a photo from the liar

118 24 0
                                    


Berulang kali untuk hari ini kamu kulihat memegang kamera entah milik siapa. Berkeliling disekitar ruangan dan taman untuk memotret.


Aku terus saja tertarik mengikuti langkahmu hingga akhirnya hujan kembali menghentikan kegiatan kita.

"Kamu mau koleksi ya, Juyeon?"

Kamu mengangguk sembari tersenyum tipis. "Bagus kan, hasil jepretanku?"

Aku memandangmu agak tidak percaya. Wah perkataan sombong model apa itu?

"Jangan seperti itu dong, Umji. Aku lagi belajar. Kata Nenek yang pagi tadi pergi, foto bisa menangkap momen berharga."

"Tapi kamu foto semuanya, Juyeon. Bahkan aku yang baru bangun tidur dan belum mandi pun sudah kamu foto."

Kamu tertawa keras sekali. Seolah menyadarkanku untuk bergegas mencari jepretan itu diantara tumpukan foto-foto itu.

"Eh jangan!"

Aku yang hampir saja meremas polaroid itu terhenti akibat suaramu.

"Kenapa? Mukaku jelek sekali disini. Kamu bisa foto aku sekali lagi. Aku sudah mandi."

"Sebenarnya mukamu sama aja, udah mandi atau belum."

"Sialan sekali."

"Sama-sama cantik, dasar. Makanya dengar dulu aku bilang apa."

Aku tertawa kecil.


"Ya emang kenapa kalo aku mau foto semuanya? Bagiku semuanya berharga, Ji. Bahkan kamu dengan muka jelekmu itu berharga buatku-YAK GAUSAH MUKUL JUGA DONG!"

Aku menghela napas sambil menarik tanganku setelah puas menggebuk lengan kurus itu.


Disaat itu aku bisa tersipu sambil tertawa mendengar ucapanmu.

Membayangkannya saja masih terasa manis bagiku.


Tapi sekarang, aku hanya bisa tersenyum menyadari kebohongan itu.

Ya, Lee Juyeon.

Pembohong.

Rainbow - Me After You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang