WITNESS | [END]

27. Kesalahan

April, 2020

Dua minggu yang lalu mereka mendapat kan kabar baik, sang direktur dan Seon-a akan melangsungkan pernikahan. Dan layaknya perempuan kebanyakan Cha Young sangat susah menentukan bajunya. Terlebih perutnya yang sudah membuncit memerlukan perhatian khusus.

"Bisa kah kau diam? Aku terlalu takut melihat mu mondar mandir" Protes Dal-gun yang langsung menggiring Cha Young untuk duduk "Cha Young-ah, kau harus melebarkan badanmu, aku takut mereka tak mendapatkan tempat"

"Kau lebih bawel dari suamiku" Cha Young menyingkirkan tangan Dal-gun yang sekarang memiliki hobi baru, mengusap perut Cha Young

"Minum mu" Vincenzo membawakan sebotol air mineral, ia menekuk lututnya untuk menyamai tinggi istrinya "Kau lelah?"

"Astaga, kenapa kalian berlebihan. Menyingkir lah aku seperti bersuami dua"

"Tak apa, aku bisa melakukannya" Ucap Dal-gun asal yang pasti langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang punya

"Cha Young-ah bagaimana dengan ini?" Ye-Sul keluar dari fitting room memakai dress putih dengan bagian punggung terbuka

"Daebak" Dal-gun tak bisa mengedipkan matanya "Kau cantik"

"Barusan kau bilang mau jadi suamiku, lihat wanita lain kau berpaling" Cha Young menyikut nya "Cantik, kau pantas memakai itu" Cha Young memberikan dua jempolnya

"Baiklah, aku akan ambil yang ini" Ye-Sul kembali

"Dia sudah menerimamu?" Tanya Cha Young

"Kau belum mendapatkan jawaban sampai sekarang?" Ledek Vincenzo

"Ye, aku tau kalian sesingkat itu. Tak perlu menyombongkan nya" Dal-gun membuat keduanya tertawa "Cha Young-ah, tapi kau yakin dia belum punya kekasih bukan?"

"Entahlah, tapi dia bersama kita sekarang. Artinya?"

"Lalu ada apa dengannya?"

"Dal-gun"

"Ye?"

"Lihat lah dia sebagai Ye-Sul"

"Memangnya aku melihat dia sebagai siapa?" Tak ada jawaban dari Cha Young, ia hanya tersenyum. Dan Dal-gun mengerti maksudnya

"Aku tak seperti itu"

"Ye, aku tau" Cha Young menepuk nya

"Ye-Sul........ Dia yang mengemas barang mu saat di Milan bukan?" Tanya Vincenzo

"Ye"

"Ah, Bok Soo juga menanyainya"

"YA! Kau ingin mengadu domba?"

"Aniya, memang benar. Ku rasa mereka juga cocok"

"Waah kau mengatakan itu di depanku Kapten? Ye kau lihat, jika aku tak bersamanya, aku akan mengambil istrimu"