9.sahabat

3 1 1
                                    

"Napa lo al?" frakel heran dgn sahabatnya ini
"Iya nih!dateng² main gebrak meja aja" zaidan
"Mana rain?" al dingin dengan mata yg menatap seluruh isi kelas tajam
"Mana kita tau!kan tadi bareng lo"frakel,al menarik nafas berat dan duduk dimejanya
" kenapa lo?"zaidan
"G gue gpp" al,kedua sahabatnya mengerti jika al membutuhkan waktu untuk sendiri.
Reva
"Pih pulang yuk" reva,dan dijawab dgn anggukan
"Tapi kamu pulang sama supir aja ya,papih harus kekantor sayang,maaf banget" papih reva dgn tampang menyesal
"Ouh,yaudah gpp pih!tapi.....nanti reva pengen ke tempat wisata bareng papih,ya!" reva
"Hm...oke!papi atur jadwalnya ya" papih
"Oke pih makasih...." reva
"Yaudah papih duluan ya" papih reva pergi
"Hati² pih" teriak reva.
Dansekarang reva tengah berada di tempat parkir menunggu sopirnya datang,selama menunggu tak ada hal menarik yg terjadi,reva hanya sibuk memainkan hpnya

Al pov
Rain masuk dgn tampang polosnya dan menghampiri al
"Sayang kamu tadi g di apa² in kan?" rain merabgkul tangan al
"G" al ketus,dan berdiri dari duduknya
"Ikut gue!" al dan pergi keluar kelas di ikuti rain dan duduk di tangga menuju lapangan
"Jangan lakuin hal kaya kemarin lagi" al tanpa menatap rain
"Kenapa?,ya itu sih salah reva!kenapa dia deket² kamu" rain
"Reva g deketin aku,waktu itu aku cuma nanya sama dia dan aku maksa dia buat jawab g terjadi apa² diantara kita" jelas al
"Tapi aku g akan segan segan kalo ada cewe lain berani deketin kamu" rain
"Tapi lain kali kamu harus tanya dulu apa yg sebenarnya terjadi!kamu tau?!gara² kamu jabatan aku sebagai ketua osis dalam bahaya" al sedikit menaikkan oktaf bicaranya,rain terdiam dan mengepalkan kedua tangannya
"Itu artinya kamu lebih mentingin jabatan kamu dari pada aku!" rain
"Bukan gitu!ya kamu pikir aja aku susah payah biar bisa jadi ketos,dan ketika aku bisa semua harus jatuh gara² kamu" al
"Ya sama aja kamu salahin aku" rain
"Terserah kamu deh,intinya jangan pernah ngebully orang lagi!kalau kejadian ini ada lagi!aku gak akan segan untuk memutuskan hubungan kita!" ancam al pergi kekelasnya
"Awas aja lo syareva gheisha chayara!lo berhubungan dgn orang yg salah!" gumam rain pelan dan tersenyum sinis yang kemudian kembali ke kelasnya.
Skip esok hari
Reva berjalan menyusuri koridor sekolahnya tiba² ia merasa kepalanya sakit namun tak ia hiraukan ia terus berjalan,pandangannya semakin kabur reva berpegangan pada dinding,orang² yg melihatnya merasa aneh dgn reva
"Hai cantik...kamu kenapa?" tanya d orang siswa
"Diem lo!" ketus reva
"Ih cantik² kok galak sih" ujar laki² tersebut
"Ah..." reva merasakan kepalanya semakin sakit
"Hey kenapa sih!" ujar laki² itu berusaha menggoda reva
"Lo bisa diem g sih?kepala gue sakit nih!" reva berjalan meninggalkan siswa itu namun kedua kakinya kehilangan kekutannya dan membuat reva terjatuh dan terduduk di lantai
"Sampe kapan gue harus kaya gini?gue cape!mending gue mati aja deh!" reva merutuki nasibnya sambil memegang kepalanya yg sakit
"Weh siapa tuh?berani banget duduk di lantai" zaidan menunjuk seorang gadis
"Mau ngepel kali dia!" al
"Tapi kok gue kaya kenal ya" frakel menyimpan jari telunjuknya di dagunya
"Weh weh pingsan tuh!samperin yok!" zaidan melihat gadis itu menjatuhkan kepalanya kelantai,mereka pun menghampirinya,al mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya siapa?
"Coba awasin rambutnya" zaidan,mereka pun berjongkok untuk memastikan siapa gadis tersebut al memindahkan rambut yg menutupi wajah gadis itu
"Reva!" ucap mereka bertiga bersamaan
"Aelah!pagi² bikin ribet aja lo!" al
"Udah al!bawa" frakel
"Kok gue?" al menunjuk dirinya
"Ya kan lo udab pernah gendong dia ke uks jadi lo lebih berpengalaman!" frakel
"Alah!lemah lo pada!" al memangku tubuh reva
"Ya kaga gitu juga cumi!" zaidan dan frakel bersamaan
"Mau di bawa kemana?anak orang tuh!" zaidan melihat al membawa reva menuju arah yg berlawanan dgn uks
"Rumah sakit!lo g liat?dia udah sering kaya gini!pasti ada sesuatu,g mungkin dia pungsan hampir tiap hari gini!" jelas al,ke dua sahabatnya mengangguk faham
"Lo bedua izinin gue ya" al langsung berlari menuju parkiran,beryntung hari ini al membawa mobil kesekolah,dan membawa reva masuk kedalam mobil sport hitamnya itu dan langsung menuju ke rumahsakit dgn kecepatan penuh.setelah sampai di rumah sakit reva langsung di bawa ke ugd,sementara al menunggu di depan ruangan itu.terkadang reva memang menyebalkan hal itulah yg membuat al selalu membentak atau bersikap kasar pada reva,namun dibalik sikap al yg dingin bin cuek itu ia masih memiliki rasa berperi kemanusiaan itu sebabnya al menunggu di depan ruangan,setelah lama menunggu akhirnya dokter yg memeriksa reva keluar
"Gmn dok?reva gpp kan?" al
"Anda siapa?" dokter
"Saya temen sekolahnya dok" al
"Ouh,perkenalkan!saya dokter azlan dokter yg biasa meriksa keadaan reva" dokter azlan
"Saya al dok!reva sering kesini?" al
"Yah,sebenarnya reva melarang saya untuk memberitau siapapun tentang hal ini,namun saya khawatir jika dia menyimpan rahasia ini sendiri dapat berpengaruh pada kesehatannya" jelas dr.azlan
"Ouh,emang reva kenapa ya dok?" al
Dokter azlan menarik nafas berat
"Reva menderita leaukemia" dikter
"Hah!dokter serius?" al kaget
"Iya dia menderita leaukemia sudah sekitar 3 minggu yg lalu" dokter
"Saya boleh masuk dok?" al
"Silahkan" dokter dan pergi meninggalkan al.al masuk kedalam ruangan dmn reva diperksa tadi
"Bokap lo tau?" al berdiri disamping brangkar,reva menaikkan sebelah alisnya
"Lo tau gue ngomong apa!" al dingin
"Kakak udah tau?" reva
"Gue nanya!" al dingin,reva menggeleng lemah,dan menundukkan kepalanya perlahan air mata berjatuhan membasahi pipi lembutnya,al tau gadis di depannya ini sedang menangis
"Kenapa lo nangis?" al,reva diam membisu
"Kak!reva bileh minta tolongga?" reva dgn suara bergetar
"Apa?" al masih setia dgn es kutubnya
"Reva mu di peluk kak!" reva pelan,al diam,sebenarnya ia kaget dgn permintaan reva ini,reva melihat ekspresi al mengurungkan diri
"G boleh ya?!gpp deh!tolong ambilin tas aku aja kak" reva
"Buat?" al
"Buat di peluk lah" reva
"Lo kenapa sih mau bgt meluk?" al heran
"Biasanya kalo aku sedih,sakit mamih selalu meluk aku!dan itu bikin aku tenang!mamih bilang kalo kita lagi down,terus dipeluk itu bisa nambah energi kita g sedih intinya saling menyalurkan energi gitu deh kak!" reva,al tersenyum kecil dan memeluk tubuh kecil reva
"Kak ngapain?" reva,kaget dgn al yg tiba² memeluknya
"Katanya mau si peluk" al tanpa melepaskan pelukkannya,reva tersenyum.
"Makasig kak!" reva,al merasakan punggung gadis itu bergetar yg berarti gadis itu sedang menangis,al melepas pelukkannya
"Knp lo?" al dinging dan heran,reva menggeleng
"Gpp cuma kangen aja sama bonyok gue" reva,al mengangkat sebelah alisnya
"Ya mungkin kakak heran kenapa aku bisa kangen mereka!secara kan aku sering ketemu!apalagi sama papih" reva menundukkan kepalanya,air mata kembali membasahi pipinya
"Sejak dulu mamih selalu sibuk dgn butiknya,dan papih sibuk dgn kantornya!mungkin yg kalian liat gue happy!atau....mungkin kalian bener gue ini kaya piala bergilir,selalu mau deket sama cowo,tapi sebenernya gue g kaya yg kalian liat!gue g pernah happy!gue g pernah bahagia dgn apa yg gue miliki!setiap hari bokap nyokap gue berantem dan akhirnya mamih pergi dan nikah lagi!dia g pernah peduli lagi sama gue!dan paih...papih selalu sibuk sama kerjaannya,pulang malem,keluar kota,dan gue selalu sebdiri di rumah!dan knp gue selalu deket sama kebanyakan laki² apalagi kak frakel,karena mereka g kaya temen² atau siswi² lainnya yg selalu hina gue!mereka selalu bilang kalo gue keenakkan hidup gue bagai seorang putri!apa² di turutin!mereka salah!gue g kaya gitu!kenapa tuhan g adil sama gue!kenapa mereka bisa bahagia sedangkan gue enggak!padahal permintaan gue g banyak!g ribet!gue cuma pengen punya temen!punya sahabat yg bisa dengerin cerita gue!bisa ngertiin gue!apa itu susah ya" reva masih dgn isak tangisnya,al sedikit kaget dgn penyataan reva ternyata reva tak seperti apa yg ia bayangkan,reva yg ceria,bawel,manja,dll.sebenernya reva adalah gadis yg sanat rapuh,tangan al bergerak menghapus air mata reva
"Lo g perlu sedih!ada gue,gue mau kok jadi temen lo!" al lembut,
"Ini beneran kak al?" reva heran
"Kenapa aneh ya?,ya emang lo pikir gue g punya hati apa?gue juga manusia,maaf kalo selama ini gue nyakitin lo!" al
"Tapi kak beneran mau jadi sahabat reva?" reva,al mengangguk reva tersenyum dan menghapus air matanya
"Janji?" reva mengangkat jari kelingkingnya dan disambut oleh jari kelingking al,mereka pun tertawa bersama,hari ini al bena² menyadari bahwa tak semua yg di lihat itu benar adakalanya kita harus mencari tau semuanya tanpa ada campur tangan orang lain.
"Cantik!" al pelan,ia barumenyadari apa yg dikatakan teman² nya benar reva memang cantik dan menggemaskan
"Hah!apa kak?" reva
"E..enggak...enggak!" al gugup
"Ouh!" reva mengangguk,mungkin ia salah dengar taj mungkin seorang al memuji rava,secara al sangat membenci reva!namun mulai hari ini al berjanji menjadi sahabat reva yg akan mendengarkan semua keluh kesah reva.

Akan kah semua ini berakhir bahagia?atau malah sebaliknya?

Jan lupa vote ya!kalo bisa follow juga,makasih udah baca dadah....sampai jumpa di part selanjutnya...

Surprising FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang