tell everything

86 24 0
                                    


Aku menguap pelan saat kamu mulai membuka buku kedelapan untuk pagi ini. Bersiap menceritakan aku dongeng-dongeng klasik yang bahkan aku sudah hapal jalan ceritanya.

"Sudah dong, Juyeon. Kamu gak liat aku udah bosan sama ceritamu itu?"

Kamu memandangku agak terkejut. "Eh kamu bosan? Kukira asik makanya diem."

Aku memutar bola mataku malas. Ah tentu saja Lee Juyeon tidak sepeka itu, bodohnya aku.

"Denger itu aku jadi ngerasa kamu agak sombong ya?"

"Eh aku? Kenapa?"

"Habis operasi dan bisa ngelihat, kamu jadi bisa ngelakuin apa-apa sendiri. Gak butuh aku lagi."

Aku mengangguk pelan. "Karena aku udah bisa lihat semuanya, Juyeon. Tuh pelanginya keliatan cantik banget."

Kamu mengikuti tatapanku yang mengarah kelangit biru dengan pelangi disana. Kemudian tersenyum manis. Tanpa sadar menciptakan fenomena pelangi ganda yang terasa menakjubkan dimataku.

"Umji?"

"Ya?"

"Suster bilang kalau selain foto kita bisa ingat kejadian lebih lama dengan satu cara."

"Apa itu?"

"Kalo kamu ceritakan kejadian luar biasa itu ke orang terdekatmu. Katanya respon orang itu yang bikin kita mudah ngingat apa yang kita ceritain."

"Wow menarik kedengarannya?"

"Makanya aku mau cerita awal aku masuk sini. Kamu dengarin ya?"

Aku terkesiap saat merasakan tetesan air dihidungku. "Hujan!"

Justru kamu tertawa kecil. "Gak apa-apa disini aja. Kamu mau dengarin, gak?"

Aku mengangguk. Sejujurnya aku penasaran dengan sosok jangkung yang mengaku telah menghuni tempat ini sejak setahun lalu.

"Eh tunggu, kenapa harus aku?"

"Karena kamu satu-satunya teman ku kan? Aku juga temanmu satu-satunya. Makanya kita impas."




Ya kita impas.

Kala itu.

Sekarang kamu unggul dariku satu poin.

Rainbow - Me After You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang