,gue tanya kok diem aja. Mikirin apa si?" Tanya Rey.
"Eh sorry,tadi tanya apa emang?" Tanya Fendah yang kini sudah sadar.
"Kok belum pulang?" Tanya Rey.
"Ya belum lah,kan gue masih disini" jawab Fendah.
Rey terkekeh sambil menggelengkan kepala. Fendah menatap Rey dengan tatapan yang berbeda,tak lama Rey menghentikan sedikit tawanya dan melihat mata Fendah. Tatapan mereka terkunci satu sama lain hingga kemudian Fendah tanah memutuskan terlebih dahulu.
"Gue pulang dulu Rey" ucap Fendah yang kini berdiri.
"Gue anter" tawar Rey yang kini juga berdiri.
"Gue bisa sendiri" tolak Fendah.
"Gue ga suka namanya penolakan" ucap Rey dan menggandeng tangan Fendah. Fendah terdiam dengan sikap Rey,ia pun tak menolak saat tangannya digenggam oleh Rey.
Tidak, Fendah tidak boleh oleng ke Rey. Dia hanya orang baru dihidupnya. Ia akan terus menjunjung tinggi nama Fendi di hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
Roman pour AdolescentsAku yang mengabaikan kehadirannya Aku juga yang mengharapkan kehadirannya -Samudra Putra Affendi Agatha Ratu Rafendah Siswi SMA Jaguar yang tidak pernah lelah mengejar salah satu siswa SMA Jaguar.ia selalu dianggap murahan oleh Siwa siswi di sekolah...