#8

43.4K 3.5K 108
                                    

TYPO BERTEBARAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TYPO BERTEBARAN
.
.

Saat ini Shia sudah berada dikamar melvin. tentu saja karena permintaan sikecil. Ia sedang memilih piyama untuk dikenakan Melvin.

Yaah tadi, selepas ia mengambil makanan untuk theo. Ia menengok kearah Melvin. Dan tentu saja Shia kaget, nasi bertebaran (ehh kok bertebaran?) dimana mana.anaknya sadang memainkan ,emm ayam goreng di jadikan pesawat, maybe.. .

Kemudian Shia langsung membawa Melvin kekamar dan memandikannya.lalu Melvin memintanya untuk tidur bersama.

"Hmm sekarang Melvin dah wangi. Hmm harumnya anak bunda" Dengan sesekali mengecup pipi chubby Melvin.

"Hihihi, geli bunda" Shia hanya terkekeh mendengarnya.

"Yuk tidur udah malam"

"Umm" Jawab Melvin mengangguk.

Shia pun menggendong Melvin dan merebahkan dirinya disamping Melvin. Seraya mengusap pelan punggung Melvin. Dengkuran haluspun keluar dari bibir Melvin dan Shia pun menyusul Melvin yang terlelap.

.
.
.

Berbeda dengan Shia dan Melvin. Kini Theo yang berada di kamarnya sedari tadi memantau pergerakan keduanya dari laptopnya. Entah lah., sebelumnya ia tak pernah seperti ini.

"Huff sebenarnya apa yang kamu rencanakan sekarang ini " Gumamnya lirih.

Ia pun menutup laptop nya dan menyimpannya di nakas. Lalu merebahkan dirinya. Lelah yang ia rasakan.pikiran nya berkecamuk memikirkan perubahan Shia.

Mata tajam itu pun perlahan menutup dan disusul dengan dengkuran halusnya.

.

.

.

🔆

Tawa seorang anak kecil menggelegar di mension Sallahitta. Yang tak lain berasal dari tuan muda mereka. Melvin.

Yaa hari ini adalah wekeend. Hari dimana banyak orang memilih berlibur dibanding bekerja. Benar bukan?.

Hal itu juga kini dimanfaatkan oleh theo untuk mengistirahatkan otaknya yang panas. Dan mendekatkan dirinya kepada keluarga kecilnya. Selama ini ia hanya mengawasi nya dari jauh. Dia tau bahwa dulu Shia suka membentak bentak Melvin, acuh dan tak perduli. Namun ia hanya diam. Dan menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas yang menghasilkan uang.

Sampai tiga hari yang lalu ia mendapati kabar bahwa istrinya, jatuh terpleset dikamar mandi. Dan saat terbangun ia tak mengingat apa-apa.Hal yang sedikit tidak masuk akal bukan?.

Yang lebih mengherankan lagi adalah setelah ia bangun sifat dan gaya bicaranya berbeda. Emm seperti orang lain..maybe.namun theo merasakan dia sedikit emm,, tertarik.

Back to topic
.

Saat ini Melvin sedang bermain dengan theo. Walaupun theo kaku. Tapi Melvin tetap bahagia. Para maid dan bodyguard pun jarang jarang melihat pemandangan seperti ini. Mereka juga turut bahagia rumah eh ralat mension yang dulu sunyi yang membuat siapa saja yang masuk kedalamnya merasa tertekan kini perlahan mulai menghangat seiring berjalannya perubahan Shia.

Sedangkan Shia, saat ini ia sedang didapur dengan bi asih yang membantu nya membuat cake.

Di tengah kesibukannya membuat cake. Ia jga bercanda ria dengan bi asih.

Ting tong..

Mendengar itu Shia langsung membersihkan tangannya guna melihat siapa yang sedang bertamu.

"Bi, ini dilanjutin aja, Shia mau kedepan sebentar."

"Baik nyah"

Sesampainya ia diruang tamu. Ia melihat sebentar kearah Theo. Theo yang merasa ada yang menatapnya. Ia segera menengok kearah Shia.

"Biar saya saja" Ucap Theo datar. Yang langsung beranjak dari tempat nya.

Melvin yang melihat kehadiran Shia, ia langsung berlari kearah Shia dan menerjangnya.

Shia terkekeh kecil melihat tingkah Melvin. Ia pun berjongkok menyamakan tinggi Melvin.

"Undaa.. Adu epin main cama daddy.. Celuuuu banget.. Undaa cih nda itut main aleng epin" Ucap cedek epin dengan mengerucut kan bibirnya.

"Uluh uluh anak bunda senang banget yaa.. " Balas Shia dengan menoel hidung kecil Melvin.

"Hu umm epin ceneenggg banget ndaa"

Shia kembali terkekeh. Ia ikut senang melihat tawa Melvin. Ahhh ia jadi rindu dengan kehidupan asli nya. Bagaimana kabar keadaan bunda, kakak, kakak ipar dan keponakannya sekarang. Andai saja sa-

"Undaa!! " Teriak Melvin didepan nya. Yang membuat Shia tersentak kaget.

"Ihh undaa dali tadi epin anggil lohh undaa ndak jawab ihh epin malah cama undaa" Rajuknya dengan tangan bersedekah dan bibir yang mengerucut. Shia hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Putranya.

"Ekhem"

Lagi lagi Shia tersentak, huuh disini emang pada suka ngagetin gw ga like! -gerutunya dalam hati.saat ia menoleh ke asal suara ternyata itu adalah deheman dari Theo dengan seorang wanita paruh baya disamping nya.

Cantik. Satu katadari Shia saat melihat wanita paruh baya disamping Theo. Walaupun dia sudah berumur namun aura kecantikannya masih pekat. Em jika shia ingat ingat wanita itu terasa familiar diingingatan Shia tapi bukan lia. Setelah beberapa detik ia berpikir keras. Ia menjadi ingat.

Dia..........

~~🔸🔸🔸🔸🔸~~

MAKASIH BANYAK BUAT

yang masih nunggu kelanjutan nya
Yang udh nyepam 'next'💌
Yang dah ngasih vote buat ai⭐
Yang dah baca cerita ini🥰

🖤🖤🖤

*
*

SYANG KALIAN BNYK²

See u next time 👋👋

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang