#15

21.6K 1.8K 44
                                    

Happy Reading

Typo nya tandain say

Warning ada sedikit adegan dewasa ⚠

🐣🐣🐣


Beberapa jam berlalu. Hingga langit pun berubah petang. Shia dan Theo yang tadinya ingin pulang menurunkan niat karena suruhan Sela.

Sela menyuruh mereka hari ini untuk tinggal alasanya untuk sekali-kali menemaninya disini. Sela cukup kesepian di kediamannya. Selain suaminya yang belum pulang, anaknya pun sangat jarang untuk tinggal.

Walaupun banyak maid dan bodyguard 24 jam siap siaga saat ia membutuhkan sesuatu, itu tak mengobati rasa kesepian pada diri Sela.

Akhirnya Shia pun menyetujui keinginan Sela selain melihat tatapan sendu Sela yang membuat dirinya tak tega, saat ini juga Melvin sudah terlelap di kamar Sela.

"Baik lah mah, kita akan tinggal lagipula Melvin juga sudah tidur. Yakan mas? " Dan itu mendapat anggukan dari Theo.

🐣🐣🐣

"Iya bi, shia minta tolong ya"

"Baik nya saya akan segera menyuruh bodyguard untuk mengantarkan pakaian tuan, nyonya dan tuan muda"

"Makasii bi, Shia matiin ya, malam bi.. "

"Iya Nya, malam.. "

Tut.

Saat ini Shia berada di dalam kamar Theo dulu. Sama seperti lelaki lain,Kamar yang cukup luas bernuansa dark dan bau mint yang cukup memanjakan hidung Shia.

Tadi Shia baru saja meminta tolong kepada bi asih untuk mengirimkan pakaian untuk nya,Theo dan putranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tadi Shia baru saja meminta tolong kepada bi asih untuk mengirimkan pakaian untuk nya,Theo dan putranya.

Entahlah dia lupa atau bagaimana kalau Theo adalah holkay yang bisa saja di walk-in closet nya ada pakaian mereka.

Shia kemudian mengedarkan pandangannya ke setiap sudut di kamar Theo.

Buku-buku tantangan bisnis yang tertata rapi di rak sudut selatan, di bagian barat terdapat foto figura yang tergantung rapi diatas king size nya dengan lampu tidur di sebelah kasur yang menambah kesan estetika tersendiri.Tak lupa juga sofa-sofa yang terdapat di beberapa tempat.

"Semua laki-laki ga jauh beda dari kebanyakan ternyata,jarang deh keknya yang suka warna-wana soft atau cerah gitu" Gumamnya kecil.

Sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai-sampai ia tak menyadari kalau ada seseorang memasukki kamarnya.

Shia tersentak kecil saat mendapat pelukan dari belakang. Kedua Tangan Theo melingkar dipinggang ramping Shia dengan kepalanya yang bertumpu pada pundak kanan Shia.

"Jadi kapan kita mulai project Melvin dua? " Tanya Theo dengan suara rendah.

Deg

Seketika bulu kuduk Shia berdiri semua. Bahkan Theo dapat merasakan tubuh istrinya menegang.

'Heeh?!!masa mau sekarang si,, huaaaa bundaaa Aul belum siaaap aaaa.. Ini gimana ya tuhan,nego bisa ga yaಥ_ಥ' batin Shia ketar ketir.

Beberapa detik Shia akhirnya tersadar dari kagetnya. Ia langsung melepas pelukan Theo kemudian berbalik dan mundur beberapa langkah dengan kedua tangannya menyilang di depan dada.

"Ehehehe mm-mas bisa be-besok aja kan?... Aku hari ini lagi dapett" Ujarnya menyengir.

'Yeayy aul alasan yang tepat!'

Theo mengernyit bingung tapi kemudian segera tergantikan dengan wajah datar namun mengandung unsur-unsur meremehkan. Ia maju beberapa langkah sehingga sekarang berada tepat didepan Shia,itupun hanya berjarak beberapa centi.

Tangannya bersedekap dengan senyum miring yang sekilas dapat Shia lihat.

"Bukanya kamu sudah halangan dua Minggu yang lalu? , dan jangan lupa saat itu kamu juga menyuruh saya untuk membeli obat nyeri haidnya." Jawab Theo dengan nada meremehkan.

'LAH LUPAA GUA'

"Ya-yakan bisa mas, gatau juga kenapa bisa keluar lagi, tau ah cape debat.tidur aja yuu.."

Shia langsung saja berbalik dan segera menuju kasurnya. Namun sebelum itu tangannya sudah tertahan oleh genggaman Theo.

"Kau tak bisa membodohi ku Shia, dan ingat kau lah yang memulai ini semua" Ujar Theo yang kemudian menarik tangan Shia sehingga Shia menubruk dada bidang Theo.

"Duhh!"

Theo menatap Shia kemudian ia menarik tengkuk Shia kemudian mempertemukan kedua bibir mereka. Melumat, menyesap dengan lembut seolah tidak ingin menyakitinya. Sehingga membuat Shia terbuai dengan ciuman Theo.

Shia juga mendesah kecil di sela-sela ciuman mereka saat Theo sudah menggerayanginya. Theo kemudian mengangkat tubuh Shia. Dia sudah tidak tahan lagi. Setelah dua tahun lebih dirinya berpuasa akhirnya ia kini dapat merasakan nikmat surgawi. Ia tak kan menyiakan ini.

Brukkkk

Shia terkejut saat ia jatuh diatas kasur, dengan posisi saat ini ia berada dalam kukungan Theo. Sumpah demi apapun ia malu saat ini. Shia kemudian menyembunyikan wajahnya di dada bidang Theo.

"Jangan menghentikan saya Shia, saya sudah tidak tahan" Suara rendah Theo mengisi keheningan di antara mereka. Ia sesekali mengecup Kepala Shia.

Shia semakin menenggelamkan wajahnya. Ia mengangguk malu-malu. Sedangkan Theo terkekeh kecil.

Theo menjauhkan sedikit badannya kemudian menarik tengkuk Shia lagi. Tak lupa tangan nya juga sudah aktif menggerayangi tubuh Shia.

"Aahh"

🐣🐣🐣


Udah ye segitu aja..ingett bulan puasa malah nambah dosa😭🙏

See u next time 😘

Jangan lupa pencet bintang & komenannya ya!

Jangan lupa pencet bintang & komenannya ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang