Sepatu berlumpur itu masih tergeletak di bawah meja belajarku.
Ah sejak kapan dia mengering dan merusak warna putih cantik itu?
Hari ini hujan tidak turun, Juyeon. Pelanginya juga tidak akan muncul. Kamu bisa sebut aku bodoh saat aku justru menyebut namamu, berharap pelangi bernama Lee Juyeon itu muncul.
Ah, sejak kapan Kim Umji jadi sebodoh ini?
Berita tadi pagi menyiarkan perkiraan cuaca yang sepertinya akan memburuk mulai besok. Angin bertiup kencang sejak tadi meski hujan yang ditunggu pun tidak muncul.
Kapan dia akan muncul lagi?
By the way, hari ini tepat seratus hari kita bertemu ya?
Ibu menyiapkan satu tangkup pancake penuh eskrim untukku. Hanya untukku. Itu hukuman untuk pembohong sepertimu, tidak ada pancake eskrim haha.
Melihat tetes putih itu memenuhi piring pancake yang mulai mendingin, aku jadi bertanya-tanya.
Kapan tepatnya kita mulai membuat rencana ujian masing-masing?
Kapan kamu mulai memasang kertas-kertas itu didinding kamar?
Ibu sudah berjanji akan membuatkan kita kudapan enak saat kita berhasil dengan ujiannya.
Kamu bilang kamu pasti berhasil ujian, begitupun aku.
Karena..
Sejak kapan kita bisa kalah, kan?
Namun kulihat hari sudah berganti, Juyeon. Tidak ada tanda-tanda keberhasilanmu dengan ujian itu.
Kapan dibenakku bertambah menjadi banyak pertanyaan lagi.
Sejak kapan kamu berubah menjadi ingkar janji?
Kapan tepatnya itu?
Uh, lagi-lagi air mata ini mengalir. Aku benci saat ingat kamu akan tertawa saat aku menangis.
Hey Lee Juyeon, kapan kamu akan kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow - Me After You ✓
Fanfiction[Completed, short fanfiction] "kapan pelangi yang kamu janjikan itu muncul?" -umji,juyeon 2&3 August 2021 @semutkayang