30. Hari Kelahiran

1.6K 172 36
                                    

"Aaaaaahhh... " Cha Young tak bisa, ia menyerah setelah mendapatkan dua anak tangga "Jin Wook!!! Hyung Tae!!!" Teriak Cha Young pada kedua orang yang ada di balik pintunya berharap mereka bisa mendengar nya.

"Masuk lah" Batin Cha Young "Aku tak mungkin menunggu kalian lebih lama lagi"

Keduanya memang akan keluar masuk rumah itu setiap dua puluh menit sekali, dan sialnya beberapa menit yang lalu mereka baru melakukannya.

Cha Young perlahan memilih untuk kembali duduk dengan badan sedikit menyandar walaupun punggung nya terasa sakit. Keringat nya semakin banyak dan bibirnya berubah pucat. Yang ia bisa lakukan saat ini hanya menunggu dan mengatur nafasnya.

Tiba-tiba saja pintu itu terbuka dan tertutup dengan cepat "Imooooooooo, imooo dimana? gigi ku mendapat bintang lima dari dokter Jane" Teriak Haeum

"Haeum?" Cha Young sedikit mendapat harapan "Princess.." Panggil Cha Young

"Imo? Kenapa di situ? Aku beli ini untuk imo" Haeum menunjukan dua kotak jus di tangannya

"Princess tolong Imo boleh?" Cha Young menenangkan dirinya "Di mana mommy?"

"Mommy di basement bersama daddy sedang mengganti kartu parkir katanya" Haeum menghampiri Cha Young "Ini imo"

"Terimakasih, bantu imo boleh?"

"Eumm" Haeum membuka kotaknya, duduk di samping Cha Young dan meminum jus nya

"Sampaikan pada paman di depan" Cha Young menahan sakitnya "Imo perlu bantuan, tolong princess"

"Imo, Daddy said if you're drinking, you shouldn't stand up or do it while walking"

"Princess, please"

"wait a moment, imo"

"Princess listen, mau lihat adik bayi bukan?"

"Eumm"

"Imo pegang dulu minum nya ya, tolong panggil paman di depan"

"Okey" Cha Young menghela nafasnya

Tak lama kedua orang itu terlihat berlari menghampiri Cha Young "Nyona Hong"

"Tolong, perutku sakit"

"Aish, maaf kan kami" Jin Wook mengangkat wanita itu

"Haeum, ikut paman" Hyun Tae menggandeng nya

Mereka segera melangkah keluar, sebelum nya Hyun Tae menyempatkan untuk mengambil selimut yang ada di sofa untuk menutupi tubuh Cha Young

"Tahan sebentar nyonya" Mereka mulai terburu buru

🖤🖤🖤

"Tunggu!!" Kapten Lee melihat mereka yang baru saja keluar dari lift

"Cha Young-ah" Mereka langsung berlari menghampiri

"Unnie, sakit sekali" Cha Young tampak buruk sekarang

"Beri padaku" Kapten Lee mengambilnya dan langsung bergegas ke mobilnya "Tetap buka matamu"

"Di kamarnya ada dua koper, kalian ambil dan susul ke rumah sakit" Perintah Se-Ri "Haeum, ikut mommy"

Bukan kah pengendara harus lebih berhati-hati saat membawa wanita hamil, tapi tidak untuk Kapten Lee bahkan ia melakukan pemangkasan waktu itu dengan satu tangannya.

Tentu tak memakan waktu lama bagi wanita itu mendapatkan pertolongan "Semuanya bagus, kita akan melakukannya secara normal. Ada yang ingin menemani? Suaminya mungkin?"

"Saya suster, saya akan menemani" Se-Ri mengajukan diri

"Baiklah"

Se-Ri benar-benar melihat diri nya saat ini, moment ini rasanya seperti Dejavu. Ketika tangisan pertama mereka dengar bukan hanya sang ibu, tapi juga Se-Ri meneteskan air matanya "Good job cantik. sedikit lagi"

WITNESS | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang