#14

23.3K 2.4K 34
                                    

Happy Reading
Tandai typo nya
😚

🐣🐣🐣

"Omaaaa!" Teriak Melvin yang berada dalam gendongan Theo.

Ya, sekarang mereka telah sampai di kediaman
keluarga Sallahitta. cukup dua kata untuk
mendeskripsikan kediaman Sallahitta, Asri dan
nyaman.

Bahkan saat Shia sampai didepan anak tangga ia sempat memejamkan matanya, menarik nafas nya menikmati Udara yang sejuk dan aroma wangi dari beberapa bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan saat Shia sampai didepan anak tangga ia sempat memejamkan matanya, menarik nafas nya menikmati Udara yang sejuk dan aroma wangi dari beberapa bunga. karena disitu banyak tanaman-tanaman di pekarangan mansion itu.

"Haloo cucu oma, apa kabar hm? Cieee yang umurnya udah 3 tahun.. " Sapa Sela dengan diakhiri nada menggoda untuk sang cucu.

Sela menyambut mereka didepan pintu mansion. Ia tadi diberi tahu oleh salah satu bodyguard yang berada di mansion nya kalau putranya dan keluarga kecilnya sudah sampai di depan gerbangnya. Maka dari itu ia berinisiatif untuk menyambut mereka.

Melvin yang digoda oleh sang oma pun malu dan menyembunyikan wajahnya dileher Theo. Mereka yang melihat nya terkekeh, gemas melihat tingkah Melvin yang begitu menggemaskan.

Shia menyudahi kekehanya kemudian maju dan memberi salam kepada sang mertua.

"Pagi mah, maaf agak telat hehe mas Theo sih siapanya lama banget"

"Haha tak apa, yang penting kalian dateng kesini ga ada kendala sedikit pun, mamah kangen sini dong peluk.. " Ujar Sela dengan merentangkan tangannya yang disambut baik oleh Shia. Mereka berdua kemudian berbincang-bincang seru seakan Theo dan Melvin hanya patung saja.

Melvin yang sudah menegakkan punggungnya dan melihat kearah bunda dan omanya pun hanya bisa mencebik kesal. Ia kemudian melihat Theo yang dibalas dengan tatapan datar seperti biasanya yang membuat Melvin semakin memajukan bibir bawahnya.

"Ekhem"

"Ndaaa"

Deheman dan rengekan dari Theo dan Melvin menyadarkan mereka bahwa masih ada dua manusia lainnya yang sedari tadi hanya menyaksikan obrolan seru mereka. Dan itu pun juga membuat Sela tersadar bahwa sedari tadi ia belum mengajak mereka untuk masuk ke Mansion nya.

"Eh!, duuh mama lupa kalo putra mamah juga ada disini ,yuk masuk dulu.. Ga enak kalo disini."

🐣🐣🐣

"Wuushh.. Awaccch pecawat tebang au ewaaat... Wusschh"

Sekarang mereka berada di ruang tamu mansion Sela. Dengan Melvin yang duduk di sofa bermain dengan pesawat kecilnya dan tak luput dari Theo yang berada di samping nya dengan tab yang ia pegang untuk meng-handle pekerjaan kantornya.

Sedangkan shia dan sela sedang berbincang di sebrang sofa mereka.

"

Jadi gini mah aku sekeluarga mau ngundang dan minta saran ke mamah dalam acara ulang tahun ke 3 melvin besok, baiknya aku buat acara yang gede atau sederhana aja ya mah?" Ucap Shia yang diakhiri Partanyaan untuk Sela.

"Ya kalo saran mamah sih yang gede sekalian, disitu kalian bisa mengungkapkan identitas Melvin dan hubungan kamu sama Theo sebenarnya. juga undang saja para pegawai kantor Theo dan wartawan. Biar publik juga tau tentang yang sebenarnya dan tidak membuat berita-berita yang melenceng."

Shia hanya mengangguk setuju dengan usulan sang mertua. Lagipula itu juga demi kebaikan keluarga kedepannya bukan?.

Mungkin...

Ngomong-ngomong soal ayah Theo... Beliau sekarang sedang berada di USA mengurus perusahaan yang sempat hampir bangkrut. Maka dari itu beliau ke USA meng-handle semuanya sendiri. Sela tak ikut karna itu juga perintah dari sang suami. Jadi ya ia hanya bisa menurut saja.

Back.

"By the way, kalian ngga mau ngasi cucu lagi ke mamah hm?" Tanya Shia yang sedari tadi memperhatikan Melvin kemudian menatap Theo dengan mata yang memancarkan sebuah harapan.

Shia yang mendengar pun hanya bisa menengok ke Theo kemudian menundukkan kepalanya dengan pipi yang bersemu.

Theo yang sedari tadi fokus ke tab nya kini menegakkan punggungnya.

"Melvin masih kecil maa" Alibinya singkat sambil melirik ke Melvin yang sedari tadi berceloteh-ria.

Sela yang mendengar alibi sang putra pun hanya mendengus kesal.

"Umur 3 tahun juga udah bisa jadi abang kali yo.. Yakan ya?"

"Kalo aku ngikut mas Theo aja maunya gimana mah" Jawab Shia yang terlihat jelas pipinya semakin bersemu merah.

'Askskieisjsj gw kok bisa-bisanya ngomong kea gituu?!!!.. Bodoh lo Au ntar malem kalo di unboxing gimana.!!.. Aaarrghh belom siaap😩"

Theo yang mendengar jawaban Shia semakin menegakkan badannya dan menaruh tabnya disamping nya.

"Kalo seperti itu, cepat atau lambat akan ada kabar bahwa Shia kecil akan hadir diantara kita mah. " Ujar Theo mantap dengan menatap mata Shia yang indah.

Shia yang mendengarpun menegang, bulu kuduk nya berdiri. Alarm didalam tubuhnya berbunyi. Sedangakan Sela hanya terkekeh mendengar ucapan sang putra.

"Ngueeenggg... Pecawatnya au ndenat... Wussschh cepat ilaaatt menudu tak telbatas dan elampauinaa... Wucchh ting... "

🐣🐣🐣

"Pencet bintang nya jangan lupa ngab"-Aulia

" Tomen ugaa yaaa antee"-epin

" Tomen ugaa yaaa antee"-epin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐣🐣🐣🐣

(Ruang tamu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ruang tamu)

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang