7.rain

4 1 0
                                    

"G penting² amat sih,cmn pengen tau aja" al dingin
"Ouh yaudah kalo g penting.." reva kembali duduk
"Ini penting reva!" al geram
"Sepenting apa,sampe kak al mau tau?" reva meneliti
"Astaghfirullah..!" al kesal mengacak acak rambutnya,membuat reva tertawa di buatnya
"Hahaahaha oke² namanya...." reva berhenti saat papihnya memanggilnya
"Reva!" papih
"Hah!iya pih?" reva
"Ayo,papih tunggu d mobil ya," papih pergi menuju parkiran
"Iya pih" reva
"Kak reva duluan ya tata...." reva pergi
"Heh gue blm selesai!" al berteriak
"Besok aja kak!" reva berlari menuju parkiran neninggalkan al sendiri
"Apa mungkin....." al berfikir sejenak
"Akh g mungkin aya kan anak nya cengeng g mungkin gedenya kaya tuh kembang kantil kesurupan!" al menepis fikiran negatifnya,dan pergi menuju parkiran

"Pih!coba liat" revamemperluhatkan sg yg tadi dia lihat
"Ouh!" papih reva hanya ber oh santai
"Kok oh doang si?" reva
"Terus papih harus apa?" papih reva mengelus jepala reva
"Ya g kaget apa!" reva
"G lah!udah lama mamih kamu gitu!" papih reva
"Hah!yang bener pih?!kok reva g tau?" reva
"Emang harus ya?" canda papi reva
"Ish papih mah!" reva merajuk dan menggembungkan kedua pipinya yg membuat nya semakin terlihat lucu
"Yaampun...kamu tuh ya dari dulu g berubah!bikin orang lain gemes tau g" papih reva nencubit pipinya
"Ish sakit pih!" reva mengelus pipinya yg mulus itu
"Oke papi minta maaf" papih,tak lama mereka pun sampau di kediaman mereka pintu gerbang terbuka secara otomatis,mobil pun masuk dan parkir di dalam garasi yg cukup besar bersama 2 mobil mewah milik reva dan papihnya.
"Yaudah pih makasih ya udah mau pulang bareng reva,kalo gitu reva ke atas dulu ya" reva
"Iya,nanti jgn lupa makan ya!papih harus kekantor lagi ada meeting " papih
"Ouh..yaudah papih hati hati ya!pulangnya jan malem malem" reva,papihnya hanya tersenyum dan mengangguk lalu pergi dan reva masuk ke dalam rumah dan menuju lantai atas untuk membersihkan diri.

Skip esok hari
Reva terbangun dari tidurnya dan segera bergegas mandi,ia ingat hari ini ia ada jadwal cuci darah sepulang dari sekolah oleh karena itu ia meminta supir untuk tidak menjemputnya.sesampainya di sekolah ia dikagetkan dengan dengan hujan kertas yang mengguyurnya reva memilih tenang dan melihat apa tulusan yang ada di kertas itu
"Jalang?" gumamnya ketika membaca salah satu tulisan di kertas itu dan kembali mengambil kertas lain
"Pelakor"
"Cabe"
Dll.begitu lag tulisan tulisan yang ada di kertas itu,reva heran dari mana datangnya semua kertas ini?dan..dan tuhan hinaan apa lagi ini?padahal reva sama sekali tidak pernah merebut pasangan orang lain itu hanyalah para lelakinya saja yg buaya "woy jalang!hahah puas lo?rasain tuh" gleisha,ya dia sahabat rain dan dia juga yg telah membuang tumpukkan kertas ini pada reva
"Ha ha hah!puas lo?makanya jangan suka godain cowo orang!" rain memdekat ke arah reva yang mematung di tempat
"Ngomong apaan si lo kak?" reva heran
"Hah!masih g sadar lo?nih liat!" rain memperlihatkan sebuah foto pada reva,yah itu foto ketika kemarin al dan reva mengobrol di depan ruang rapat memang awalnya jarak mereka jauh namun ketika reva membuat al kesal al yg membuat jarak di antara mereka semakin dekat hingga hampir tanpa jarak
"NGERTI LO SEKARANG?!" rain berteriak,dan kini banyak siswa yang mengerumuni mereka
"Harusnya lo sadar!al tuh udah jadi milik gue!dan lo g pantes buat deketin dia!gue tau lo sukakan sama dia?" rain,reva hanya diam memalingkan pandangannya.ya begitulah reva akan diam jika apa yang orang katakan tentangnya tidak benar karena nenurutnya jika di ladeni akan percuma saja!buang buang waktu
"Heh!lo denger g sih gue ngomong?!songong amat jadi orang" rain
"Heh!kak kalo ngomong tuh jangan asal ya! Cari dulu bukti yg sebenarnya" reva
"Bukti apa hah!ini udah bukti kalo lo yang godain cowo gua!" rain emosi
"Tuh orangnya dateng!lo tanya aja sendiri ama orangnya!gue pergi dulu males disini panas..banyak setan!" reva menunjuk al yg tengah berjalan bersama kedua sahabatnya
"Heh kemana lo!urusan gue itu sama lo ya bukan sama cowa gua" rain menarik rambut reva dengan kuat
"Awsh..." reva meringis kesakitan
"Kenapa lo?!sakit?makanya jangan jadi lajang!" rain
Plak....
"Bisa g sih g usah main fisik!" reva menampar rain,rain kaget denga apa yang di lakukan dekelnya ini
"Singong banget lo!jangan mentang² lo anak pemilik sekolah lo bisa berbuat semau lo!" rain
"Lah kok lo ngatur si?!suka² gue lah!hidup² gue" reva dingin
Bugh...
Rain memukul sudut bibir reva dgn kuat,rain memang bisa melakukan beladiri karena ia mengikuti eskul karate namun reva....ia sangat ingin namun dilarang kedua orang tuanya.
Reva memegang sudut bibirnya yang terasa sakit,ia kaget tak menyangka rain akan melakukan hal itu matanya berkaca bahkan ayahnya pun belum pernah melakukan hal sekasar itu
"Kasar banget lo jadi cewe!" reva dingin
"Kenapa?belom puas lo?" rain sinis
Plak...
Rain menampar reva,kini reva hanya diam kepalanya mulai terasa sakit,reva memegangi kepalanya

"ADA APA INI?" al memasuki tengah tengah kerumunan
"Rain?kamu ngapain?" al heran
"Semua ini gara² dia!" rain menunjuk reva
"SEMUANYA BUBAR!ke kelas sekarang!" al,tak lama para murid kembali masuk ke kelas karena takut akan kemarahan al,sekarang hanya tinggal al,zaidan,frakel,rain dan reva yang masih memegangi kepalanya yang terasa sakit
"Sebenernya ada apa?" tanya al pada rain
"Kamu tanya aja sama dia!" rain kembali menunjuk reva yang tertunduk lemah,satu tangan memegangi kepalanya dan tangan yg satu menutupi mulut dan lubang hidungnya.
"REVA!jelasin ada sebenarnya" al tegas,yang di tanya tak kunjung memberi jawaban
"REVA!GUE NGOMONG SAMA LO!"bentak al,namun reva masih diam.frakel mengingat kejadian serupa di taman belakang saat reva memegangi kepalanya dan pingsan
" al,jangan dulu pake emosi"frakel mendekat kearah reva
"Lo gpp?" frakel lembut,reva menggeleng memberi isyarat bahwa dia tak baik² saja,zaidan merasa ada yg aneh dan mendekati reva,ia menarik paksa tangan reva yg menutupi mulut dan hidungnya
Yang membuat frakel dan zaidan terlonjak kaget
"Darah!" zaidan frakel bersamaan pelan hingga tak terdengar oleh al dan rain,
"Rev lo gak papa?lo sakit?" zaidan,al heran dan mendekati mereka
"Lo pada kenapa si?" al ketus
"Darah al!reva..."
Bruk...
Reva terjatuh membuat frakel berhenti berbicara,al kaget melihat reva pingsan dgn banyak darah yang mengalir dari hidungnya
"Lo pada kenapa g bilang!bawa ke uks!" al tegas,namun kedua sahabatnya diam
"Ayo!angkat!" al geram melihat kedua sahabatnya yg malah diam
"Ah!" al pasrah dan memangku tubuh kecil reva dan membawanya ke uks dgn berlari,kedua sahabatnya kaget dgn apa yang al lakukan padahal di sini ada rain,kekasihnya sendiri
"Ih al...." rengek rain dan pergi mengejar al di ikuti ke tiga sahabatnya

Sesampainya di uks al membaringkan tubuh kecil reva dan menghubungi dokter untuk memeriksa reva
"Lo tahan ya!bentar lagi dokter kesini" al panik dan menggenggam tangan reva kuat,zaidan,frakel dan rain yg melihat hal itu dari balik jendela kaget,dan heran dgn al
"Ternyata secuek² al bisa perhatian juga ya" zaidan,frakel mengangguk
"Kalo gue jadi reva udah teriak histeris gue" frakel,rain hanya diam menatap sinis pada reva yg terbaring lemah.tak lama dokter sampai dan memeriksa reva juga membersihkan darah yg tadi mengalir dari hidung reva
"Gmn dok?" al yang sedari tadi diam di belakang dokter,dokter menarik nafas berat
"Dia sering pingsan seperti ini?" dokter
"Akhir² ini saya perhatiin iya dok" al
"Dia....." dokter berhenti berbicara ketika merasa ada yg memegang pergelangan tangannya,dokter berbalik dan melihat reva menggeleng mengisyaratkan untuk tidak memberitau hal itu pada al,dokter hanya tersenyum
"Baiklah,kalau tidak salah kamu yang waktu itu kerumah sakit dan pasien nya dokter azlan kan?" dokter,reva mengangguk lemah
"Jangan lupa sore ini" dokter
"Baik dok" ucap reva lemah
"Yasudah saya pergi dulu,dan saya sarankan kamu untuk tidak banyak fikiran dan melakukan kegiatan berat" dokter,reva mengangguk dan dokter pergi
"Makasih kak!" reva pelan
Al mengangguk.
"Lo kenapa sih?lo sakit ya?kalo ada apa² cerita aja biar lo bisa tenang sedikit" al duduk di kursi samping brangkar dan tersenyum kearah reva.jujur baru kali ini reva mendengar al berkata lembut dan tersenyum padanya.
"Gue........

Surprising FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang