#3

52.7K 4.1K 134
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk"

Cekleek..

Deg.

~~🔸🔸🔸🔸🔸🔸~~

Mata bulat hitam, bulu mata lentik, hidung mancung, kulit putih, pipi berisi.

Omoo dia ucul banget siihh, waah kurang bersyukur nih si shia-batin lia.

"Yaudah bi lanjutkan aja pekerjaan bibi biar Melvin sama Shia. "

"Baik nyah" Jawab bibi dan berlalu pergi meninggalkan  Melvin di kamar Shia tak lupa menutup pintunya kembali.

"n-nya tnapa anggil epin" Ucap lirih Melvin dengan suara cedelnya.

Ebuseet ini suara nya juga lucu banget tapi masa sama ibunya sendiri lho bilangnya pake nyonya sihh, emang kagak bener nih,si Shia -lanjut Aulia dlm batinnya.

"Panggil bunda sayang, Sini sayang sama bunda" Ucap Aulia a. K.a Shia lembut dengan tangannya yang terlentang namun Melvin hanya bergeming  di tempat.

"Ga papa sayang, sini" Ucapnya sekali lagi.

Dengan bahu yang bergetar Melvin perlahan berjalan menuju Shia. Saat sampai dihadapan Shia, Shia pun langsung mendekap nya dengan erat.Melvin pun kini sudah berada di dekapan Shia.

Shia dapat merasakan tubuh sang anak yang menegang. Tanganya pun mengelus punggung kecil itu dengan lembut. Dapat ia rasakan baju bagian depanya basah.

"Hiks.. Hiks.. Un-undaa hiks"tangisnya sesenggukan.setelah beberapa menit dapat dirasakan kini tubuh Melvin sedikit rileks.

Shia pun melepaskan pelukanya.dengan pelan ia mengangkat dagu Melvin.Dapat dilihat mata dan hidung nya memerah, yang menambah kesan imut dan lucu dari mimik wajahnya.

Ughh imut nyaa -batin Shia

" Loh anak bunda kok nangis... Nanti kalo nangis ganteng nya hilang lho"ucapnya dengan mengusap sisa air mata yang berada di pipi Melvin. Dengan sesekali mengecup kening sang anak.

"Un-unda hiks ini hiks angisna epin hiks ndak bica hiks belhenti... Huaaaa" Tangisnya kejer.

Shia panik. Bukannya berhenti nangis malah anak itu tambah menangis.

(Hayoloh shia,,Anak orang ituuu..awas lo ya shia kalo sampe epin gw kagak berhenti2 lo kagak bisa balik baru tau rasa lo. Anak kesayangan gue;/)

(Stttt diem ae lah thor, lo bikin gw tambah panik TAU GAK!) -Aulia a. K. A

(Keep santuyy sist , don't ngegas-ngegas, btw itu mulut ato knalpot beb)

(HEH THOR LO-! #! *! #! *!! *)? *!! *(*? *?) }]%[%™€™€=¢={🤬😡🤬€)

(Dahlah lo tu ngomong ato ngopi-)

Ok
Back ke topik
(Nanti malh gak kelar2)

"Uluh uluh uluh.. Anak bunda kenapa sii... sini sayang peluk lagi"shia merentangkan tanganya dan dengan satu loncatan kaki kecilnya kini Melvin sudah berada di dekapan bundanya lagi.

••••••

Kini Melvin sedang bercerita dengan sang bunda tentang hari harinya. Saat dipertengahan tiba-tiba Melvin terdiam. Shia yang melihat nya merasa bingung.

" Ada apa sayang "ucapnya lembut dengan mengelus puncak kepala Melvin. Melvin pun mendongakkan kepala nya.

" Unda.. Unda ndak akan malah malah agi tan, epin akut unda malah tayak kemalen,"ucapnya dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Shia pun menarik tangan mungil nya dengan lembut, dan memeluk nya sembari mengelus rambut halus nya.

"Sssttt cup sayang, do'ain aja yaa, semoga bunda selalu jadi bunda yang diimpiin epin." Melvin hanya membalasnya dengan anggukan kecil. Tak lama kemudian ia pun terlelap dalam pelukan sang bunda.

Merasa tak ada pergerakan dari sang empu. Shia menundukkan kepalanya , ternyata Melvin sudah tertidur dalam pelukanya. Mungkin efek karna sedari tadi Melvin menangis. Pikir nya.

Dengan hati hati Shia menidurkan Melvin di ranjangnya. Tak lupa menyelimuti sang anak agar tidur nya lebih nyaman dan nyenyak.

Shia pun beranjak ke kamar mandi, ia ingin membersihkan badannya yang sudah lengket.

Satu jam kemudian~

Shia keluar dari kamar mandi.Kini badannya nampak lebih segar.Kedua Tangann yang masih sibuk mengeringkan rambut hitamnya dengan handuk hijau toska di genggaman nya.

Kakinya melangkah menuju lemari samping ranjang nya. Namun kakinya berhenti seketika ia mendengar suara intruksi dari arah pintu kamar.

"Saya mau bicara" Ujarnya datar dan berlalu pergi begitu saja dari kamar Shia.

Shia pun membalikkan badanya dan hanya membalas dengan anggukan dan tampang polosnya.

Dia tadi ngomong apa ya? -Batinya dengan menggaruk pelipisnya tanda ia bingung.

~~🔸🔸🔸🔸🔸~~
.
.
.
.
Jangan lupa vote & komen

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang