#6

46.4K 3.6K 70
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Shia segara menemui melvin. Saat ia membuka pintu, dapat Shia lihat anak itu sedang menelunhkupkan kepalanya dengan melipat lutut dan bahu bergetar. Terdengar juga isak tangisnya seraya bergumam. Entah apa yang ia gumamkan.

Sudut bibir Shia sedikit tertarik. Ia kamudian berjalan mendekati melvin. Tanganya terulur mengelus rambut hitam legam melvin.

Melvin yang merasakan seseorang mengelus kepalanya.Kini perlahan mendongak.

"Urghh imutnya anak bunda ini"ucap Shia dengan mencubit pelan pipi melvin.

"Urghh imutnya anak bunda ini"ucap Shia dengan mencubit pelan pipi melvin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" U-unda hiks dali ana?" Tanya melvin dengan sesenggukan.

"Bunda dari taman belakang sayang, kenapa hm"

"Adi epin angun ikh ndak iyat unda, telus epin ikh cali ndak tetemu.. Huaaa"

"Eh kok nangis lagi.. Sini peluk bunda" Melvin langsung menerjang Shia. Sehingga tubuh Shia sedikit terhuyung kebelakang.

Dengan tangan lentiknya Shia mengelus surai putranya yang masih sedikit terisak di dalam pelukanya. Sambil merapalkan kata kata penenang untuk Melvin.

"U-unda jangan pelgi ya"

"Hem gak akan sayangnya bunda"

.
.
.

Setelah sesi tangis Melvin tadi,kini mereka sedang bermain di taman belakang mension bersama anjing kecil milik Shia yang bernama popi.Sedangkan Shia hanya memperhatikan Melvin dari tempat duduk yang sedikit jauh jaraknya.

Saat Shia melihat bahwa Melvin sudah kelelahan. Ia kemudian mendekat ke Melvin dan lansung menggendong seraya mengelap keringat yang berada di pelipis putranya.

"Capek banget ya sayang, hm"
Melvin mengangguk antusias.

"Iya unda, popi nya adi tejal epin elus,.apek tapi celuu" (Iya bunda, popi nya tadi kejar Melvin terus.capek, tapi seruu)

"Hm, sini bunda gendong" Ujar Shia dengan merentangkan tangannya. Yang langsung di balas Melvin.

"Mm.. Undaa"

"Yaa, kenapa hmm"

"Epin mau ke daddy" Ucapny lirih. Shia hanya menatap Melvin dengan sendu.

"Hmmm...Melvin gak suka sama bunda ya?".

" Noo!!, epin cuka ama unda api epin uga mau ain nya cama daddy"

"Daddy nya kan lagi kerja buat epin"

"Hemm, api daddy ndak pernah ain cama epin ndaa,, epin mau daddy, epin mau daddy ndaa"

Shia yang mendengar rengekan dari Melvin hanya terdiam. Ia bingung disisi lain ia masih sebal dengan theo yang menuduhnya macam macam.dan disatu sisi ia kasihan dengan Melvin yang kekurangan kasih sayang.

Ia jadi berfikir, di hidupnya ini ia harus membahagiakan Melvin.Dan harus mencari cara agar alur cerita berubah. Entah lah, ia sudah bertekad untuk itu.

"Ssttt sayang, iya. Nanti kalo daddy urusan nya udah selesai kita main ya sama daddy. Hm,, udah ya jangan sedih gitu dong. Kan jadinya bunda ikut sedih"

Mata bulatnya seketika berbinar dan kembali redup karna perkataan Shia di akhir kalimat.

"No!, unda jangan cedih, epin dah ndak cedih kok, benelan" Shia hanya terkekeh dengan jawaban sang putra.

"Iya sayangnya bunda, yaudah yuk masuk. Udah meu gelap ini."

"Ote, let go ndaa" Seru Melvin.

~
Bersambung......

~🔸🔸🔸🔸🔸~

Pendek lagi🤫.

Transmigrasi BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang